Quantcast
Channel: Blog Emak Gaoel
Viewing all 152 articles
Browse latest View live

Sonya Thaniya, Fashion Blogger dan Entrepreneur Muda

$
0
0
Assalamu'alaikum.

Baru-baru ini saya dapat kenalan baru, cewek imut lucu, modisnya gak pake takeran, pokoknya kalau papasan sama dia di mall pasti langsung noleh karena gayanya yang gak biasa tapi keren. Saya juga nggak sengaja lihat dia waktu hadir di acara Lip Party Estee Lauder di Plaza Senayan beberapa minggu yang lalu. Dari kejauhan saya cuma bisa komentar dalam hati, "Ih, ni anak lucu banget gayanya." Modis, edgy, tapi cocok dan gak maksain. Berhubung saya lagi buru-buru waktu itu, nggak sempet kenalan langsung.




Sampai rumah, langsung saya kepoin akun Instagram Estee Lauder dan nemu foto dia di sana. Namanya Sonya Thaniya. Centreng, langsung follow, daan langsung betah lihat foto-foto fashion personal style-nya. Pantes keren ni anak, ternyata Sonya ini fashion blogger yang lumayan terkenal, sementara saya aja yang kurang piknik di ranah fashion, jadi baru tau. Hahaha. Daripada keterusan dibilang gak kekinian dan kurang piknik, saya langsung ajak kenalan dan minta waktu untuk wawancara Sonya atau Onya. Ih, anaknya ramah banget ternyata. Suka, deh!

Sonya Thaniya atau Onya ini umurnya baru 20 tahun, sodara-sodara! Dengan mantap Onya bilang kalau pekerjaannya adalah: blogger dan owner dari 2 online shop fashion dan crafting miliknya. A fashionista and a businesswoman (ralat: business girl)! Kalau di bio blognya Onya menulis profesinya: blogger, crafter and entrepreneur. Saya suka sama anak muda model begini. Pede, tau apa yang dia suka dan mau, dan mau take action. 


Blog Onya sendiri sama bikin betahnya sama akun Instagramnya. Penuh sama foto-foto personal style Onya dan bebrapa teman dan kenalannya di dunia fashion. Dari ceritanya ke saya via email, Onya udah suka sama dunia fashion sejak dia masih kecil karena Mamanya dulu suka banget dandanin dia pakai baju yang lucu-lucu dan punya cutting yang unik-unik. Tuh, mak ... yang punya anak cewek kalau ntar mau jadi fashion blogger, emaknya juga harus punya sense of fashion yang bagus. Hihihi. 

Onya mulai terjun jadi fashion blogger sekitar dua tahun yang lalu. Kiprah Onya sebagai fashion blogger banyak diakui oleh di beberapa fashion event dan magazine, lho. Saya lihat profilnya pernah masuk di beberapa majalah kayak Gogirl!, Looks dan Gadis. Selain itu, Onya juga pernah memang beberapa kali challenge dan lomba fashion. Ya iyalah, liat aja gaya-gaya di foto-fotonya ini, beda banget, kan? Duh, coba mamak masih muda, nak. Mau deh itu ke mall pake kupluk sama boots ala-ala gothic gitu. (Nyadar, mak! Dzikiiiir!)


Karena fashion style Onya yang unik itu, saya penasaran dong, inspirasinya datang dari mana? Onya bilang, fashion style yang dia suka memang cenderung ke yang edgy dan colorful. Onya mengidolakan beberapa fashion blogger yang memberinya inspirasi seperti Diana Rikasari, Sonia Eryka dan Luanna. 

Buat aku fashion itu di mana aku bisa mengekspresikan mood aku di hari it. Kadang aku tampil colorful, kadang minimalis, kadang monochrome-edgy, karena buat aku fashion itu 'suka-suka kita' asal tetep enak dilihat. Jadi aku bebas berekspresi dan berharap bisa sedikit menginspirasi."

Seneng deh bisa ngobrol-ngobrol sama anak muda yang percaya diri kayak Onya ini. Semangat jadi tumbuh dan banyak mendapat inspirasi. Berhubung Emak Gaoel udah rada telat buat jadi fashion blogger, saya bagi ceritanya aja di sini, ya. Biar inspirasi dari Onya ini bisa sampai ke anak-anak muda lain yang baca Blog Emak Gaoel. (Wait. Anak muda kok bacanya bloog emak-emak?). Entahlah. 


Terakhir dari Onya buat pembaca Blog Emak Gaoel, nih. Sedikit fashion tips:

Pakai apa pun yang kamu rasa percaya diri waktu memakainya, karena menurutku itu kunci utamanya. Kalau kita confident dengan apa yang kita pakai, orang lain juga pasti suka dan enak melihat style kita."
Ahseek! Next time, kalau kamu lihat ada cewek kecil, imut pakai baju yang unik dan gak biasa, coba ajak kenalan. Siapa tau itu Onya. ;) Terima kasih, Onya udah mau berbagi di Blog Emak Gaoel. Semoga makin sukses. Kiss. 


Absurd Conversation with My Daughter (Part 2)

$
0
0
Assalamu'alaikum.

Sebelumnya, baca dulu bagian pertama di sini, yook! Ini masih kelanjutan kumpulan obrolan "ajaib" saya dengan Safina setahun yang lalu. Sebenarnya percakapan-percakapan aneh kami udah terjadi sejak ni anak bisa ngomong. Tapi sementara waktu, energi saya baru bisa ngumpulin mulai dari tahun lalu dulu. Gak kuat nyekrol temlen, kakaaak! :(

Safina 2 tahun dan 7 tahun

Suatu sore, waktu itu kami belum punya ART kayak sekarang. Setelan emak jelas banget kucay kayak abis kecebur empang lele. Nggak tau kenapa, tumben si Nana merhatiin penampilan saya. Mungkin saking ancurnya, sampe matanya terganggu kali, yak? Pokoknya sore itu saya emang lagi komplit banget dah, keringetan, bau, pake celana piama dan kaos sobek, rambut diuntel-untel. Hahaha ... parah beut jadi perempuan. :v TIba-tiba si Nana ngomong gini, masaaa ....
"Mom, if you want to be a super mom, you need to dress up."
"What's wrong with my outfit?"
"You need to dress up like a princess."
Bah! Mamak kau ini tak payahlah disebut-sebut jadi super mom. Yang penting dompet ada isinya terus, cukuplah itu. Hahaha. *cium ketek* Besides, princess doesn't do dirty dishes and scrubbing toilet.

