Quantcast
Channel: Blog Emak Gaoel
Viewing all 152 articles
Browse latest View live

Semua Bisa Punya Artwork Keren dan Berkualitas

$
0
0
Assalamu'alaikum.

Belum ngucapin selamat lebaran, euy! Kelamaan liburan. Hihihi. Maaf lahir batin, ya teman-teman semua. Kalau Emak Gaoel pernah ngecepret yang menyinggung perasaan, mohon dimaafkan. 

Supaya permintaan maafnya lebih afdol, saya "bribe" sekalian sama giveaway yang semuanya bisa menang, ya. Cieee, langsung melek. Hahahaha. Yak, betchuuul. Emak Gaoel mau gelar Giveaway di Instagram, semua peserta pasti dapet hadiah. Simak, ya!

Sebelumnya, baca ini dulu. Kenalan sama SPASIUM yang udah saya ceritakan kerennya. So, Ramadan kemarin, SPASIUM baik banget ngirim saya artwork print on canvas ukuran gede ke rumah. Katanya buat dekor rumah menjelang lebaran. Ya Allah, bahagianya, bisa nambah artwork keren, berkualitas dan terjamin keasliannya dari SPASIUM. Pengen juga, gak? Pasti pengen! Ya, kan? Ya, kan? *iyai-in aja*


Artwork yang kemarin dikirim ke rumah berupa lukisan yang berjudul Journey To The West, karya  Indra Prayoghi. Nggak tahu kenapa, pas lihat lukisannya, saya merasa adem dan semangat pada saat bersamaan. Saya emang lagi butuh art piece yang bisa jadi mood booster, karena lagi butuh banyak inspirasi untuk beberapa project mural dan lettering saya. Udah gituuu, rumah saya juga dindingnya masih polosan, kecuali di studio mini saya. Jadi emang masih butuh banyak sentuhan seni untuk dekorasinya. Lukisan Indra Prayoghi ini menurut saya paling sesuai sama yang lagi saya cari. Dari yang saya lihat di SPASIUM, Indra Prayoghi adalah salah satu dari banyak artist Indonesia yang sudah tergabung dalam SPASIUM, berasal dari Surabaya. Udah tahu, kan kalau SPASIUM itu tempat kumpulnya karya-karya seni dari artist-artist Indonesia, terutama yang masih muda-muda. Tujuan SPASIUM ini emang keren, memperkenalkan karya seni anak bangsa, terutama karya artist dan designer Indonesia yang sedang merintis dan/atau sudah memiliki nama di kancah kesenian Indonesia, terutama dalam bentuk hang artwork (lukisan, foto, print out). 




So, lebaran kemarin rumah jadi kece akhirnya punya lukisan bersertifikat yang menyatakan kalau karya Journey To The West dari Indra Prayoghi di-reproduce dalam bentuk print on canvas berukuran 80 x 100 cm adalah original dan sudah mendapatkan persetujuan dari sang artist. Which means, saya nggak nyuri lukisan orang dan main print sendiri seenaknya, apalagi SPASIUM. Nggak banget, ya. Menghargai karya orang lain penting buat saya. Setidaknya kita harus memahami ada proses pannjang dalam setiap hasil kerja seseorang, dan itu ada harganya. By the way, lukisannya akhirnya diboyong ke rumah Om saya. Lah? Hahaha, gapapa. Bisa beli lagi. Jangan kayak aorang susah. #horangkayah #korek2dompet


Tapi, maak .... Lihat-lihat karya di SPASIUM emang keren-keren, sih. Tapi beberapa harganya agak seret di dompet. Gimana, ya? Tu, kan. Ketauan belum ngubek-ngubek SPASIUM sampai khatam. Kan, bisa pilih ukuran dan material sesuai budget. Nggak ada istilah kemahalan kalau buat karya seni. Yang ada itu, SE - SU- AI. Sip? Apa? Masih kemahalan? Hadeeeuh. Ya, udah, langsung ke Instagram @emakgaoel aja, sonoh! Mumpung saya lagi baek banget, nih mau bagi-bagi voucher SPASIUM. Buat semuanya. Catet, ya: BUAT SEMUANYA! Cuussss!

Comparison is The Killer of Confidence

$
0
0
Assalamu'alaikum.

Comparison is the thief of joy. 

Kalau boleh agak keras dikit, comparison is the killer of confidence. Oh yes, this is gonna be long. 😅 


Berapa sering kita baca artikel parenting yang mengatakan, jangan membanding-bandingkan anakmu dengan anak orang lain? 

"Si Anu udah bisa baca, kok kamu belum juga?" 
"Sepupumu udah hapal satu juz, kamu baca quran aja masih plintat-plintut." 
"Kamu gak pengen kayak si Onoh, ranking satu terus?" 

Udah tau sih teorinya, jangan banding-bandingin anak dengan anak lain, tapi susah juga gak blingsatan kalau ngeliat anak seumuran anak kita berprestasi, udah bisa ini itu, punya piala selemari. Panas, sis! Panassss. Mikirnya, kurang apa gw jadi ortu? Ngajarin anak full, pake pecut segala. Tapi kok gak bisa kayak anak lain? #pecut 

Lompat ke si anak dulu. Gw sering banget liat, anak2 abege/kuliahan bikin status, "Gue cuma mau bikin orang tua gw bangga." Maaf, gw sedih bacanya. Cita-cita kok cuma mau bikin orang tua bangga? Apa selama ini orang tuanya gak pernah bangga sama dia? Apa dengan melahirkannya aja gak cukup udah jadi anugerah terbesar dari Tuhan? Kenapa harus jadi beban anak untuk membuat orang tuanya bangga? Kenapa anak jadi mengejar prestasi demi membuat bangga orang tuanya? 

Tentu aja gak salah punya keinginan membuat bangga orang tua. Tapi sebagai orang tua, gak perlu nunggu anak berprestasi, menang lomba, ranking satu, hapal seluruh isi kitab suci dulu kan untuk menunjukkan kita bangga sama mereka? 

Gw selalu percaya bahwa ketrampilan perlu diasah, termasuk terampil melihat kelebihan anak. Kadang kita suka lupa anak kita gak pernah berantem atau bikin masalah di sekolah, karena galau nilai-nilainya di sekolah kurang bagus. Kita gagal melihat anak kita selalu jadi yang pertama membagi bekalnya ke teman-temannya, karena mumet mikirin tinggal dia sendiri yang belum bisa baca di kelas. Kita bahkan gagal mengingat kalau setiap malam dia tak pernah lupa mencium kita sebelum tidur, karena siangnya kita nelongso liat lemari tetangga penuh sama piala-piala anaknya.

Sadar atau tidak, walaupun kita berusaha tidak mengatakannya, kekecewaan kita mungkin tercermin di perilaku kita ke mereka. Anak selalu pulang tepat waktu, gak pernah nongkrong dulu, jadi sesuatu yang biasa aja dan gak pernah dihargai. Kita terlalu fokus memikirkan prestasi besar apa yang belum bisa dicapai anak, sehingga yang "kecil" menjadi tidak penting dan kelihatan. Padahal yang "kecil-kecil" itu yang membentuk pribadi mereka. Semakin kita hargai, akan semakin mantap langkahnya dalam menjalani masa2-masa tumbuhnya. Rasa percaya dirinya akan tersusun rapi seperti lego tinggi, dibangun dari paling bawah satu per satu, dengan fondasi lebar dan kuat, yaitu dukungan dan penghargaan org tua atas dirinya.

Orang dewasa, oranh tua, saya juga, kadang suka jago berkilah, kita membandingkan mereka agar mereka termotivasi untuk mau belajar/bekerja lebih keras. There are probably more than a thousand other ways to motivate your children. Silakan cari mana yang sesuai, dan yang penting, yang tidak meninggalkan kerusakan psikis ke anak kita, yang tidak merusak rasa percaya dirinya, yang tidak menimbulkan kekesalan dan kemarahan dalam hatinya.

In the long term, membanding2kan anak kita dengan anak lain, bisa menimbulkan dendam, amarah dan kekecewaan. Sebelum anak2 kita berbalik memusuhi kita karena mereka mulai putus asa tidak berhasil memenuhi standard orang tuanya, mending kita sebagai orang tua yang mulai belajar untuk bisa menghargai anak, mendukung apa yang ingin dilakukannya dan tidak pusing dengan apa yang orang lain punya. 

Jadi nanti, ketika anakmu berkata, "I want to make you proud, mom, dad." Katakan kepada mereka, "That's good! But I'm already proud of you, and I will always be. So, it's not something you need to work on, you already make me proud. Let's focus on the bigger thing, what do you want to do? I'll support you, as always."
*catatan hati* *hati yang baper* 😂

Happy Bersama Anak dengan Colour to Life dari Faber Castell

$
0
0
Assalamu'alaikum.

Spend time with those you love. One of these days you will say either, "I wish I had," or, "I'm glad I did."

Meluangkan waktu untuk bermain bersama anak di kala keseharian ibu sudah penuh dengan tugas rutinnya memang kadang terasa sulit. Kadang saya suka merasa, "Ah, ya sudahlah, mereka kan sudah puas main dengan teman-temannya di sekolah." Sampai suatu ketika, 3 tahun yang lalu, Safina yang saat itu berusia 7 tahun, protes. "Mom, make some time for me. You are so busy that we never play together anymore."