Suatu hari dalam perjalanan pulang sekolah, di dalam mobil ....
Nana: I got a star because I know soldier.
Me: What is a soldier?
Nana: People fight each other over a flag. The winner can get a flag.
Mendadak saya jadi mellow. Duh nak, seandainya perang cuma buat rebutan bendera doang, nggak perlu ada banyak orang mati terbunuh. *terbaper*

Salah satu percakapan yang suka bikin saya deg-degan adalah kalau Safina udah mulai masuk topik seputar Tuhan, bayi dan anatomi manusia. Kaadang, udah deg-degan keringet dingin takut nggak bisa jawab, ternyata dia punya kesimpulan sendiri. Hahaha.
Nana: "Mom, Allah is watching us, right?"
Me: "Yes!"
Nana: "Why?"
Me: "Because Allah loves us."
Nana: "And because Allah is protecting us from zombie, right?"
Errr.... Nak, kamu kebanyakan maen Minecraft kayaknya. *sita tab*

Anak saya dua-duanya nih, sejak dua tahun lalu emang keranjingan banget main Minecraft. Suatu sore, Nana ngeliatin rumahnya di game yang nggak menarik itu (buat saya).
"Mom, look at my house! The wall is made of diamond, the floor is made of emerald and I have a roof top." She shows me her minecraft house.
"Wow, that's awesome!"
"Are you jealous?"
Dih! Ini nyebelin banget. Saya udah muji setulus hati, dikira jeleus. Mentang-mentang rumah emak berantakan dan nggak ada berliannyaaa. :'(

Main Minecraft ini kadang juga bikin ribet saya yang nggak ikutan maen. Ini contohnya,
"Mom, which way should I take? Left or right?"
"Up to you."
"OK, I think I'll go right, because it's right."
Seconds later...
"Oh no, it's the wrong way! Right is not right! How come?"
Nah! Pabaliut sendiri, kaan? 

Kadang, cukup satu kalimat aja dari Safina bisa bikin hati saya ketujes jleb.
"You're very nice today, mom."
Maksudnyaa??? Mama biasanya enggak nice gitu?

Lain cerita, suatu hari kita kena macet lama banget waktu mau ke rumah Kakeknya di Ciledug. Safina tiba-tiba nyeletuk, "How's your butt, fellow?"
Numb, sistah! Wakakakakak! Nanyain apa kabar pantat masing-masing. 

Bersambung, yaa! Masih ngumpulin yang lainnya. Thank you! :*


Sneak Peek Proses Pembuatan Coloring Book Asmaul Husna

$
0
0
Assalamu'alaikum.

My Mommy, gak pernah lupa menyelipkan satu nasihat setiap kali ada kesempatan:

"Jangan pernah lupa untuk pasang niat 'karena Allah' setiap melakukan sesuatu. Insya Allah, segala sesuatu yang dilakukan karena Allah akan membawa kebaikan untuk kita di dunia dan akhirat."

Sampai sekarang, pasang niat dan berketetapan dengan niat tersebut selalu menjadi ujian sendiri untuk saya. Biasanya, ingat untuk mengawali dengan niat karena Allah, tapi dalam prosesnya, niat belok ke mana-mana. Apalagi model orang tukang nyasar kayak saya, belok main belok aja. -_-

Awal tahun 2016 kemarin saya pasang niat mau menghafal terjemah Al Qur'an sedikit-sedikit dengan cara menuliskannya di kertas (lettering). Di sini ceritanya. Berusaha keras dari awal supaya niatnya memang karena Allah, pengen bisa dapet minimal sedikitlah arti Al Qur'an, biar ada pemahaman baru pelan-pelan. Sambil nulis, sambil menghafal. Tiap hari, tiap nulis, saya coba ingat terus niat tadi.


Saat saya membagi foto-fotonya di Facebook dan Instagram pun saya berusaha keras untuk menetapkan niat karena Allah, bukan karena yang lain-lain. Percaya deh, ini berat banget. Niat pamer gede banget. Belum lagi terbuai-buai pujian dari teman-teman. Haish, ini godaan paling besar. Nggak putus-putus saya merapal dalam hati, "Ya Allah, jaga niatku, jaga niatku."

Nggak sampai dua minggu kemudian, seorang teman lama menghubungi saya. Beliau seniman yang baru meluncurkan serial coloring book-nya. Saya cerita tentang beliau di sini. Mas Bambang, namanya, menawarkan untuk membuat coloring book serial Asmaul Husna. Subhanallaah, nggak kepikiran sama sekali bisa menerbitkan buku mewarnai.


Saya konsultasi sama Mama, menanyakan, apakah sebaiknya saya ambil tawaran itu atau tidak? Saya takut, niat saya belok, muter, nikung terus nyerempet. Sayang banget, karena project menghafal Al Qur'an lewat lettering ini saya niatkan akan dilakukan sepanjang tahun 2016.

Ternyata Mama support saya sepenuhnya untuk mengambil tawaran itu. Dengan tetap mengingatkan niatkan karena Allah. Semoga dengan adanya buku ini, banyak saudara muslim kita yang ikut tergerak menghafal nama-nama suci Allah SWT sambil mewarnai. Apalagi buku ini kelak akan dirancang sedemikian rupa supaya setelahnya bisa dibuka dan dipasang dalam pigura, untuk menjadi penghias rumah.


Bismillaah. Project Coloring Book Asmaul Husna pun berjalan. Sampai saat ini saya sudah setengah jalan. Mas Bambang (yang notabene non muslim) terus menyemangati saya agar bisa menyelesaikan gambar-gambar ini tepat waktu. Selain itu, saya juga konsultasi dengan sahabat saya, Ustad Muhaimin Azzet seputar kaidah kaligrafi Al Qur'an agar tidak menyalahi aturan. Terima kasih, Ustad. :)

Proses menggambar selalu diawali dengan sketsa kasar huruf hijaiyah nama Asmaul Husna menggunakan pensil. Lalu saya trace dengan menggunakan drawing pen. Setelah itu baru saya timpa dengan sketsa ilustrasi dengan menggunakan pensil lagi. Dan tracing kembali dengan drawing pen yang lebih halus. Setelah itu semua jejak pensil dihapus. Total waktu membuat satu gambar ini bisa memakan 2-3 jam kalau nggak digangguin bocah. Hihihihi.


Mohon do'anya, teman-teman. Akhir bulan Februari ini semoga sudah terwujud dan bisa hadir di tengah-tengah kita Coloring Book Asmaul Husna. Hiyah, mimpi pun nggak pernah, saya menerbitkan buku yang berisi coretan gambar saya. Sejak kecil, saya memposisikan diri sebagai anak yang nggak nyeni sama sekali. Nggak bisa nyanyi, nggak bisa main musik, nggak bisa nari, nggak bisa menggambar (apalagi melukis). Semoga hasilnya tidak mengecewakan.


Saya selalu percaya, keberuntungan datang hanya dariNya. Bisa jadi banyak artist di luar sana yang jauh di atas saya kemampuan menggambar dan kaligrafinya, tapi saya kecipratan keberuntungan yang dengan murah hati diberikan oleh Allah. Semoga saya nggak menyalahgunakan keberuntungan ini dan menjadikannya sebagai ajang sombong. Do'ain, yaaa!

Catatan ini saya buat sebagai penanda batu loncatan lain dalam hidup saya. Emak Gaoel mencoba merambah dunia coret-coret. Hihihihi. Da' saya mah gitu, apaan juga penasaran pengen nyobain. -_- Menghafal Al Qur'annya gimana, mak? Insya Allah, masih jalan sampai sekarang, tapi rada melambat. Hiihiihii. Semoga kelar project ini, menghafalnya kebut lagi, yes. Yes, dong! :D


Cari Penghasilan Melalui Social Media Lewat Sociabuzz Pro, Give It A Try!

$
0
0
Assalamu'alaikum.

Hari ini dicolek sama beberapa Emak Blogger di grup KEB, nanya-nanya soal Sociabuzz dan Sociabuzz Pro. Macam karyawannya ajaa gueh. Hahaha! Tapi ngerti kok kenapa kena colek. Mungkin saya dianggap punya pengalaman "cari duit" lewat dua tempat ini. Untuk Sociabuzz sebenarnya saya udah pernah tulis di sini. Lengkap dan mudah-mudahan cukup memberi hidayah. Hiyyah. 