Itu adalah moment "Makjleb" yang sampai sekarang selalu saya ingat. Make some time, katanya. Ternyata di situ salah saya selama ini. Saya selalu menunggu punya waktu luang untuk bisa bermain bersama anak. Kalau pekerjaan sudah selesai sebelum mereka ngantuk, alhamdulillaah. Tapi seringnya pekerjaan di rumah tidak pernah ada habisnya. Sedih.  

Antara kebetulan atau tidak, 3 tahun yang lalu saya juga memulai hobi baru saya menekuni lettering art. Dari sana, saya mulai bisa "melupakan sejenak" pekerjaan rumah dan melakukan hobi yang bisa sekaligus menjadi bonding time dengan anak saya. Karena dalam melakukan lettering saya banyak bermain dengan marker dan cat, Safina ikut senang bisa ikut coret-coret. Sampai akhirnya sekarang ini dia sudah mulai berani mencoba melukis di atas kanvas. But mostly, kegiatan nyeni harian kami ya menggambar atau mewarnai. Makanya marker di rumah banyak sekali. 


Dari sekian banyak marker yang kami miliki, Faber Castell adalah merek favorit kami berdua. Dan ketika tahu Faber Castell meluncurkan permainan Augmented Reality (AR) Colour to Life yang dibundling dengan connector pen warna-warni favorit kami, bisa ditebak, yang girang bukan cuma anaknya tapi juga emaknya. Hahaha.

Colour to Life ini merupakan inovasi keren dari Faber Castell yang menggabungkan kegiatan mewarnai konvensional dengan teknologi Augmented Reality. Keduanya dekat dengan keseharian Safina dan saya; menggambar dan main gadget. Serasa mendapat paket komplit untuk bermain bersama. 


Dalam paket Colour to Life sudah dilengkapi dengan 20 buah connector pen Faber Castell, di mana menurut saya ini memberi nilai lebih. Karena biasanya dalam satu pak warna standard marker merek lain hanya memberi 12 warna. Kemudian ada satu coloring book berisi 15 gambar untuk diwarnai. Coloring book ini nanti yang bisa "dihidupkan" gambar karakternya dengan menggunakan scanner pada aplikasi Colour to Life yang bisa diunduh melalui Playstore dan Apstore. "This is so cool!" kata Safina.

Ada beberapa karakter dalam buku mewarnai Colour to Life dan kelimanya bisa menjadi games yang berbeda-beda melalui aplikasi di smartphone. Yang paling membuat saya exciting mencoba kegiatan Colour to Life ini adalah, saat saya mewarnai, saya menambahkan motif sendiri di pakaian karakter. Dan ketika saya scan melalui aplikasi, karakter yang seolah hidup dalam bentuk 3D memakai pakaian dengan motif seperti yang saya gambar. Wow! Keren!

Di mana bisa beli paket Colour to Life dari Faber Castell ini? Teman-teman bisa langsung memesan di Tokopedia. Dan cara mengunduh aplikasi Colour to Life bisa dilihat di sini

Supaya teman-teman nggak penasaran, bisa nonton keseruan saya dan Safina bermain Colour to Life di sini. 




Sebuah Review Mie Instan Berbalut Nasionalisme

$
0
0

Assalamu'alaikum.

Ini review paling penting yang pernah gw buat selama ini. Tolong dicatat: I'M NOT ONE OF THE BUZZERS FOR THIS PRODUCT. Okesip?


Kenapa gw bilang penting? Indomie adalah identitas bangsa ini. Setiap dia muncul dengan rasa baru, gw rasa bukan gw aja yang penasaran dan merasa harus nyobain. Semua level masyarakat merasa berkewajiban untuk memberikan penilaian, karena ini menyangkut nasionalisme kita. 🤣 

Siang tadi gw mengaplod foto Mie Goreng Rasa Telur Asin ini. Banyak komentar dan beragam. Ada yang suka, ada yang gak suka, ada yang bilang keasinan dan ada yang bilang "not for me" bahkan ada yang bilang baunya amis. Yang paling sedih, ada yang belum nemu di mana2. Hahaha kasian. 🤣 Gw harus mengabaikan semua komentar itu sebelum mencobanya sendiri. 

Tapi para pembaca yang budiman harus mengetahui beberapa fakta terlebih dahulu:
1. Bahwa gw penggemar telur asin dan turunan menunya berupa apa pun goreng tepung berbalur telur asin. 
2. Bahwa gw suka masakan asin, di mana untuk beberapa orang dibilang keasinan, buat gw bisa jadi itu rasanya pas.
3. Balik lagi, isi dompet kita mungkin sama (sama2 ngenes), tapi selera gak bisa disamain.

OK. Mari kita mulay saja review berbasis nasionalisme ini.

Mie Goreng rasa Telur Asin ini gw temukan gak sengaja di Alfamidi deket rumah. Tadinya cuma mau beli minuman dingin karena Bekasi lagi luar biasa panasnya. Pas lagi jalan menuju tempat minuman, there they were, teronggok manja di rak setinggi pandangan orang dewasa dengan warna kuning cerahnya itu. Coincidence? I think not. Kurasa ini yang namanya takdir. Beklah, kamu masuk dalam keranjang belanjaan, wahay mie instan keluaran terbaru.

Ukurannya sedikit lebih besar dari Mie Goreng varian lain. Jenis mie-nya berupa mie keriting, walaopun mie-goreng2 rasa lain pun semua keriting, tapi yang ini keritingnya kelihatan lebih kekinian sampe harus dicantumkan di bungkusnya, Curly Fried Noodles. Mungkin karena ukuran dan keritingnya ini, harganya juga sedikit lebih mahal, Rp 4.500/bungkus.

Cara memasak sama aja kayak mie goreng Indomie lain, yakni DIREBUS. 🤣 Bumbu terdiri dari sebuah bumbu pasta yang gw suspect berisi perasa telur asinnya dan bumbu bubuk kayak bubuk koya bercampur micin yang kita sayangi dan sejumlah basa-basi bubuk cabai. Seriously Indomie, ngasih bubuk cabe cuma sejumput di semua produknya itu maksudnya apa? Rasa perkenalan? Pemanasan? Atau hanya PHP semata sehingga kami terjebak dalam rasa cabezone? Dah gak paham lagilah gw. 

Setelah mie goreng matang direbus lalu ditiriskan dan dicampur dengan bumbu2 yang ada, tibalah saatnyah! Saatnya untuk kembali jadi anak South, South Bekasi.

I was expecting a salty explotion taste in my mouth, which is gw gak dapet. Lihat fakta di atas, gw penggemar rasa asin. Ekspektasi gw tinggi. Ternyata level asinnya so so aja. But I can smell aroma telur asin on my noodle though. Rasa pedas? Ya lo tebak sendiri ajalah dengan jumlah bubuk cabe yang seiprit itu, lo mau ngarep apa? Dipacarin? Plis, deeh. Luckyly gw gak nyium aroma2 amis sih seperti yang beberapa temen gw bilang. But .... BUT, OMG! The after taste is so disturbing 😑 Sampe gw nulis review ini, 30 menit yang lalu gw makan, dan gw udah minum aer putih and coffee, masih bisa ngerasain sisa2 rasa bumbu telur asin yang gak asin itu di pangkal tenggorokan gw. Noo! Brb, drinking hot water nolong gak, ya? 

Overall, I don't like it. Its just not me. Sorry, Indomie. Namanya selera yah. Tapi karena Indomie adalah identitas bangsa, kalo pun gw gak repurchase yg varian ini, gw masih akan tetep beli varian lain. Kalo peringkat gw:
1. Indomie Kari Ayam (rebus) ini legend.
2. Indomie Goreng Original
3. Indomie Goreng Rasa Sambal Matah
4. Indomie Goreng Cabe Ijo
5. Indomie Goreng Rasa Mie Aceh

Walau bagaimana, ini bukan ajakan untuk tidak membeli bagi yang belum mencoba. Gw justru pengen tau testimoni teman2 lain dan encourage you to try it. Isn't it amazing how an instant noodle can give you such impact? Bleh, ngemeng apelah gw ini. Sepanjang ini isinya ngoceh soal mie goreng. 🤣

Gini Amat Punya Anak ABG Cowok

$
0
0
Assalamu'alaikum.

Dua tahun terakhir ini, hidup gue dapat tantangan baru: ngadepin anak cowok ABG yang judesnya mintak ampun kalo ngomong sama mamaknya. -_- Gue gak inget juga awalnya kapan dan gimana, apalagi pemicunya. Perasaan pas dia masih kecil, manis-manis aja kelakuannya, kok begitu masuk kelas 3 SMP mulai sewot-sewotan. :v

Gue bukannya gak tau sih, emang susah ngadepin anak ABG. Gue tau banget, karena dulu gue juga termasuk anak yang rada susah "damai" sama nyokap gue. Tapi nyokap gue dulu orangnya emang keras dan disiplin banget, jadi wajar aja ada bentrokan-bentrokan, kaan. Sementara gueeeh? Gue ini kok yakin banget kalo udah jadi emak yang super cool, awesome, keren, gaul, asik, gitu. Kok masih kena dijudesin sama anak? Hiks. 


Eniwei, anak bujang gue ini, Fadhil, 15 tahun, bukan anak yang bermasalah. Dia penyayang, kok. Banget malah, apalagi sama adeknya, Safina. Cuma gak ekspresif aja. Jadi gue berusaha aja sabar-sabar, elus-elus dada kalau lagi ngomong sama dia. Yang bener-bener menguji kesabaran itu kalo pas nyuruh dia sholat sama bersihin kamar. Ya Lord, cobaan kok gini amat, yak. Heuuu... Serius, kalo gue nurutin emosi, dia juga emosi, ujung-ujungnya bisa berantem. Satu lagi kendala berkomunikasi sama anak seumur dia nih, mereka kok kalo ngomong gak pernah jelas, ya? Pernah gue tanyain di status FB, apa cuma anak gue doang yang kalo ditanya, jawabannya yang keluar kayak orang lagi kumur-kumur pake kuah cilok panas? Ternyata banyak! Why? Entahlah. Sedikit ilustrasi percakapan yang harusnya ringan, bisa berujung "petaka" jutek-jutekan cuma gara-gara ngomong kayak kumur-kumur ini:

Me: "Dhil, udah sholat belum?
Him: "^$*$... ((^&%$..."
Me: "Ya ampun. Sholat dulu dong, Dhil! Udah jam berapa ini?"
Him: "*%^%@* )((^% ...($@**^"
Me: "Sholat, Dhiil ...."
Him: "(% *(#@ ((*^$@@*()..."
Me: "Apa? Ngomong apaan, sih dari tadi, gak jelas."
Him: "UDAH SHOLAT TADI DI SEKOLAH!"
Me: " Ooooo....." Melipir ....

Iye, tau. Harusnya gue dengerin dulu yang jelas dia ngomong apaan, baru komentar, kan? Tapi coba bayangin komunikasi 24 jam kayak gitu, tiap dia ngomong, gue nanya, "Apaaah?" Khawatir malah ntar anak gue yang kena darah tinggi gara-gara emaknya dikira budeg. -_-

Heuuh... Kadang gue suka mikir, apa ini "ganjaran" yang harus gue terima karena punya anak-anak yang manis-manis banget waktu merekaa kecil, ya? Dua anak gue dari bayi nggak pernah bikin repot baik di rumah mau pun kalau dibawa keluar. Kolik? Nope. Nangis minta mainan? Nope. Ngambek? Nope. Tantrum? NEVER. Gue ngerasa Allah emang ngasih kemudahan banget buat gue selama anak-anak ini bayik. Allah emang Maha Tahu kalau hambaNya ini gak kompeten-kompeten amat jadi ibu. Semacam gak tega kayanya kalau gue harus dealing sama masalah-masalah kayak gitu. Gue bersyukur banget. Tapi ketika menjelang remaja, ternyata tantangannya lebih menguji kesabaran dibanding cuma ngurusin anak rewel minta mainan di mall. :v

Alhamdulillaah-nya, Fadhil ini punya channel penyaluran yang positif. Dia hobi banget main gitar dan ngulik-ngulik gitar listriknya. Sering nge-jam bareng papanya. Kadang dibawa nonton konser juga. Pokoknya, minat dia ke musik besar banget. Yang apes, gue gak ngerti musik sama sekali. Wakakakak. Jadi gimanalah caranya emak membangun komunikasi manis sama anak abege-nya inieh, pemirsa? :v

Biasanya sekarang gue sama papanya ngakalin cara ngobrol ke dia. Bagian ngomong serius-serius, biar papanya aja karena bisa diselipin sambil main musik bareng. Bagian mama, jatahnya menye-menye aja, kayak, "Dhil, belum cium Mama. Cium dulu, dong." atau, "Fadhil sayang gak sih sama Mama? Kok udah lama gak peluk Mama?" Byahaha. Untungnya, biar pun dia kurang ekspresif, gue selalu tau kalau dia sayang banget sama gue. Asal bukan di depan umum, (kalau diminta) dia selalu mau peluk dan cium gue sampai sekarang. Jadi gue juga udah ngurang-nguranginlah ngomel-ngomel buat urusan yang itu-itu terus. Kayak urusan bersihin kamar, gue udah mulai rada give up, deh. Sampe tadi sore ....

Temen-temennya datang ke rumah, un-announced. Dia panik. Gue tau banget itu kamar lagi kayak ada adegan Anaconda ngamuk di dalemnya. Sambil panik, pas temen-temennya mau masuk ke kamarnya dia bilang, "Lo pada ke sini kenapa gak bilang-bilang dulu, sih?" Dijawab sama temen-temennya, "Astaghfirullooh, Dhiiil! Kamar loo!" Bwahahahaha. 

Kadang emak gak usah banyak-banyak ngomong, biarin aja anaknya belajar sendiri, lewat kesalahan atau malu. Moga-moga kapok, besok-besok inget sendiri bersihin kamarnya. :p

Jangan putus asa, para emaks yang sama-sama berjuang komunikasi sama anak ABG kek gue, yaaa. Selalu yakin aja kalau kita tuh pada dasarnya pengen membesarkan anak-anak yang baik, dan sedang melakukannya sampai sekarang dengan seluruh kemampuan dan kekuatan kita. Mereka pasti jadi orang baik, insya Allah. Cuma judes aja dikit .....

Lettering Service: Ruangopi Bekasi

$
0
0
Assalamu'alaikum.

Apa kabaar, dunia blogger Indonesia? Gak kangen sama Emak Gaoel? (Cih!). Gile bener, keasikan sama yang baru, lupa nulis di blog, padahal blog ini kan modal saiah buat cari nafkah. *jujur banget, mak!* Hahaha. Nggaklah, beneran kangen banget ngeblog lagi. Hampir dua minggu nggak posting, rasanya seperti ada yang hilang. #ngintipdompet #tetepbalikkeduitlagi 

Ruangopi (pic. courtesy: Turi Kaliandra-owner of Ruangopi)

Kamyu pasti penasaran kan saya lagi sibuk ngapain sih sampe lupa posting di blog? *mulai ngeselin* Saya lagi seru banget nih merintis usaha baru. Mulai banyak ditanggap buat ngasih lettering service ke acara dan tempat usaha/rumah teman. Lettering service? Appaan, noh? 

Semoga udah pada follow akun IG saya ini ya, biar nggak perlu cerita dari awal lagi. Heuh. Atau baca postingan saya tentang hobi lettering yang mulai saya tekuni sekitar setahun yang lalu di sini. Ternyata saya keranjingan banget bikin-bikin hand lettering di gelas, frame dan karton. Terus, dari sana banyak terima pesanan. Alhamdulillaah, rejeki ada aja. Allah Maha Baik. Termasuk kemudian saya banyak mau, pengen nyoba lettering di tembok. Tapi tembok siapa yang bisa jadi korban? Itu masalahnya. Hahaha. Ada gitu yang rela rumah atau cafe-nya saya coret-coret? Siapa elu? (Lah, elu siapa?) 


Beruntung sekali, saya dan Pak Suami punya teman baik yang rumahnya dekat rumah kami dan buka "warung kopi" unyu di rumahnya. Namanya Ruangopi. Ya ampun, kalo kalian ngaku pecinta kopi dan warga Bekasi, belum ke Ruangopi, plis deh. Ini tempat cozy dan homey banget. Kopinya juga kopi serieus. Mau yang jenis apa, dari daerah mana, mau diroasting di depan kita langsung, mau yang acidity levelnya berapa, tinggal ngomong sama Mas Turi dan Mbak Ratna (owner Ruangopi).  Termasuklah saya dan suami jadi pelanggan setianya, karena jaraknya juga cuma tinggal ngesot doang dari rumah. 

Iseng-iseng, setelah mengumpulkan keberanian selama beberapa hari, saya nanya ke Mas Turi, "Mas, boleh gak temboknya saya tulisin pake kapur?" Soalnya saya lihat emang waktu itu chalking di tembok Mas Turi masih ala kadarnya. Saya rasa bukan karena Mas Turi nggak bisa, ya. Hew, dese seniman desain grafis! Pasti karena nggak sempat ngegarap. Gayung bersambut, lanjut mandi. (Lah?) Mas Turi kasih ijin saya buat coret-coret salah satu sisi temboknya di Ruangopi. Huaa, girang tak kepalang. Btw, kepalang itu artinya apa, ya? *problem*

Penampakan sebelum digarap

Mas Turi mengijinkan saya untuk re-make Coffe Acidity Level Chart yang udah dia buat sebelumnya.. Sambil deg-degan, ditungguin suami, saya mulai garap chalk lettering di Ruangopi. Karena masih project pilot, ternyata banyak banget hal yang tidak terduga muncul. Mulai dari cara menghapus kapur yang tricky banget. Sampai membagi space di tembok supaya align bisa center gitu. Kalo di laptop mah enak, tingga klik center, lah ini di tembok! Klik jidat gue bagian tengah, gitu? 

After! :D

Karena ini tempat usaha, saya juga mikir, gak bisa asal-asalan mentang-mentang baru pertama kali. Sebelum ke sana, saya sampai buat beberapa sketsa untuk jadi panduan. Ndilalah, pelajaran lainnya yang saya dapat, sketsa boleh keren, tapi eksekusi belum tentu. Huahaha. Menggambar di kertas, begitu dituangkan ke dinding atau media vertikal beda banget feel-nya. Sama persis kayak bikin lettering mug, yang notabene permukaannya melengkung. Nggak bisa disamain kayak nulis di kertas biasa. 


Total 2,5 jam plus coffee break, saya rampung ngerjain temboknya Ruangopi. Makasih banget sama Mas Turi dan Mbak Ratna yang udah ngijinin saya urek-urek di cafe kerennya. Makin happy lagi, karena Ruangopi makin hari makin ramai. Mulai banyak yang datang kesana, jadi makin banyak yang melihat hasil karya chalk lettering akuuuw. Uwuwuwuw! 