Sociabuzz Pro punya aturan berbeda dari Sociabuzz, walaupun masih sodara kandung. Dan aturan mainnya, kudu punya akun di Sociabuzz dulu baru bisa bikin akun di Sociabuzz Pro. Kalau di Sociabuzz kerjaannya di Twitter dan nge-twit otomatis. Kalau di Sociabuzz Pro menuntut ekstra kerja dengan imbalan yang juga tentunya lebih besar.

Alhamdulillaah, tahun lalu saya pernah mencairkan earning di Sociabuzz Pro senilai sekitar nyaris $100 (sebenarnya nggak semuanya dalam mata uang dolar, tergantung penawarannya). So, mari kita bahas satu-satu sesuai pengalaman saya dan aturan main di Sociabuzz Pro. Ambil pulpen, seduh kopi, buka Youtube, cari video audisi American Idol. (Lah, gak jadi nyimak, dong?).

1. Apa itu Sociabuzz Pro?

Basically, Sociabuzz Pro adalah semacam platform advertising yang menghubungkan afiliasi (blogger dan social media active users) dengan client yang membutuhkan mereka untuk menyuarakan campaign client secara online. Sampai di sini jelas, ya? Kalo gak jelas, kerengin pake pulpen Boxy. -_- 

2. Bagaimana cara gabung dengan Sociabuzz Pro sebagai affiliate?

Sebelumnya, kamu harus udah punya akun di Sociabuzz dulu, baru bisa gabung di Sociabuzz Pro. Walaupun aturan mainnya sama sekali beda, keduanya masih sodara kandung. Begitu kamu udah gabung di Sociabuzz Pro, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah masuk ke dashboard, dan lengkapi semua informasi yang perlu dilengkapi. Termasuk di dalamnya informasi rekening bank. Di sana juga diminta Swift Number atau Routing Code. Ini bisa ditanya ke bank masing-masing, karena kalau gugling takutnya nggak update. Lalu baca dan pahami slide per slide yang disediakan di bagian Read Me Please (di sidebar kiri bawah). Semua penjelasan dibuat sesimpel mungkin, bahkan orang gaptek kayak saya aja bisa ngerti, kok. Masya kalah sama Emak Gaoel Gaptek? Huahaha.

3. Gimana cara kerjanya di Sociabuzz Pro?

Nah ini. Perihbahasa bilang, "Nggak ada hasil tanpa kerja." Ya iya, bener. Di Sociabuzz Pro memang menjanjikan penghasilan yang lebih besar dari Sociabuzz, tapi ya kerjanya juga beda. Affiliate dibayar sesuai jumlah PPA (Pay Per Action). Ntar dulu yak, jelasin yang itu ntar aje. Hihihi.
So, Sociabuzz Pro akan mengirimkan notifikasi via email tentang adanya offer (tawaran) pekerjaan untuk kita. Apakah harus diambil? Ya, terserah aja. . Kalau saya, biasanya liat-liat dulu nominalnya. Heu euh, saya selain gaoel, gaptek juga gragas sama duit. Wekekek. 
Waktu awal-awal gabung dulu, nominal yang ditawarkan untuk tiap conversion masih di bawah Rp 10.000. Tapi makin ke sini, nilainya makin naik sampai di atas Rp 12.000 per conversion.

4. Jadi PPA sama conversion itu apa, deh?

Duh, jangan suruh saya jelasin pake teori, ya. Saya nggak ngerti. Jadi setelah ada tawaran masuk lewat email, kita diminta masuk ke dashboard akun Sociabuzz Pro, lalu tentukan pilihan: mau apa nggak, neh? Kalau nggak mau, ya skip aja. Nggak usah ngapa-ngapain, Log out aja lagi. Wkwkwk. Kalau mau ambil, klik di nama job yang ditawarkan, lalu scroll ke bagian paling bawah. Di sana ada kolom kecil bertuliskan Agree to Terms. Baca dulu semua terms-nya (dalam bahasa Indonesia, kok). Lalu klik Agree to Terms
Offers dari Sociabuzz Pro biasanya berkaitan dengan aplikasi, events dan social campaign. Kita diminta untuk mengajak sebanyak mungkin orang untuk mengunduh/mendaftar dan dibayar berdasarkan action unduh/register orang-orang yang daftar melalui link unik milik kita. Oh iya, tiap offer, affilitae selalu diberi satu link unik untuk kita pakai promosi mengajak sebanyak mungkin orang masuk melalui link tersebut. Ini yang dimaksud dengan Pay Per Action (PPA). Dan conversion adalah bentuk action yang tercatat lewat link unik kita. 

5. Gimana bisa sukses di Sociabuzz Pro?
Tenang, gak usah panik, ini bukan earning saya. Ini earning mbuh siapa, saya comot dari fanpage Sociabuzz. Ni orang, bikin ngiler amat, yak. Hahaha!

Yah, ini pertanyaan bukan buat saya, sih. Secara masih suka-suka banget ngerjainnya. Wkwkwkwk. Tapi, kalau kamu mau kepo-in fanpage Sociabuzz di Facebook, kamu bisa lihat, ada lho yang emang bisa menghasilkan sampai ribuan dolar. Oh wow sekali, yes! 
Kalau menurut saya pribadi, Sociabuzz Pro ini cocok untuk mereka yang punya followers banyak di social media dan juga mau untuk sangat aktif memborbardir para pengikutnya dengan promo yang sama hampir setiap jam. Takutnya spamming? Iya, sih. Tapi Sociabuzz Pro menawarkan banyak tips untuk bisa sukses melakukan pekerjaan di sini tanpa harus kena cap spammer. Bisa kamu baca-baca juga di fanpage-nya. 

Kalau tips dari saya mungkin ini:

a. Manfaatkan jaringan terdekat. Mama, Papa, Teteh, Aa, Nenek, Kakek, Om, Tante, suami, istri, anak, sepupu, keponakan. Hahaha. Biasanya "korban" pertama saya selalu orang-orang yang ada dalam lingkaran terdalam, yaitu keluarga. Pasti punya grup WA keluarga, kan? Cemplungin aja link kamu di sana, kasih embel-embel, bantuin dong, donlod aplikasi ini. Hihihi. Selanjutnya, grup-grup chat lain seperti teman arisan, teman kuliah, teman nongkrong, teman tapi mesra (eh) dimainkan. Kalau udah sama orang lain, kamu harus bisa promosi. Angkat produk/campaign-nya. 

b. Baca prime time di timeline-mu. Ini penting, biar bisa dapat interaksi maksimal. Perhatiin jam-jam ramai di timeline, di mana hampir sebagian besar teman kita nongol. Hitung-hitungan kasar saya, biasanya sekitar 5% dari total jumlah teman atau followers akan komentar atau minimal kasih like. Syukur-syukur dari sana, ada yang nyangkut. 

c. Hapus update-an lama supaya timeline kamu gak terlalu banjir promosi. Tapi untuk yang ini, harus ingat, sisakan beberapa (minimal lima buah), untuk dibuat capture sebagai bukti kerja yang harus dikirimkan setiap akhir periode campaign. 