Next story, saya akan cerita tentang lettering service untuk wedding, mirror lettering dan mural. Total sampai saat ini, sudah ada 4 project lettering service yang saya kerjakan. Makin banyak, makin terasah. Begitu katanya. Mbuh kata siapa. :v Btw, kalau mau lihat video pendek proses chalk letttering di Ruangopi bisa ke sini, ya! ;)

Ruangopi (pic. courtesy: Turi Kaliandra-owner of Ruangopi)

Buruan Ikut Kontes Kreasi Tajil Indomilk Kental Manis!

$
0
0
Assalamu'alaikum.

Bu-ibuu! Bulan puasa udah jalan setengahnya, niih! Masih semangat puasa? Masih, doong! Masih semangat nyiapin tajil buat keluarga? Ayoo, semangat, semangat! *guyur es teh manis* Dih, tumben Emak Gaoel ngomongin makanan? Emang bisa masak, mak? Bweh, jangan panggil Emak Gaoel kalo gak pinter nyontek. Hahaha.


Bingung mau bikin tajil apa? Alhamdulillaah, kebetulan banget Indomilk lagi ngadain Kontes Kreasi Tajil. Saya bisa nyontek resep tajil ibu-ibu sholehah yang manis-manis di sini. Duh, ibu-ibu manis yang sholelah ini, semoga Allah melimpahkan rahmatNya di bulan penuh berkah ini karena udah berbagi ide, kreasi dan resep. Semoga bisa dapat hadiah dari Indomilk senilai jutaan rupiah lewat kontes ini, yaa. 

Tuuh, denger jutaan rupiah, puasa langsung gak berasa, ya? Eyym! Pengen juga? Buruan ikutan kontesnya, niih. Indomilk lagi ngadain Kontes Kreasi Tajil. Kontes ini sebenarnya sudah mulai sejak tanggal 25 Mei 2016 kemarin, sampai 21 Juni 2016. Yass, hampir deadline. Makanya, buruan ikutan. Karena ada hadiah mingguannya berupa voucher belanja senilai Rp 200.000 untuk 20 pemenang. Terus, ini hadiah untuk para pemenang utamanya:

- 1 unit Oxone Master Slow Juicer senilai Rp. 3.900.000,- (Tiga Juta Sembilan Ratus Ribu Rupiah)

untuk 1 orang pemenang pertama

- 1 unit Oxone Giant Oven senilai Rp. 1.890.000,- (Satu Juta Delapan Ratus Sembilan Puluh Ribu

Rupiah) untuk 1 orang pemenang kedua

- 1 set Oxone Jumbo Cookware senilai 1.690.000,- (Satu Juta Enam Ratus Sembilan Puluh Ribu

Rupiah) untuk 1 orang pemenang ketiga

Hiks, sayang banget kalau gak ikutan, ya. Apalagi kalau udah punya kreasi tajil andalan pakai susu Indomilk Kental Manis untuk keluarga selama ini. Langsung ikutan ajaa! Gimana cara ikutannya?

Silakan nonton video-nya ini dulu supaya terinspirasi, yuk.


Cara ikutnya bisa masuk lewat fanpage Indomilk ini, dan klik di bagian tab Kreasi Tajil. Atau langsung ke sini juga bisa. Lalu klik "Ikuti Kontes" di bagian atas, masuk melalui akun Facebook masing-masing, dan isi data diri, judul resep dan bahan serta cara pembuatan. Ingat ya, kreasi tajilnya harus ada Indomilk Kental Manis-nya. Jangan lupa upload foto kreasi tajilnya (foto milik sendiri, dong). Foto yang cakep, mak. Biar bikin orang mupeng pengen nyobain. *lap iler*

Satu peserta boleh mengirim sebanyak-banyaknya kreasi tajil untuk ikut dalam kontes ini. Inget, periode lomba sudah hampir berakhir, nih. Terakhir ditunggu sampai tanggal 21 Juni 2016, jam 17.00. Abis itu pantengin jadwal pengumuman pemenangnya sambil cek-cek kompetitor di galeri peserta. Hihihi. Ini jadwal pengumuman pemenangnya tiap periode kontes (tiap minggu). Tinggal nungguin periode akhir, terus siapa tau menang hadiah utama, mak. 

Jadwal pengumuman pemenang:
- Pemenang Minggu 1: tanggal 1 Juni 2016.
- Pemenang Minggu 2: tanggal 8 Juni 2016
- Pemenang Minggu 3: tanggal 15 Juni 2016
- Pemenang Minggu 4: tanggal 22 Juni 2016
- Pemenang utama: tanggal 30 Juni 2016

Ah, yakinlah, emak-emak di rumah pasti lebih jago dari saya kalo soal berkreasi bikin tajil pake Indomilk Kental Manis. Saya aja yang cuma bisa bikin puding disiram pake Indomilk Kental Manis rasa coklat jadi PD kok, karena jadinya enak. Apalagi kalau yang jago bikin kue-kue basah atau es-es segar buat buka puasa. Heuuu, mau dong dianterin ke rumah. :p

Fresh and Radiant Look with Delicate ULTIMA II Series

$
0
0


Assalamu'alaikum.

Haloo! Saya lagi bahagia banget nih punya seri baru make up dari ULTIMA II. Yup! ULTIMA II, shay! Brand kosmetik ini udah terkenal banget dari lama. Malah Mama saya waktu saya kasih tahu kalau saya punya Delicate Serial dari ULTIMA II ikut-ikutan histeris. “Mama mau, dong! Dulu Mama juga pernah ikut beauty class dari ULTIMA II, lho gini-gini.” Hiyaaah! Okedee.Hihihi.

Gimana nggak happy. Timingnya kok bisa pas banget. Pas saya lagi sebel-sebelnya susah banget cari blush on yang bagus. Eh, ULTIMA II datang dengan manisnya bersama Delicate Serial-nya yang cantik banget ini. Mamaaa, I’m a happy woman! Jangan ganggu aku dulu, ya! *duduk depan meja rias*

ULTIMA II Delicate Series

Yang mau saya cobain sekarang ini adalah Delicate Lipstick dan Delicate Blush ULTIMA II. Untuk lipstick ada dua warna, Spice dan Better Than Chocolate. Sedangkan blush, ada empat pilihan warna dari dua jenis blush on: matte dan shine. Untuk Delicate Shine Blush ULTIMA II ada Baked Coral dan Sahara Rose. Sedangkan untuk Delicate Matte Blush ULTIMA II ada Nude dan Hot Pink. Kita mulai aja, yuks?

Delicate Lipstick

Both untuk warna Spice dan Better Than Chocolate kalau dilihat kasat mata adalah warna yang “gue banget”. Hahaha. Lihat sendiri, warna kulit wajah saya cenderung eksotis gelap seksi gitu. Jadi emang harus pinter-pinter pilih warna lipstick supaya kesannya ke wajah jadi mencerahkan. Delicate Lipstick by ULTIMA II ini (according to the package) sudah dilengkapi dengan pelembab (silk enriched mega moisturizers), vitamin C dan E. Waktu saya coba swatch, memang terasa banget creamy. Nggak perlu ditekan terlalu keras ke permukaan tangan, warnanya udah keluar. Yang saya suka, kita bisa control tebal tipisnya intensitas warna dengan mudah. Warna akan terlihat natural dengan sapuan ringan, dan akan terlihat lebih dramatis dengan sapuan lebih tebal. Istilahnya, buildable color gituu. Untuk warna, selain dua yang saya punya ini, Delicate Lipstick ULTIMA II ada 13 warna lainnya, total 15 pilihan warna yang bisa kamu pilih.

Delicate Lipstick ULTIMA II Better Than Chocolate

As for me, Spice lebih pas untuk malam hari dengan warna lebih gelap dan dramatis. Sedangkan Better Than Chocolate pas banget buat acara casual siang hari karena warnanya yang light. Efek dari silk enriched mega moisturizers yang terkandung di dalamnya terasa banget ke bibir. Saya pakai Delicate Lipstick ULTIMA II ini dari pagi sampai sore, bibir nggak kering sama sekali. Kalau pun setelah makan perlu additional touch up, itu cuma untuk keperluan menambah warna aja, karena sebenarnya bibir saya masih terasa lembab, kok. And amazingly my lips do appear moisturized! Kelihatan lembabnya. Mumumumu. *cium cermin*

Delicate Lipstick ULTIMA II Spice
Delicate Blush

Untuk Delicate Blush ULTIMA II, seperti yang sudah saya tulis di atas, ada dua macam: Matte dan Shine Blush. Wih, ini nih yang seru pas coba-cobain. Udahlah warnanya cantik-cantik, brush-nya lembut dan lebar, tempat brush juga terpisah dari blush, sehingga nggak belepotan.

Delicate Matte Blush 

Delicate Matte Blush ULTIMA II punya saya warnanya Nude dan Hot Pink. Bisa ditebak ya, warnanya “tenang” untuk kategori make up ala saya. Karena biasanya saya suka blush yang efeknya agak dramatis. OK, the package says it’s moisturizers powder, matte finish and long wearing. Let’s try it.