6. Masih belum ngerti?

Tanya aja langsunglah ke admin Sociabuzz Pro di fanpage, atau email langsung. Biasanya, kalau saya kirim email, selalu dapat balasan di hari yang sama, kok. Mereka cukup responsif. 

Semoga sharing pengalaman saya ini bermanfaat, ya. Saya sih encourage teman-teman untuk ambil kesempatan ini, apalagi untuk mereka yang memang super aktif di social media. Sayang kan, tiap menit bikin status, minimal salah satunya bisa jadi duit. Wekekek. 


Belajar Hand Lettering dengan Kuas dan Cat Air untuk Pemula

$
0
0
Assalamu'alaikum.

Baru juga dua bulanan mendalami seni hand lettering gara-gara latah ikut kekinian di Instagram. Sekarang udah mau ngasih tutorial ala-ala pun. Emak Gaoel mah gitu orangnya. Sotoy. Hahaha! Etapi, beneran deh, cobain hand lettering buat kegiatan santai-santai di rumah, relaxing banget, lho! Apalagi kita nulis-nulis indah quotes yang nggak kalah indah dan inspiratif. Pikiran jadi fresh dan positif banget jadinya. Nggak kepikiran lagi deh mau nyinyirin orang di socmed. Eh. Saya malah punya project besar untuk tahun 2016 ini, menulis terjemah Qur'an dengan hand lettering. Saya udah cerita di sini


Jadi gini, ya. (Songong dimulai). Hand lettering itu salah satu bagian dari seni kaligrafi dan typography. Ada banyak macam dan medianya. Bisa pakai brush pen (yang harganya mayan nguras dompet), bisa pakai kuas dan cat air, bisa pakai marker, bisa pakai pulpen kheuseus untuk kaligrafi (ini juga mehong, cyin). Tapi bukan masalah harga peralatannya sih kalau kata saya. Soalnya kalau emang udah suka, nantinya pasti niat banget nabung supaya bisa punya peralatan yang mumpuni. Apalagi kalau udah mulai mikir untuk dibisnisin (kayak saya) hihihi. 

Jadi kalau latihan hand lettering pakai cat air untuk pemula kayak saya gini, gimana belajarnya?

Kertas

Pakai sketch book atau buku gambar biasa juga nggak masalah, sih. Asal pastikan kertasnya cukup tebal, karena kalau pakai cat air, suka tembus kalau kertasnya terlalu tipis. Kalau saya, untuk menghemat, saya pakai kertas HVS yang beratnya 100 gr. Beli langsung satu rim, pakainya bolak-balik, karena untuk latihan. 

Kuas


Berhubung saya mau bahasnya kali ini tentang hand lettering pakai cat air, berarti alatnya kuas. Nanti postingan selanjutnya bolehlah kita bahas tentang hand lettering menggunakan brush pen. Untuk kuas saya pakai merek Lyra. Kuas ini ada berbagai ukuran mulai dari nomor 1 (kayanya sih ada nomor 0 juga, tapi saya belum nemu). Saya pakai nomor 1,2 dan 3 (ukuran kecil). Kuas ini paling enak dari beberapa kuas yang saya coba. Mak Tanti sih makenya merek Joyko, tapi saya belum ketemu juga kuasnya. Kuas Lyra ini murah kok, harganya nggak sampai Rp 10.000/buah. Kumpulan seratnya padat dan ujungnya lancip. Jadi memudahkan saat melakukan lettering yang banyak gerakan memutarnya.

Cat air

Bebas. Pakai yang mana aja. Saya sendiri lebih suka pakai cat air kering, yang tinggal dicocol (((DICOCOL))) air di ujung kuas kayak GIOTTO Watercolor ini. Saya nggak perlu palet lagi memakai cat ini. Tapi kalau mau pakai yang model cat dalam tube juga silakan, tapi ya mau nggak mau harus punya palet juga.

Practice


Basic hand lettering dengan menggunakan kuas adalah cara memegang kuas dan tekanan kuas saat menulis. Ini harus dilatih supaya luwes. Cara memegang kuas sebenarnya nggak bisa diajarin lewat tulisan dan juga tiap orang harus menemukan posisi kuas yang dirasa paling nyaman di tangannya. So, saran saya, cobain berbagai posisi (memegang kuas) sampai menemukan yang paling nyaman saat melakukan gerakan menulis. 
Basic rule hand lettering (baik itu tulisan sambung mau pun cetak), tekanan dikurangi saat kuas bergerak ke atas, dan ditambah saat gerakan ke bawah. Istilahnya dalam ilmu lettering adalah strokes up dan strokes down. Ini juga perlu dilatih. Untuk basic gerakan tiap huruf bisa dilihat di video ini. 

Latihan brush lettering menulis alphabet dengan kuas dan cat air. Kuas yang saya pakai Lyra no.1. Videonya dipercepat...
Posted by Winda Krisnadefa on Sunday, 14 February 2016


Referensi belajar di Instagram

Banyak letterer terkenal di Instagram. Sebagian besar share video tutorial singkat. Video-video ini sangat membantu proses belajar saya selama beberapa bulan ini. Yang perlu kita ingat adalah, jangan terintimidasi dengan cantiknya huruf yang mereka hasilkan, lalu terobsesi untuk membuat bentuk yang sama persis dengan milik mereka. Yang ada malah jadi stress. Hahaha. Yang penting justru, menemukan kenyamanan menulis terlebih dahulu, lalu dengan banyaknya latihan kita justru akan bisa menemukan bentuk khas milik kita sendiri. Sama aja kayak nulis, kok. Latihan, latihan, latihan. 
Ini beberapa akun yang bisa kamu kepoin di IG:
@stefankunz
@handwritten.sg
@poppyandmintdesign
@blackchalkco
@renmadecalligraphy
@letteringcamp

Semoga bermanfaat, ya! :* 

Custom Lettering Dalam Pigura dan Mug Siap Dipesan, Cuuss!

$
0
0
Assalamu'alaikum.

Yok, ngelapak lagiii! Kali ini handmade stuff by Emak Gaoel, niy! Dijamin halal, dan keren. Iddih, muji sendiri. Wekekek. Nggak kook, alhamdulillaah banyak yang suka. Jadi saya buka lapak terima pesanan, nih. Untuk sementara ada dua macam custom item yang saya jual: framed lettering da mug lettering. Soal harga, tergantung desain, tapi saya kasih range-nya, kok. Kalau mau pesan dalam jumlah banyak untuk souvenir sekolah, kantor atau pesta juga bisa, yaa. Cuuus, diintip. :)


FRAMED LETTERING

Basically ini adalah lettering dari ayat atau quotes singkat. Ditulis pakai cat air, ditambah beberapa ornamen. Dipasang di pigura putih (warna pigura bisa pesan). Untuk sementara saya baru sedia ukuran 4R (sekitar 10 x 15 cm) dan model piguranya duduk, bukan gantung, ya. Insya Allah, nanti akan ad ukuran lain dan model gantungnya. Harga tergantung desain dan panjangnya tulisan. Rang harga mulai dari Rp 60.000 - Rp 85.000. Yok, dilihat beberapa contoh pesanan di sini. 







MUG LETTERING

Ini juga sama, cuma medianya mug keramik putih polos. Ditulis dengan menggunakan marker khusus dan melalui proses pembakaran supaya tulisan lebih tahan lama. Bisa pesan tulisan juga dong tentunyaah. Range harga mulai dari Rp 70.000 - Rp 85.000. Mariii!