First of all, I’m in love with the brush! Lembut dan halus banget terasa di kulit wajah. Dan, saya ralat ya soal warna “tenang’ tadi, karena ternyata walaupun kelihatannya warnanya kalem untuk Nude dan Hot Pink, it turns out, the colors are so pigmented. Saya nggak perlu menyapu wajah berulang kali untuk mendapatkan efek warna di tulang pipi. Cukup sekali-dua kali sapuan, sudah terlihat. Saat swatch pun, warna langsung terlihat jelas dalam sekali sapuan. Catet nih, ya, warna kulit saya eksotis, lho. Alias lebih gelap dengan tone warna kemerahan. So, untuk bisa mendapatkan warna blush yang efektif di wajah saya, biasanya sulit, perlu pemakaian yang agak tebal. Ternyata, pakai Delicate Matte Blush warna light ini, gak perlu sesulit itu. Clean color impact with rich pigments, just what I need. 

ULTIMA II Delicate Matte Blush Nude

Powder Delicate Matte Blush ini juga ringan dan silky banget terasa di kulit wajah saya. Sama seperti lipstick-nya, warnanya juga buildable. Semakin intens sapuan, warna semakin keluar. Jadi tinggal atur aja, mau hilite cheekbone aja atau mau koreksi bentuk wajah dengan contouring, bisa dua-duanya. Tinggal mengatur intensitas sapuan di wajah.

ULTIMA II Delicate Matte Blush Hot Pink

Delicate Shine Blush

Ow yeah, this one is immediately became my baby. I love love love it! Saya memang lebih suka dengan make up yang memberi dampak agak dramatis ke wajah saya, dan Delicate Shine Blush ULTIMA II ini cakep banget di wajah saya. Kebetulan yang punya saya warna Baked Coral dan Sahara Rose. OMG, I literally just swatch once and the color is there with the dramatic impact on my cheekbones. 

ULTIMA II Delicate Shine Blush Baked Coral

Delicate Shine Blush ULTIMA II ini terasa lebih strong pigmented dibanding yang matte. Karena dengan sekali sapuan saja, intensitas warna yang keluar lebih kuat. Yang nggak beda adalah lightweight silky feel-nya di kulit wajah saya. Ringan banget. Semacam ajaib buat saya, karena warna yang keluar lumayan intens. Saran saya, kalau pakai Delicate Shine Blush ini, jangan samain dengan blush on lain yang perlu sampai berulang kali pemakaian, ya. Beneran, cuma butuh satu sapuan ringan di blush-nya, lalu sapukan ke tulang pipi. Kelar. Minimal dusting. Usahakan jangan terlalu tebal untuk pemakaian pertama, karena … sayang banget, kaaan kebuang-buang. Hahaha. By the way, daya tahan blush ini juara banget! Seharian dipakai, dari pagi sampai malam, udah kena air wudhu’ pun, pipi masih berseri-seri kemerahan kinyis-kinyis.

ULTIMA II Delicate Shine Blush Sahara Rose
Fave Look with Delicate Lipstick and Delicate Blush ULTIMA II

Setelah coba-coba kombinasi warna lipstick dan blush, akhirnya saya dapat look favorit saya dengan menggunakan Delicate Lipstick dan Delicate Blush ULTIMA II ini. Untuk penampilan yang segar dan berseri-seri (fresh and radiant look) sehari-hari, saya prefer untuk memakai kombinasi Delicate Matte Blush Hot Pink dengan Delicate Lipstick Better Than Chocolate. Untuk melanjutkan ke acara malam, menambah efek dramatis, saya tinggal menambahkan Delicate Shine Blush Baked Coral dan Delicate Lipstick Spice. Done! Untuk yang memiliki tone warna kulit wajah seperti saya, bisa dicoba kombinasinya seperti itu. Tapi saran saya sih, nggak usah takut eksperimen, toh yang bisa merasakan kenyamanannya ya diri kita sendiri. Remember, confidence comes from within. Ahseeek!

Day Look

Before - After Day Look with ULTIMA II Delicate Series

Day Look

Untuk Day Look ini saya memakai rangkaian produk ULTIMA II:
ULTIMA II Delicate Creme Powder Makeup 04 Buff
ULTIMA II Delicate Translucent Face Powder with moisturizer 005 Pink Shell
ULTIMA II Delicate Matte Blush 051 Hot Pink
ULTIMA II Delicate Lipstick Better Than Chocolate

Night Look

Before - After Night Look with ULTIMA II Delicate Series

Night Look

Untuk Night Look ini, saya memakai rangkaian produk ULTIMA II:
ULTIMA II Delicate Creme Powder Makeup 04 Buff
ULTIMA II Delicate Translucent Face Powder with moisturizer 005 Pink Shell
ULTIMA II Delicate Shine Blush 090 Baked Coral
ULTIMA II Delicate Lipstick Spice


Tertarik mau cobain produk Delicate Lipstick dan Delicate Blush dari ULTIMA II ini? Kamu bisa dapatkan produknya di Matahari Department Store, AEON BSD, METRO Department Store, Centro, Keris Gallery Puri Indah, Citrus, Cahaya Bintaro, SogoKota Kasablanka, Sarinah Thamrin, Debenhams Senayan City, Star Summarecon Bekasi. Atau beli online di BliBli.com.
Untuk harga, bisa ditanyakan langsung ke outlet ULTIMA II. Ini price list yang saya bisa share untuk seri yang saya miliki:

Delicate Crème Powder Makeup: Rp 200.000
Delicate Translucent Face Powder with Moisturizer: Rp 165.000
Delicate Matte &Shine Blush: Rp 140.000
Delicate Lipstick: Rp 90.000
Pro Collagen Lipstick: Rp 190.000

Pertanyaan dan informasi lebih lengkap bisa kamu dapatkan di media social ULTIMA II di bawah ini:






How to Keep Your Kids Busy during Ramadhan

$
0
0
Assalamu'alaikum.

There's no secret that when it comes to kids, there are nothing to keep them sit still more than 5 minutes. They always want to do things, different things, all the time. Hellaw, exhausted mom's here! Apparently, during Ramadhan, it's even more challenging for us to make them "forget" that they are fasting. When they have nothing to do or feel bored doing something, they'll come to you and ask, "How much longer. mom?" or, "Can I break my fasting now?"



Telling them to read books all day is not really an answer, especially if you have active kids like mine. Giving them tablets and laptops, and let them play games all day until iftar? Heck NO! Parents these days have to be more creative to make the kids busy during Ramadhan. Yes, we can ask them to do more ibadah like doing sholah sunnah and recite Al Qur'an. But how long do you think it will prevent you from the same whining? 

After so many years of having Ramadhan with kids, I know that each year I have to come up with plans to keep them busy. Especially this year, we're having Ramadhan at the same time for school holiday in Indonesia. Allah, have mercy on me. 

These are what I can make my kids doing during the days of Ramadhan, for my little girl especially. Luckily, she has her cousins (my nieces) visiting from Singapore for few days. So, we can create something to do together with them. The more the merrier, right?

Painting Mugs


Oh, well. As you all know, I sell painted and lettered mugs. So, I have some spare mugs at home. I have all the tools, like markers, expensive one. -_- Usually, I never let my daughter touch my markers. So, when I told her that she and her cousins can paint mugs, she got very excited. 




I predicted that they will finish it like in five minutes because they got bored. But no, I told them, they have to follow my instruction if they want a pretty and good quality mugs like I made. They had to start from cleaning the mugs. And then painted it. Painted it in serious way, because I told them, once the mugs go into the oven, they couldn't change anything of their designs. It will stay forever like that. And at last, I let them put their mugs into the oven, set the temperature and wait for it to bake for like 1 hour. 

Result? I made them spend 3 hours without even remember that they were fasting. Hahaha!


Doodling and Crafting


Well, this one is actually almost every Ramadhan activity I have for my kids. Since I have all the tools and equipment, it has to be the easy way out for me. This year, I know I have to give a little twist to make my daughter feel that this activity (that becomes too usual for her) is different. I let them play with all my markers, my paint, my crafting papers, my glue and all my stuff on my crafting table. Oh well, I can buy those again later, as long as they're happy, and BUSY!

Happily, Safina and Fikri (one of her cousin) made banner for them to pretend that they're having a shop. It gave me another idea to do for another day with them. We're going to open our shop in front of the house the next day! When I told them that, they got super excited. 

Snacks for Sale


The next day, we went to a mini market to buy some snacks for them to sell. We bought candies, peanuts, marsmallow, syrup, plastics and ribbons. The whole day we were busy to prepare all the snacks. They put the syrup into the plastic and put them into the freezer. Then they cut marsmallow into small pieces and stack them on the skewers. They also put some candies and peanuts into the plastic bags.


I helped  them making the sign and the price tags. That's all. The next day, we put a small table in front of the house in the afternoon. Kids usually play outside before iftar (magrib) time arrive. But from the beginning I warn those three girls, this is not about how much money they will make. This is about HAVING FUN together and be confident meeting new people. Especially, those three don't really speak Indonesian fluently. My nieces live in Singapore since they were born. My daughter? Yes, she lives in Bekasi (Indonesia) since day one, but I raise her in bilingual environment. And lately, she speaks English better than Indonesian. So, they just have to find a way to sell their snacks. I just watch from the distance. Hahaha.



Half an hour before Magrib, they collected Rp 35.000. Not bad for first attempt, girls! My oldest niece said, "Tomorrow we'll bring all the rest of the snacks to Atuk's (granpa) house and force everybody there to buy!" LOL! Talking about business!

My two nieces has gone back to Singapore few days ago. Now, my nephew from Malaysia (11 years old) comes to Jakarta. I have to find another way to keep my kids and their cousin busy. Because this time it's a boy additional in the family, I can't use the same activities. HELP!

Well, you can always take them to the movie or restaurant for dinner, though. But heck, not everyday! :v 



Karena Bahagia itu Cantik (Atau Sebaliknya?)