Ditunggu pesanannya, ya. Lebih cepat lebih baik, karena kalau pesanan penuh, biasanya saya pending dulu. Soalnya proses pembuatannya nggak sebentar, apalagi yang mug. Pembakarannya lumayan makan waktu. ^_^


5 Drama Transaksi Pembayaran yang Menjengkelkan. Enaknya Pakai Apa, Ya?

$
0
0
Assalamu'alaikum.

Sejak menikah dan punya anak, banyak banget hal-hal kecil yang sederhana berubah menjadi sesuatu yang ribet dan nggak jarang menjengkelkan. Nggak usah jauh-jauh, mulai dari hamil aja dulu. Mau garuk dengkul pas hamil 8 bulan ke atas aja udah jadi problem. Perut udah mblendung gede gitu. Boro-boro mau nunduk garuk dengkul, mau ngelirik jempol kaki aja udah nggak bisa. Hahaha. 

Begitu anak-anak saya lahir, mulai dari mereka masih bayi, kejadian-kejadian lain yang harusnya nggak ribet dulunya pun akhirnya berubah jadi sesuatu yang harus direncanakan sebelumnya. Ujung-ujungnya, saya suka "ngarep" seandainya ada teknologi atau benda apa yang bisa bantu saya saat melakukannya.




1.Emak dan Mesin ATM
Yang paling sering dihadapi sehari-hari itu biasanya yang menyangkut masalah transaksi pembayaran di luar, kayak lagi belanja di supermarket. Dulu, saya termasuk perempuan "tradisional" yang apa-apa sudah cukup terfasilitasi dengan kartu ATM dan mesinnya. Bayar tagihan bulanan, ke ATM. Bayar belanjaan di kasir, kalau lagi nggak pegang cash, ya gesek kartu debit aja. Buat saya, itu udah cukup "canggih". Sampai akhirnya saya nyobain sendiri bawa anak batita yang baru bisa jalan dan lagi lincah-lincahnya ke supermarket atau ATM. Maaak! Menjengkolkan sekalih!

Belum sempet masukin PIN, bocah udah hilang melintir ke rak tempat permen sama biskuit. Pakai jurus satu tangan: sebelah megang anak, sebelah lagi pencet-pencet ATM? Kadang berhasil, tapi seringnya mah tambah mumet. Pernah sampai tiga kali salah masukin PIN ATM karena nggak konsentrasi gara-gara anak saya ngoceh melulu. Diingetin sih, "Sebentar ya, sayaaang! Mama mau selesaikan ini dulu," pakai pasang senyum manis karena banyak yang ngantri di belakang. Padahal dalem hati gemeeezzzz. Wkwkwkwk.

2.Emak dan Dompet yang Nyasar di Dalam Tas
Saya nggak tahu apakah ini umum jadi tipikal ibu-bu, sejak punya anak, isi tas ramenya udah ngalah-ngalahin Ancol lagi musim liburan sekolah. Penuuh sama kertas , baju, bungkus makanan, koin, plus kalau kamu pakai jilbab di dalamnya bisa jadi ada peniti dan jarum pentul. 

Drama paling sering yang saya alami saat lagi di depan kasir adalah bingung cari dompet di dalam tas. Isi tas diaduk-aduk, semua laci dibongkar, dompetnya kok nggak kelihatan? Yang bikin tambah jengkel, pas diusap-usap dari luar tas, sosok dompetnya terasa ada kok di dalam. Hih, misterius! 

Jangan lupa ya, lagi ribet begitu, anak ikut nungguin di samping kita. Tahu sendiri deket kasir supermarket itu malah berjejer permen warna-warni yang bikin suara-suara, "Ma, beli ini, ya! Ma beliin, ya!" muncul menambah keriweuhan. 

Saking gemesnya pengen cepet nemuin dompet di dalam tas, beberapa kali jari saya pernah ketusuk jarum pentul di dalam tas. Huaa! Lirik ke belakang, antrian makin panjang. Sutriiisss.

3.Emak dan Uang Tunai
Kalau untuk urusan yang satu ini, sejak sebelum menikah pun pegang uang tunai itu "berbahaya" buat saya. Hahaha. Apalagi udah punya anak. Kecenderungan untuk boros lebih besar kalau pegang uang cash.

Setelah punya anak, masalah lain muncul kalau pas transaksi mau bayar pakai tunai. Berangkat dari rumah sih, isi dompet udah rapi. Laci buat kertas struk beda sama tempat uang kertas. Uang kertas juga tersusun rapi berdasarkan nominalnya. Uang koin ada di dompet sendiri. Tapi ingat lagi di poin 2, isi tas yang tadinya rapi, dalam perjalanan mendadak bisa jadi jungkir balik kayak abis kena badai. 

Idealnya, bisa bayar dengan uang pas aja. Misalnya transaksi Rp 48.000, bayar pakai pecahan uang Rp 20.000-an dua lembar, Rp 5.000-an selembar dan Rp 2.000-an dua lembar. Tinggal nunggu kembali seribu perak, beres. Kenyataannya, dengan harapan transaksi bisa selesai lebih cepat, malah ngeluarin uang Rp 50.000 atau bahkan Rp 100.000. Dalam hati, biar si mbak kasirnya aja deh yang ribet itung kembaliannya. Hahaha, kata siapa dia doang yang ribet? Emang itu duit kembalian nggak perlu dihitung ulang pas sampai ke tangan kita? Errrgh.

4.Emak dan Kartu Kredit/Debit
Bayar transaksi pakai kartu kredit atau debit sebenarnya lumayan ringkas untuk beberapa kondisi umum. Cuma problemnya itu buat saya, kadang karena ribet, selain suka mendadak nge-hang nginget PIN, juga mendadak nge-hang nginget sisa saldo di kartu debit, masih cukup nggak, ya? Hihihi. 

Kalau ternyata nggak cukup, balik lagi ke poin 3 dong, ya, bayar tunai. Dan drama bayar pakai uang tunai pun terulang kembali. Gitu aja terus, mak! 

5.Emak dan Transaksi Online
So far, transaksi online ini buat saya pribadi udah termasuk yang paling canggih yang pernah saya lakukan. Pernah nyobain belanja bulanan online, bisa bayar di tempat (COD), bisa pakai kartu kredit, bisa juga pakai debit. Kelihatannya praktis memang. 

Sampai akhirnya pernah beberapa kali mengalami salah pesan tiket pesawat dan udah terlanjur bayar. Huastagah, ngeberesin urusannya sampai 3 hari lebih supaya bisa dikoreksi dan refund. Heuheuheu, iya sih, itu salah saya sendiri nggak ngecek-ngecek lagi sebelum hit the hot button: PAY. Tapi apa ini cuma saya sendiri aja yang ngalamin? Karena kalau pakai perasaan sih, semua udah fixed, udah re-check, kok ya masih ada aja yang salah? Namanya juga manusia, yah! *cari temen*

Sebenarnya masih banyak drama printilan lain yang menyangkut transaksi keuangan yang pernah saya alami. Tapi saya takut kena cap, "Hidup lo drama banget, sih Mak!" Intinya gini, karena sering ngalamin keribetan-keribetan seperti itu, saya suka mikir, apa gitu sih yang bisa bantu emak-emak drama kayak saya ini biar lebih gampang dan cepat kelar urusannya kalau lagi transaksi keuangan?