$
0
0
"Manda why do you have so many make-up on your case?"

Keponakan perempuan saya, Fia, sedang menjelang usia ABG, nanya sambil main-mainin isi cosmetic's case milik saya. 

"Because I love them!" ujar saya semringah sambil nyomot mascara kesayangan dari tangannya.

"Do you have to put on so much make-up everyday?"

Saya ngerti, di umurnya yang menjelang 12 tahun, rasa ingin tahu anak perempuan soal kosmetik dan kecantikan memang sedang rawan-rawannya. Saya mulai menyusun kata-kata untuk bisa menjelaskan kenapa saya begitu suka memakai make-up.

"I don't have to put on so much make-up. Nobody makes me do it. I just love to do it. Do you understand the difference?"

Fia mengangguk ragu. "I put on make-up because I love to put on make-up. I have so many make-up because I love having them. It's the same thing like you love to read books. Do you have to spend so much time to read books? Do you have to have so many books? Does anyone force you to read those books?" Lanjut saya.

"No. Nobody force me to read books. Except, my teacher, maybe. But, I love reading story books."

Nama: Emak Gaoel. Hobi: dandan, guilty as charged. :p

Sesungguhnya pertanyaan yang dilemparkan Fia sering sekali saya dengar dan baca di timeline. Banyak orang (laki-laki dan perempuan) yang tidak paham kenapa ada perempuan yang begitu suka memakai make-up. Menghabiskan waktu lebih lama di depan cermin hanya untuk menyeimbangkan bentuk alis. Bela-belain hapus make-up cuma karena wing eyeliner kanan nungging lebih tinggi dari yang kiri. Atau gregetan sendiri karena warna blush on terlalu gonjreng. "Why?" tanya mereka.

Karena saya menikmatinya. Percayalah, saya pakai make-up bukan cuma pas mau keluar rumah aja. Kadang kalau kerjaan rumah lagi selow, saya suka iseng dandan kumplit sebulu-bulu mata palsu pun dipake. Buat apaah? Buat suka-suka hati saya. Hahaha.

Memakai Make Up Sebagai Terapi
I put on make up to make me feel good about myself, not to impress other people.

Buat sebagian besar perempuan, dandan itu bukan perkara pengen tampil cantik. Efek setelah dandan ya emang biasanya jadi lebih enak dipandang, tapi sebenernya yang dicari itu efek terapinya, kalau buat saya, ya. Hlah, kok jadi lari ke terapi segala?

Lah iya, semua studi psikologi pasti mengaminkan kalau manusia yang bahagia adalah yang bisa melakukan hal-hal yang disukainya tanpa kekangan, paksaan atau pun tudingan. Iya apa iya? Soal preferensi hal-hal yang disukai itu apa, tentu saja gak bisa disamaratakan antara satu manusia dengan manusia yang lain. Antara satu perempuan dengan perempuan yang lain. As for me, saya suka dan menikmati proses berdandan, untuk keluar rumah atau pun tidak. Saya menikmati melihat refleksi wajah saya sejak polos tanpa sapuan foundation, sampai berseri-seri setelah kena "tampar" blush on. Cih, ngerasa cantik, ya? Nggak, sis. Saya ngerasa BAHAGIA. Udah, gitu aja. Wkwkwkwk. Dan gak bisa bantah kan, kalau kita bahagia, akan kelihatan ke pancaran sinar muka kita, dengan atau tanpa kosmetik. Setuju?

Besides cosmetics, hang out with besties will also makes me happy.

By the way, ada studi-nya juga lho, memakai make-up bisa jadi mood booster. Contoh, kalau lagi butuh "suntikan" percaya diri, misalnya mau ketemu klien penting, pakai lipstik warna merah menyala, sis. Ngaca bentar, sambil senyum, tapi jangan kelamaan senyum-senyumnya. Coba dirasa-rasain, agak lebih pede gak sekarang? Kalau aku sih, yes. Gak tau kalo Mas Anang. Halah. Atau, lagi ngerasa kesehatan menurun? Mungkin kurang minum air putih, kak. Selain banyakin minum air, coba pakai foundation dengan baik, karena ngasih efek warna kulit wajah kita lebih bercahaya sehingga mood kita terarah juga ke perasaan menjadi lebih sehat. Yeah, karena saya bahasnya seiprit, emang bakalan banyak banget celah untuk membantah kajian tadi, ya. Tapi at least, untuk short term mood booster, it works. Trust me.

Kulit Wajah Bermasalah Karena Banyak Memakai Make Up?
Hasil 5 hari memakai Cetaphil Gentle Skin Cleanser, kulit wajah terasa sehat.

Pake make-up segitu banyak, kulit wajah gak ngambek apa? Oh, ya ngambeklah kalau jorok. Hahaha. Sis, itu brush foundation udah berapa tahun gak dicuci? Itu sponge bedak udah gak keliatan warna aslinya, ganti atuhlah. Eh, mau tidur kok gak pernah bersihin muka? Naaah! Gara-gara jorok, kan? Makanya bersihin muka yang bener. Pake Cetaphil Gentle Skin Cleanser. Ahsek.


Kenapa pake Cetaphil?

1. Karena cocok untuk semua jenis kulit wajah, terutama yang sensitif. Buat saya, sering make make-up itu udah masuk dalam area kulit wajah sensitif, karena lebih sering terpapar benda asing. So, buat bersihin muka, saya emang suka ribet. Beda kalau milih lipstik, harga 20 ribuan pun kalau penasaran, dihajar aja. Huahahaha. Muka grosiran lu, mak!

2. Karena bahan-bahan pembuatnya salah satunya adalah purified water, yang pastinya minimal bahan kimia. Ada sih beberapa nama kimia dalam ingredients Cetaphil Gentle Skin Cleanser ini. Tapi setelah dipelajari lewat Mbah Google, insya Allah semuanya aman.

3. No fragrance and soap free. Lah, iki piye? Pembersih muka kok gak wangi dan gak berbusa? Hadooh, tadi katanya mau aman? Ya kurang aman apa coba, tanpa tambahan pewangi dan bahan sabun, artinya berkurang kandungan kimia di dalamnya.

4. Praktis. Swear, ini yang paling saya suka dari Cetaphil Gentle Skin Cleanser. Makainya nggak ribet. Kalau mau pake air, bisa. Tinggal bilas aja. Tapi mau langsung dipakai gitu aja tanpa bilas pun bisa. Aaak, suka!

5. Gampang nyarinya. Ada di mana-mana, kok. Cari di drugs store deket rumah, pasti nemu. Apa? Mahal? Kagak! Sumpah irit, jadi harga mahal pun gak berasa, karena makenya juga gak harus sampe cemong-cemong masuk idung. Dikiit aja udah cukup. Gak percaya? Lihat demonstrasi pemakaiannya di video saya ini. Cuuus!



I feel beautiful because I'm happy. 

Jadi,nggak usah takut dituding aneh-aneh gara-gara suka dandan. Bukan orang lain yang membuat kita bahagia, tapi diri kita sendiri. Nah, kalo suka dandan, jangan lupa bersihin muka yang bener. Pake Cetaphil Gentle Skin Cleanser, ya. Btw, kalau mau belajar banyak soal perawatan kulit bareng Cetaphil, bisa ke sini, ya. Atau kepoin akun socmednya di Fanpage Cetaphil Indonesia, Twitter @cetaphil_id, Youtube Cetaphil Indonesia dan Instagram @cetaphil_id.

Anakku Jagoan Kandang

$
0
0
Assalamu'alaikum.

Baru beberapa minggu yang lalu anak saya, Safina (7 tahun) ngomong, "Mom, sometimes I don't know what to do or say when I'm in the crowd." Safina ini, dulunya bisa dibilang jagoan kandang. Di rumah bawel dan petakilan, sampai di luar pemalu dan penakut banget. Kayak anak kurang PD. Kadang suka gemes sendiri karena kita tahunya dia sebenarnya pintar dan bisa. Saya yakin, banyak orang tua yang juga menghadapi masalah yang sama. Dulu, Fadhil (abangnya Safina) juga begitu. Sekarang, alhamdulillaah keduanya udah mendingan banget. Ini nggak ujug-ujug, lho. Saya tahu, membangun rasa percaya diri anak nggak bisa instan. Selain itu, banyak hal yang mempengaruhi juga. Saya coba share beberapa hal yang saya lakukan untuk membangkitkan keberanian anak-anak saya saat berada di tengah orang banyak. Tahapan mereka memang belum terlalu luar biasa kayak anak-anak yang memang suka tampil, ya. Ya, itu tadi, kan banyak hal yang mempengaruhi. Minimal, sekarang kalau ditanya orang, mereka udah berani menjawab tanpa menyurukkan kepala ke ketiak emaknya. Hihihi.

Anak jagoan kandang? Di rumah bawel, tapi di luar "cemen"?



 Anak terlalu pemalu ketemu orang lain selain keluarga inti?


Anak cenderung takut berada di tengah orang ramai?


Coba beberapa langkah ini. 


Pahami dulu, perlu waktu dan kesabaran untuk mengajar dan menanamkan rasa percaya diri ke anak. Diceramahin aja nggak akan berpengaruh, justru membuat mereka makin tertekan. Coba diulik dulu, kenapa mereka takut ketemu orang asing? Kenapa minder ketemu teman sebaya? Mungkin mereka merasa kurang dari teman-temannya? Kalau mereka punya minat dan bakat, eksplor di sana, supaya mereka punya kelebihan yang bisa mereka banggakan. Misalnya main musik, menggambar, dan lain-lain.