Beberapa model "bantuan" dari pihak perbankan/pihak ketiga berupa tawaran menggunakan produk atau fasilitas dari mereka pernah saya coba. Misalnya, internet banking. Saya pernah pakai internet banking dengan menggunakan Key BCA. Walau harus saya akui, pengurusan untuk mendapatkannya buat saya yang agak susah keluar rumah begini, lumayan makan waktu, karena nggak bisa dilakukan di kantor cabang kecil. Hanya bisa diambil di kantor cabang pembantu. Dan masalah lain adalah, kalau rusak (bisa karena beberapa kali salah memasukkan kode atau PIN), mau nggak mau harus diganti ke kantor cabang pembantu lagi. 

Pernah juga ditawari untuk pakai FLAZZ Card, lebih simple karena banyak merchant yang menerima transaksi menggunakan kartu tersebut. Cuma buat orang "tradisional" kayak saya ini, saya nggak lihat bedanya dengan debit card. Sedangkan debit card saya udah punya. 

Kalau untuk transaksi online, banyak sebenarnya tawaran aplikasi atau produk perbankan yang bisa mempermudah saya. Misalnya, aplikasi pihak ketiga bernama Uangku yang menempel di smartphone Smartfren saya. Di sana ada banyak pilihan untuk mempermudah kita supaya bisa melakukan transaksi lewat smartphone. Mulai dari bayar tagihan bulanan sampai beli pulsa untuk orang lain. Problemnya, ya modelnya sama aja, harus Top-Up kalau saldo kosong. Hihihi.

Untuk aplikasi di smartphone ini kayanya udah banyak ragamnya ya. Di produk Apple ada yang namanya Apple Pay ya, kalau nggak salah? Hehehe, saya bukan pengguna iPhone soalnya, ada yang udah pernah cobain? Ada yang udah pakai? Share, dong!

Yang paling baru saya temuin di Youtube nih, ada yang namanya Google Hands Free. Belum ada di Indonesia, sih. Tapi kalau sekilas melihat videonya, kok kayanya enak, ya? Nggak perlu kartu-kartuan apalagi PIN dan tanda tangan. Nggak perlu ngeluarin smartphone. Cukup bilang, "Bayar pake Google, Mbak." Tagihan langsung masuk ke akun Google milik kita. Aman, gak menurut teman-teman transaksi model begini?


Karena prinsipnya, tiap transaksi keuangan itu kan harus memiliki nilai utama keamanan dulu, ya. Mau itu transaksi tunai, uang elektronik atau pun yang secanggih model Google Hands Free ini. So far, yang saya lihat di beberapa produk keuangan yang saya sebut di atas, nilai keamanannya memang yang diangkat. Tapi sejauh mana keamanan transaksi tidak kasat mata itu bisa dijamin? Seandainya nih, kalau orangnya clumsy kayak saya, ada kesalahan transaksi dan mau cancel, ribet nggak ngurusnya? Atau misalnya, kesalahan ada di pihak penjual, salah input nominal, bagaimana klaimnya? Atau yang sering saya baca di status teman-teman yang membayar uang toll memakai GTO Gate, sering ke-swap lebih dari sekali, sehingga uang terdebit dobel. Yang begini-begini ini saya memang masih awam dan cenderung kayak orang kebanyakan: ogah ribet. Padahal memilih produk perbankan yang canggih tujuannya kan supaya nggak ribet awalnya, ya. Hihihihi.

Saya pribadi sih, mau banget sebenarnya kalau ada yang model nggak usah bawa dompet dan segala rupa kartu kalau mau transaksi baik offline dan online. Buat saya, selain harus aman, juga harus nggak ribet kalau ada kejadian di luar normal. Misalnya ada kesalahan, sampai rumah tinggal kirim e-mail aja gitu. Lebih bagus lagi kalau pihak bank-nya aja yang nelpon saya, ngasih tau kalau kesalahan sudah dikoreksi. Saya tinggal leyeh-leyeh aja. Maunya lo, Mak! Hahaha. 

Kalau teman-teman, produk keuangan paling membantu apa yang sudah dipakai sampai saat ini? Puas nggak? Apa kemudahannya dan ada keluhan nggak selama memakainya? Share doong, bantu aku! Cieh! 

Kenapa Saya Suka Kemasan Karton Tetra Pak

$
0
0
Assalamu'alaikum.

Kata “jajan” kayaknya udah nggak mungkin dipisahkan sama anak-anak. Anak-anak saya sih yang pasti. Ya, gimana, emak bapaknya juga doyan jajan. Tapi alhamdulillaah deh, biar pun kita sekeluarga doyan jajan, tapi kalau jajan selalu pilih-pilih. Salah pilih, masuk perut, terus sakit, manyun deh. 

Sebenarnya untuk ukuran seorang ibu, saya nih bukan yang bawel-bawel banget sama kesterilan makanan yang masuk ke perut anak-anak saya. Ya buktinya, saya masih kasih mereka jajan tiap ke minimarket. Yang paling penting buat saya kalau jajan makanan atau minuman itu adalah keamanan makanan yang terjamin.


Ukuran keamanan makanan/food safety-nya gimana? Buat orang awam seperti saya, setidaknya harus mulai deh mengedukasi diri sendiri tentang seperti apa makanan dan kemasan yang aman untuk dikonsumsi keluarga kita. Banyak artikel-artikel seputar kesehatan keluarga. Mulai deh rajin-rajin baca.

Satu hal yang selalu saya lakukan saat belanja di minimarket/supermarket dan membeli makanan atau minuman, saya perhatiin banget kemasannya. Bukan apa-apa, kalau kemasannya nggak meyakinkan, saya suka takut ketemu “kejutan” aja di dalamnya. Eeergh. Nggak lucu kan, beli minuman dalam kemasan botol dapet bonus cacing. Hiiiy! 

Makanan dan minuman dalam kemasan adalah rekreasional buat keluarga kami, artinya kami tetap lebih mengutamakan makanan yang segar untuk sehari-hari. Tapi saya juga jarang sih melarang anak-anak untuk membeli minuman dalam kemasan, asal jelas aja kemasannya terjamin kualitasnya. 

Kayak kemarin, saya dan anak-anak pergi belanja ke minimarket. Safina lagi pengen minum susu Ultra Milk UHT rasa coklat dan saya rasanya pengen banget nenggak Teh Botol Sosro dalam kemasan karton. Seger banget kayanya. Slurrp. 


Untuk dua nama minuman ini, saya udah nggak ragu lagi untuk beli, karena kemasannya pakai Tetra Pak yang udah jelas banget terjamin keamanan dan kualitasnya. Apalagi untuk produk sejenis susu UHT kayak susu Ultra UHT yang dibeli Safina, pasti kan harus terjaga kandungan gizi di dalam susunya. Jadi biar pun minumnya sesekali aja, tetap dapat kebaikan gizinya karena sejak pengemasan di pabrik, susu UHT ini sudah dijaga kandungan gizinya dalam kemasan karton Tetra Pak yang terjamin kualitas dan keamanannya. Dengan begitu kandungan gizinya tidak berkurang.

Saya cerita sedikit ya tentang kenapa kemasan karton Tetra Pak ini terjamin banget. Dari beberapa artikel yang saya baca dan website resmi  Tetra Pak, kemasan karton Tetra Pak ini terdiri dari 3 lapisan: karton, polyethylene dan aluminium. Karton dan polyethylene berfungsi mencegah cairan merembes keluar dan aluminium berfungsi untuk mencegah masuknya cahaya dari luar yang bisa merusak kualitas susu UHT atau minuman lainnya. Biar pun tiga lapis, tapi kemasan karton Tetra Pak ini ringan dan mudah didaurulang, lho. Ya, lengkapnya kamu bisa baca-baca di website-nya buat belajar-belajar. Emak-emak juga kudu update, yes. Apalagi untuk keamanan kesehatan keluarga. 


Satu lagi yang saya suka dari kemasan karton Tetra Pak ini, saya dan Safina bisa simpan untuk kemudian kami daur ulang menjadi macam-macam prakarya. Soalnya sayang banget dibuang, karena kartonnya tebal dan lapisannya juga anti bocor. Bisa buat bikin wadah mainan, sampul buku, dan mainan printilan lainnya buat anak, lho. Yang penting kreatif aja. Jadi selain makan dan minum tenang dengan kemasan Tetra Pak, bisa jadi pilihan alternatif aktifitas juga sama anak-anak, kan? Da’ saya mah gitu, kalau yang namanya daur ulang mah doyan, jadi ngirit kan? Hihihihi.

Buka-bukaan Netizen di Bukalapak, Komunitas dan Kolaborasi Kunci Sukses di Social Media

$
0
0
Assalamu'alaikum.


Setelah berkali-kali gagal ikut acara offline-nya Bukalapak, akhirnya Sabtu kemarin bertekad baja harus datang ke acara Bukalapak "Buka-bukaan Netizen" di kantornya di Kemang. Pembicaranya nggak bisa dicuekin, pemain social media kelas atas di beberapa platform yang paling populer saat ini. Belum lagi "diiming-imingi" diajak keliling kantor Bukalapak dan bisa ketemu langsung sama CEO-nya yang ... ummm, kalau nyimak iklan Bukalapak di media online dan televisi, kamu pasti ngeh deh yang mana CEO-nya. Hahaha. Itu ntar aja ya saya ceritain, kenapa CEO merangkap jadi bintang iklan, sih? Narsis amat, dih! :v


Acara Buka-bukaan Netizen pagi itu dibuka dengan sambutan dari PR Manager Bukalapak, Mbak Evi. Mbak Evi menyambut hangat kedatangan netizen dari berbagai platform yang diundang Bukalapak hari itu. Bukalapak aware banget kalau jaman serba ngi-net gini, gak boleh banget nyuekin netizen. Rugi, boss! Wkwkwk. Selain itu, Mbak Evi juga sharing sedikit tentang misi Bukapak yang buat saya mulia banget, yaitu mendukung UKM di Indonesia agar bisa berkembang dengan tetap mengikuti jaman. Sampai sekarang sudah ada 500.000an UKM yang bergabung di Bukalapak, lho! Usaha boleh diawali dengan modal kecil, tapi yang penting itu kreativitas dan kemauan untuk belajar. Soal kemauan untuk belajar ini, nanti Mas Ahmad Zaki (CEO Bukalapak) juga akan berbagi cerita tentang komunitas Bukalapak yang ternyata udah jadi komunitas yang lumayan besar.

Mbak Evi, PR Manager Bukalapak.com

Muhadkly Acho dapat giliran pertama untuk sharing mewakili platform social media Twitter. Heu euh, gagallah kamu sebbagai anak Twitter kalau nggak kenal bocah satu ini. Saya udah lama follow Acho. Awalnya karena dulu suka liat twit-nya di-retweet sama temen-temen saya. Isi twit-nya bisa dibilang witty, lucu tapi kritis. Saya suka. Akhirnya terjerumuslah saya jadi salah satu dari 460.000an followersnya di Twitter. Itu angka followers apa angka cicilan motor per bulan? Banyak amat! @_@ Kata Acho niih ya, Twitter itu fungsinya banyak banget buat dia, terutama banget untuk menemukan dan mendapatkan kesempatan-kesempatan. Karena karakter Twitter yang gerakannya super cepat, platform social media ini cocok buat mereka yang simple dan suka spontanitas. Acho juga sempat kasih sedikit tips bermain di Twitter. Walaupun akun Twitter itu (kesannya) punya kita, sebenarnya itu bukan milik kita, kaan. Jadi tetap aja harus tahu peraturan-peraturan dasar dari Twitter dan nurut kalau gak mau di-banned. Selain itu, attitude kita di online ya usahakan samalah kayak offline. Masak di dunia nyata kita bisa bersopan-santun menjaga perasaan orang lain, di dunia maya enteng banget bermulut pedas nyakitin orang? Oh, no, no, jangan.

Ndigun dan Acho

Setelah Acho, ada Mas Boy nih mewakili Instagramer. Jujur, karena Mas Boy (IG: @boylagi) ini niche IG-nya fotografer banget, saya jadi belum follow beliau. Foto-fotonya keren-keren, lho di IG. Dari penuturan Mas Boy saya juga jadi tahu kalau Instagram punya kegiatan kopdar mendunia yang dinamakan Insta Meet (hadeeuh, ke mana aja, mak?). Dan Instagramers Indonesia wajib bangga, terutama yang tergabung di komunitas Insta Meet karena pernah ikut ajang Insta Meet Worldwide dengan jumlah peserta terbanyak, yaitu 900 orang. Wow! Keprok-keprok! KAta Mas Boy, kalau di IG kita bisa menunjukkan sisi artsy (nyeni) kita di sana dan ketemu sama sesama penikmat seni yang kita sukai.

Mas Boy (@boylagi), Instagramer influencer

Sesi lanjutan diisi oleh Mbak Ainun Chomsun, blogger dan juga inisiator Akademi Berbagi. Da' saya mah fans gelapnya Mbak Ainun (fans berkulit gelap, maksudnya). Sempat bangga juga bisa jadi bagian dari Akademi Berbagi Bekasi sekitar dua tahun lalu mengisi kelas. Pengen lagi, euy. Kalau Mbak Ainun ini dulu awal ngeblog katanya gara-gara dikatain sama temennya nggak bisa nulis. Terus, Mbak Ainun lagi butuh banget tempat buat ngomongin boss-nya. Huahaha! Ya, gapapalah ya niat awal agak mlengsong, buktinya sekarang Mbak Ainun bisa jadi blogger inspiratif. Ahseek. Hal penting yang disampaikan sama Mbak Ainun berkaitan dengan blogging tentang pentingnya ngeblog sebagai tempat menyimpan (dokumentasi) catatan penting yang sewaktu-waktu bisa kita gunakan nanti. Dan juga perihal kopdar, nih. Udah lazim banget blogger identik sama kopdar. Kegiatan kopdar ini bagus banget buat para blogger untuk menambah jaringan pertemanan. Nyambungnya nanti ke omongan Acho, yang bilang tentang membuka berbagai peluang. Cucok? Cucok dong, yes! 