Jangan paksa mereka untuk bisa langsung berani di tengah orang banyak. Perhatikan mimik wajahnya, apakah mereka terlihat khawatir saat kita dorong-dorong untuk mau bergabung dengan anak-anak lain? Kalau iya, jangan dipaksa. Temani dulu.


Kadang ini kesalahan orang tua, begitu sudah sampai rumah, ngomel. "Heran deh, kamu di rumah pemberani banget, giliran di luar kok penakut gitu, sih?" Nggak usah diomelin aja, mereka udah tertekan lho itu. Hiks.


Cari tahu minat dan bakatnya, yang mereka merasa kuasai. Safina sekarang sudah tahu kalau kemampuannya dalam berbahasa Inggris adalah kelebihannya. Dulu dia menganggap itu justru bahan cemoohan karena banyak yang "nanggep" dia bicara bahasa Inggris dan jadi tontonan. Dulu dia nggak tahu kalau sesungguhnya orang-orang sedang mengagumi kemampuannya. Di rumah sering saya bilang, jangan malu karena itu bukan hal yang memalukan. Justru mereka suka sama dia karena kemampuannya itu. Lama-kelamaan, sedikit demi sedikit, kepercayaan dirinya mulai tumbuh. Kalau dulu diajak bicara bahasa Inggris, mulutnya langsung terkunci (which is jujur emang bikin gemes emaknya, karena saya tahu sebenarnya dia mengerti), sekarang dia sudah berani menjawab dengan spontan.


Kalau anak mendadak mogok di depan orang banyak, jangan diketawain sambil bilang, "Hahaha, emang nih, jagoan kandang!" Heuheueheu, gimana mau PD, emaknya sendiri ngenyek. :(


Ini cocokkan lagi sama kelebihan yang dimiliki anak. Misalnya, anak udah bisa menghitung sampai 20, pancing dengan ajakan, "Dek, tante itu pengen denger lho adek berhitung sampai 20." Karena dia tahu dia sudah bisa, dengan dipancing begitu begitu mudah-mudahan keberaniannya muncul. Lagian kan nggak lucu juga kalo nggak ditanya atau dipancing, ujug-ujug dia ngitung sampe 20. Ya, gapapa juga sih, cuma agak aneh aja. Hihihihi


Anak perlu dipuji atas prestasinya. Semua orang tua pasti senang memuji anaknya di depan orang banyak. Tapi bijaksana sedikit. Kadang memuji anak secara berlebihan di depan orang lain, malah bikin si anak salah tingkah. Suasana bisa berubah canggung, dan sistem defensif anak jadi terbentuk. Yang wajar aja.


Sering-sering ajak anak ke acara yang membuatnya banyak ketemu orang. Nggak harus acara tersebut mereka yang jadi pusat perhatian, kok. Ajak ke acara pengajian atau arisan sesekali. Atau ke kantor papanya. Buat latihan ketemu lingkungan dan orang baru.

Sekali lagi ....


Hasilnya nggak bisa instan. Butuh waktu, usaha, konsistensi dan ...


kesabaran.


Selamat mencoba. Semoga berhasil. Kalau pun ternyata anak ternyata kelihatannya lebih merasa nyaman untuk sendiri, mungkin memang sudah karakternya introvert. Hanya yang perlu diberitahu kepada mereka, mereka harus punya kepercayaan diri dalam mengemukakan pendapat ke orang lain. ;) 

This article is also posted on my fanpage, here. 

The Carnival Enhaii, Reuni Rasa Konser

$
0
0
Assalamu'alaikum.

Setelah berbulan-bulan gw males banget nulis di sini, akhirnya ada satu alasan kuat untuk kembali. Reunian kampus gw minggu lalu emang beda bangetlah dari reuni-reuni lainnya. BEDA! BANGET! Gw bingung mau mulai dari mana. 

Before D Day


Dua bulan yang lalu, di timeline gw nongol flyer sederhana bertuliskan Grand Reunion The Carnival Enhaii. I was like, " OK, another reunion." Umur segini ya, undangan reuni sekolah udah silih-berganti. Yang udah-udah, buat gw, dateng ke reuni itu cuma jadi alasan untuk ketemu temen-temen deket gw masa sekolah aja. Teman-teman lain? Aduhlah, masih inget aja udah sukur. Dan mereka juga belum tentu inget sama gw. So, yes.... gw gak over excited liat flyernya. Dalam hati cuma ngomong, "Ya kalo bisa dateng, gw dateng. Kalo gak bisa, ya udah." Reuni akbar kampus gw, ENHAII, terakhir diadakan 3 tahun yang lalu. I didn't come, which made Angie Anggoro (Pastry 95) was super upset with me. Hihihihi. Karena dia datang jauh-jauh dari Bali, sementara gw dari Bekasi gak nongol. In my defense, Ngie, Bekasi lebih jauh dari Bali, ya. Kita beda planet. 

Gw japri Nanda Nuril (HOA 95, yang kemudian dalam waktu singkat berubah jadi KaNan yang ngehits banget di grup reuni), untuk konfirmasi tanggal reuni. Bukan apa-apa. Di flyer ditulis 07/09/19. Gw yang "bule" ini jadi ragu, apakah itu tanggal 9 Juli atau 7 September? Hahaha. Kalo 9 Juli, ya wassalam aja, itu tinggal 2 minggu dari hari itu. Bhay! Nanda confirmed acara diadakan tanggal 7 September. Katanya, "Ikut tanggalan Indonesia, Wiin!" Ya maap, aku kan buley. 




Tau-tau aja gw udah masuk dalam Facebook Group Enhaiiers 70's 80's 90's 2000-2016 Rawwwwkkzzz. Waktu itu isi grup masih cuma puluhan orang. Beberapa nama gw kenal baik, karena ternyata susunan panitia reuni adalah dari angkatan 90's. Singkat cerita, grup tiba-tiba meledug sama jumlah member yang bertambah signifikan dalam hitungan hari. Nanda yang jadi salah satu admin, yang biasanya gak pernah gw liat posting status, mendadak bawel banget di grup. Kebawelan admin di grup memancing banget member lain untuk gak mau kalah. Wkwkwk. I mean, if you're not one of us, lo bakalan heran liat orang-orang dari rentang usia yang lumayan jauh (kuliah tahun 70-an sampai 2000-an) bisa blending becanda gak pake portal. Enhaii mah emang gitu anaknya. Maklumin aja. Btw, Enhaii tuh nama lain dari NHI atau STPB (Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung) dan sekarang nama resminya adalah STP Enhaii Bandung. Kita sekolah pariwisata dan perhotelan ya, kak. Kita udah biasa sama yang namanya senioritas, tapi bukan untuk saling menjatuhkan, melainkan untuk saling membantu. Ini mah beneran. Dari kuliah, kakak senior punya tanggung jawab ke adek juniornya dalam hal belajar dan praktek (dan yang lain kalo mau...eheum...). Manis banget kan kita? 

Tapi da' gw masih ragu mau dateng reuni atau nggak. Belom ngatur-ngatur urusan cuti pak suami biar bisa gw tinggalin sama bocah di rumah, ye kaaan? Ah elah, baru mikirinnya aja udah ribet. Masih 50-50 lah waktu itu. Gw kontak sahabat gw, Vera (HOA 95), sosialita Bandung, owner Wale (Warung Lela) dan Orbital Dago Gallery (ih gw endorse warung lo, Ver), untuk nanya dia mau dateng atau nggak. Sama aja, dia belum tau. Pendaftaran early bird udah dibuka waktu itu. Early bird charge Rp 100K. Lewat dari itu charge Rp 150K. Oh well, walopun masih ragu, selisih 50 ribu perak buat emak ini tiada boleh dihempaskan. Daftar ajalah dulu. Mau dateng atau nggak, urusan belakangan, pikir gw. 

Pertengahan Agustus, Yogi Arifiandy (HOA 95), my job training mate di Shangri La Surabaya circa 1998-1999 nelpon gw. Buat gw ini ajib banget. Udah lama kita gak ngobrol langsung. Kalau di Facebook ya lempar-lemparan joke mah biasa. Yogi ngasih tau gw kalau di hari reuni itu, pagi harinya akan ada Munas Alumni untuk memilih ketua Ikatan Alumni STPB. Btw, congrats, dude, terpilih jadi wakil Ketua Ikatan Alumni STPB periode ini. Yogi or Igoy juga nanya kesediaan gw untuk mengisi mural di venue reuni. Waktu itu keinginan gw untuk hadir di reuni nambah jadi 70%. OK, kalo gw harus nge-mural, berarti ada alasan kuat untuk datang. Karena si Vera juga belum ada kabarnya mau dateng atau nggak. 

Gak lama, Pak Pimpro, Panji atau Pak Amel (hihihihi), WA gw. Bla bla bla cukup panjang, ternyata belakangan gw sama Panji nyadar kalau plan bikin mural di area sepanjang 20 meter itu gak realistis. Begitu juga kata Pungky (HOA 94) yang rencananya akan mengisi area tersebut dengan karya seninya. It's just too ambitious. Rada sedih sebenernya, tapi at least di titik ini gw udah ada kepastian kalau akan hadir di reuni. Karena suami udah ambil cuti. Horrreeeeehhhh! Last days of August, barulah gw dan Pungky dapat ide untuk mengisi area kosong di kampus dengan print art aja. Simple dan gak makan waktu serta biaya. OK. 



Sambil nunggu hari H, tentu saja mamak ini sambil jualan. Wuahahaha, mayan sis, ekeh dapet orderan tote bag lukis 50 bijik! KaNan (Nanda) yang nongol dengan jargon KARNIPALKEUN-nya itu ngasih ide gw buat bikin tote bag buat dipake ke acara. Gw bikin sebiji, posting di IG @emakgaoel, eh diminta sama si Pado (HOA 96). Yawdah, gw lepas itu tas ke dia. Pado dengan manisnya posting di grup, dan lalala, orderan berdatangan. Makasih lho, KaPin (Pinda, Ketum The Carnival) udah kasih ijin gw buat gelar lapak akhirnya. Mayan kaaak, buat ongkos ke Bandung, kaaak! Sesuatuh!

D Day



Jumat, 6 September 2019, jam 15.00. Gw sampe juga di Surapati, dari Bekasi naik travel Baraya. Dijemput sama "sopir" pribadi gw, Vera. Iya, Vera akhirnya daftar juga, walopun dia daftar yang bayarnya 150K, karena dia horangkayah, sedangkan gw horangkeren. Kata Vera, yang bayar 100K closing song-nya Kemesraan, yang bayar 150K closing song-nya ntar dinyanyiin sama Ariel. Julid! Abis cipika-cipiki, kita berdua langsung meluncur ke kampus. Hari itu ya .... gw kasih tau aja, gw udah punya feeling kalau ini acara gak bakalan biasa. Grup udah rame sama postingan teman-teman yang mulai berdatangan ke Bandung. Gw ngetik ini aja masih merinding lho! Sumpah! Alumni-alumni berdatangan dari segala arah menuju Bandung. Dari Jakarta, Bali, Medan, Batam, bahkan beberapa dari luar negeri udah sampai duluan. Pengumuman resmi panitia kemarin, 2000-an peserta sudah mendaftar. Belum bisa dipastikan berapa totalnya, karena di hari H besok, masih akan dibuka ticket box untuk yang datang langsung. Dan angkatan gw, 1995, ada di peringkat 1 jumlah alumni yang mendaftar untuk hadir di reuni ini. Kita kok kerennya gak abis-abis ya, ghaess? *digeplak*

It's been 2 years since the last time I stepped my foot on campus. 2 tahun lalu gw diminta Pak Anang Antono yang waktu itu masih menjabat sebagai Ketua STPB, untuk menggambar mural di tembok gedung Pasca Sarjana. It was awesome. Tapi kali ini beda. Gw datang ke kampus memang untuk napak tilas hari-hari gw dulu di sana. 5 tahun di kampus, tiap jengkalnya menyimpan cerita. Ngueeeng!

Gw dan Vera berpapasan dengan banyak teman lama sambil menuju lobi hotel Enhaii untuk mengambil writsband. Panitia masih wara-wiri mempersiapkan segala sesuatunya di area parkir depan Dome dan juga di dalam Dome. Booth masih belum terpasang semua. But again, I am feeling it. This is gonna be awesome. Dalam hati gw berdoa, semoga acara besok berjalan lancar. Karena 2000 orang lebih mengharapkan yang sama. Pressure is on buat panitia. Dan gw ikut deg-degan. Latahan lu, mak! 




7 September 2019, jam 14.30. Gw dan Vera udah sampe lagi di Setiabudhi. Mampir dulu ke Kytos Hotel yang hari itu isinya alumni semua. Teman-teman sekelas gw dan Vera dari HOA 95 kelas B udah janjian untuk ketemuan dulu di sana. Ini pemandangan yang gw lihat di sepanjang jalan Setiabudhi, hari itu. Orang-orang berpelukan lama sambil ketawa-ketawa. Bersalaman sambil menepuk-nepuk pundak. Sesekali terdengar jeritan atau teriakan gembira, layaknya lo akhirnya bisa ketemu sama temen lo setelah bertahun-tahun gak tau kabarnya gimana. It's so heartwarming. Terharu akutu. Rasanya pengen ikutan pelukan sama semua alumni yang gw temuin di sepanjang jalan Setiabudhi. Tapi kan gak mungkin, ntar gw dikira sableng. Jadi ya udah, gw cengengesan aja, senyum-senyum kiyut melihat pemandangan manis itu. 

Jujur gw dan temen-temen baru masuk area The Carnival jam 17.00. Mohon maaf untuk beberapa band yang gak sempet gw liat penampilannya. Salahkan bokong yang berat untuk digerakkan. Udah kena kopi sama cemilan di rooftop Kytos, langsung bego. Begitu masuk gate, area parkir udah penuh sama manusia. Gw sempat skeptis beberapa hari yang lalu, apakah area parkir kampus cukup buat nampung 2000-an orang? Eh cukup, lho! Masih ada space-lah buat lari-lari slow motion nyamperin mantan yang keliatan dari jauh. Tapi emang keliatan pas aja, gak ada area yang kosong melompong. Hampir semua booth gw liat penuh dikerubutin orang-orang. 



Acara demi acara berjalan relatively lancar. Memang ada beberapa jeda yang agak lama, tapi justru malah ngasih kita waktu untuk beredar ke area dalam Dome yang isinya booth makanan. Ada Baso Urip dan Ayam Rica Asep, yang HARUS BANGET disamperin, plis! Karena mereka adalah legend! 

The highlite of the night were actually two: FOON dan KSP.

Buat FOON (From Out Of Nowhere) gw abis kata-kata deh, Silakan lihat langsung penampilan gokil mereka di sini. They took molecular gastronomy and stage performance to the next level. I'm proud to call you my friends. Ngaku-ngaku, biar ikutan keren. 


Sebelum FOON tampil, kakak-kakak panitia menampilkan flash mob yang lumayan bikin kita warming up goyang-goyang body sebelum acara puncak. Sekalian tes, pinggang masih kuat gak ya? Ternyata masih kuatlah buat digoyang sampe pagi. Ini apa, deh?

KSP muncul sekitar jam 10.30 malam. Gak pake basa-basi, dari lagu pertama langsung pecah lapangan parkir kampus. Lagu-lagu era 80-90an mulai dari Crisye, Reza sampai Chumbawamba gak kasih ijin kita buat kendor. Angkat tangan semuah! Goyangkan semuah! Senggol yang perlu disenggol! KSP did a GREAT JOB that night. Semua puas dan lemas udahannya. Tadinya goyang gak kasih kendor, udahannya goyor ngedeprok di parkiran. Baru inget umur. Dasar manusia-manusia uzur. 



Kelar KSP sebenarnya masih ada penampilan dua DJ lagi. Tapi memanglah itu diperuntukkan khusus bagi yang semangat jiwa dan raganya masih berkobar. Gw? Bhay! 

Reuni ini sukses dan harus jadi benchmark untuk panitia reuni akbar selanjutnya. Gw gak bisa melebih-lebikan apa yang udah gw liat, tapi faktanya memang INI KEREN BANGET! Salut untuk semua kerja keras panitia yang  menyelipkan persiapan acara ini dalam kegiatan wajib sehari-harinya selama 2 bulan. You guys rawks. Gw pulang dengan senyuman lebar di wajah (dan kaki cangkeul sebetis-betis).

Credit: Bidix Tour and Travel
Post D Day

LAH! UDAHAN REUNINYA? APHA_APHAAN INIH! ULANG!

Terima kasih untuk panitia semua, ya. Banyak yang tidak disebut di sini, tapi seriously, I appreciate you guys all. Gw yakin 2410 alumni yang hadir pun merasakan hal yang sama dengan gw. Sampai hari ini gw masih terbayang-bayang. Gagal move on versi hardcore. 

Sedikit catatan untuk bahan evaluasi, dan skip aja kalau gak mau baca, sih. Ini beneran minor banget sebenernya, tapi agak mengganggu sedikit. 

1. Agak susah nemuin tempat sampah, kak. Gw yakin banget semua alumni gak ada yang mau buang sampah sembarangan. Tapi dengan luasnya area dan banyaknya manusia, kekurangan tempat sampah bisa jadi masalah dalam waktu singkat. Akibatnya di beberapa pojokan keliatan tumpukan sampah yang tersusun rapi. Iya, tetep rapi kok, hahaha. Karena emang kita segan banget sebenernya naro kaleng bekas minuman dan kotak makanan di situ. tapi apa daya, gak ada tempat buangnya. 

2. Next time untuk pengundian hadiah mungkin bisa dibuat terpisah dari acara di stage. Gw tau untuk beberapa slot, penarikan nomor undian adalah sebagai pengisi jeda saat check sound atau bridge dari satu acara ke acara selanjutnya. Tapi kemarin justru kelamaan karena nomor yang dipanggil-panggil gak nongol-nongol. Usul aja, untuk pengundian-pengundian gini, manfaatkan big screen aja dan pakai random.org untuk mengundi. Nomor yang keluar bisa dilihat di layar, sekalian notice bagi yang nomornya keluar silakan ke sebelah panggung, misalnya. Tapi kan, gw cuma bisa omdo. Gw gak tau gimana susahnya merealisasikan itu. Still, perspektif dari pihak luar biasanya bisa membuka mata kita.

Bottomline, buat gw, dan buat semua yang hadir gw yakin, GRAND REUNION THE CARNIVAL ENHAII 2019 SUKSES! CONGRATS YOU, GUYS! GOOD FRIENDS GOOD VIBES. MUCH LOVE AND PEACE. 


KARNIPALKEEEUUUUNNN!!!



Credit: panDJaitan

Viewing all 152 articles
Browse latest View live