Mbak Ainun Chomsun, blogger dan founder Akademi Berbagi

Dari platform Youtube juga nggak ketinggalan buka-bukaan di acara #MampirBukalapak kemarin. Diwakili oleh Andri dan Martin dari Cameo Project yang sharing tentang suka-duka mereka menjadi Youtuber. Awalnya mereka punya project idealis mau bikin film pendek tapi terkendala dana. Akhirnya mereka berinisiatif untuk mencari dana lewat pembuatan wedding video. Nah, Youtube jadi wadah menyimpan portofolio mereka untuk calon klien. See? Kalau kreatif dan inovatif, sebenarnya banyak jalan menuju Roma, kok! Cuma ya itu, kadang kita suka mentok duluan aja kalau udah liat harga tiket ke Roma yang mahal. Hiyakh, kenapa jadi ke sono?

Andri dan Martin dari Cameo Project

Sesi terakhir nih lumayan seru juga. Mas Ahmad Zaki, CEO Bukalapak, berbagi cerita tentang Bukalapak dan komunitas Bukalapak yang ternyata adalah inisiatif Pelapak-nya sendiri untuk bikin ajang belajar bersama. Belajar apaan? Ya belajar ngelapak online-lah, cuy! Hihihihi. Mereka bergerak secara regional, artinya tiap wilayah sekarang suka ada aja kegiatan kopdar-nya. Keren sekali, para pelapak di Bukalapak ini. Jadi mau gabung. Jualan apa, ya? Secara di Bukalapak semua ada. Inget kan saya pernah cerita beli kambing qurban di Bukalapak dulu? Batu cincin juga ada. Apalagi jualan sempak, banyak! 

Ahmad Zaky, CEO Bukalapak.com

Pas tanya jawab, ada yang nanya, kenapa Bukalapak nggak hire artis terkenal gitu jadi bintang iklan, kayak e-commerce lainnya? Kok malah CEO-nya sendiri dijadiin bintang iklan? Padahal, kan ... Nggak jadi. Yah, intinya, kenapa dipilih (dipaksa sebenernya kalau kata Mas Zaki) jadi bintang iklan Bukalapak adalah karena berbagai pertimbangan, selain dana. Bukalapak ingin mengesankan unsur kedekatan dan kekeluargaan dengan pelapak dan pembeli. Ini juga terasa banget lho sama nuansa di kantor Bukalapak. Akrab, ramah dan menyenangkan. 


Konsep kantor Bukalapak ini dibuat seperti pasar malem. Full color. Ruang meeting dibuat kayak restoran fast food. Musholla dibuat kayak bangunan di tengah taman. Di pojok-pojok kantor berlantai dua ini ada meja-meja kecil dan taman-taman buatan. Ada ayunan dan bantal-bantal besar buat leyeh-leyeh. Ini kantor apa resort? 



Kantor Bukalapak.com

Asli, ini acara bikin kenyang banget. Isinya daging semua. Sampe bingung nyatetnya. Kesimpulan besar dari semua narasumber pagi itu kira-kira gini: bijaksana bersocial media, dan bergabunglah dalam komunitas dan kedepankan semangat kolaborasi agar gerakan apa pun yang kita usung di socmed bisa bergerak lebih cepat dan besar. Jangan anggap orang lain sebagai saingan, anggaplah sebagai partner kolaborasi yang justru bisa mengantar kita bersama ke tujuan yang lebih baik dari sekedar bergerak sendiri. Cihhuuy! By the way, acara juga sukses lancar karena MC-nya siapa lagi kalau bukan Ndigun! 

Foto keluarga duluu (pinjem punya @bukalapak di Twitter) 

Thanks berat buat Lingkar Kemang dan Bukalapak karena udah ngundang saya ke acara keren ini. Besok-besok undang aku lagi ya, kakaaak! #kodekeras


Pengalaman Mandi yang Menyenangkan Cukup dengan Satu Tetes Sabun Gel Konsentrat

$
0
0
Assalamu'alaikum.

Mak, siapakah yang tiap hari mengalami drama tiap kali nyuruh anak-anak mandi? Anak-anak saya nih, kalau disuruh mandi susahnya setengah ampun. Giliran udah di kamar mandi, selesainya lama banget! Begitu ngecek sabun cair di kamar mandi, ternyata udah abis setengah botol (padahal masih baru!). Hiyah! Bocah maenan sabun, pantesan lama. "Nana bikin bubble tadi," kata anak saya sambil cengar-cengir.



Eeergh, bukannya nggak boleh sih mainan bubble lagi mandi. Tapi sabun cair sebotol gede abis nggak sampai seminggu itu bikin mules isi dompet saya. Huhuhu. Boros banget jadinya. Belum lagi yang tumpah-tumpah di lantai, bikin lantai kamar mandi licin. Kan bahaya. 

Alhamdulillaah, Lifebuoy paham banget sama masalah saya. Hahaha, GR banget. Nggak, maksud saya, masalah drama mandi anak ini ternyata masalah sejuta emak di mana pun. Ya, kan? Bahkan Ersa Mayori, artis dan host terkenal yang cantik itu pun punya masalah yang sama setiap nyuruh anak-anaknya mandi. Aih, jadi berasa keren punya masalah serupa sama Echa yang cantik ituuuh! Kok saya bisa tahu gitu? Karena Sabtu kemarin saya datang ke acara launching Lifebuoy Clini-Shield10 di Cilandak Town Square dan Echa (Ersa Mayori) sharing tentang pengalamannya sebagai ibu dengan dua anak yang susah banget disuruh mandi tapi suka banget main-main sabun. Hihihihi.


Happy banget kemarin itu saya memutuskan untuk datang ke Citos, karena jadi kenal lebih dekat dengan Lifebuoy. Plus Safina yang ikut dengan saya juga happy banget, karena bisa ikutan main di area Lifebuoy Superdrop yang disediakan. Seru! 

Kalau saya memang sengaja datang untuk mendengar langsung tentang keistimewaan Lifebuoy Clini-Shield10 yang berbentuk gel konsentrat ini. Saya dan keluarga udah pakai beberapa minggu sebelumnya memang, tapi jadi puas banget hari itu mendengar langsung tentang sabun gel konsentrat pertama dari Lifebuoy yang melindungi seluruh tubuh hanya dengan satu tetes ini. Semacam magic! Itu kata Safina lho, ya, waktu pertama kali cobain Lifebuoy Clini-Shield10. 


Mbak Indriani, Senior Brand Manager Lifebuoy, menjelaskan kenapa Lifebuoy meluncurkan sabun gel konsentrat ini. Ternyata ya itu, karena drama mandi anak yang dialami sejuta emak. Hahaha. Diharapkan dengan Lifebuoy Clini-Shield10 ini dapat menghadirkan pengalaman mandi yang menyenangkan bagi anak, sekaligus mampu membersihkan dan melindungi tubuh dari kuman.


Selain itu, Lifebuoy Clini-Shield10 ini menggabungkan kebaikan sabun batang dan sabun cair di saat yang bersamaan, yaitu mengasilkan busa melimpah, wangi, mudah dibilas, tidak licin setelah dibilas dan menghilangkan kuman cukup dengan satu tetes. Speaking of slogan "Cukup Satu Tetes" yang diusung oleh Lifebuoy ini, itu beneran lho emang CUKUP SATU TETES! Nggak basa-basi sama sekali. Saya udah buktiin sendiri. Tadinya Fadhil, anak saya yang besar, agak skeptis waktu saya bilang, "Satu tetes aja, ya? Ini sabun konsentrat, nggak perlu banyak-banyak, udah cukup untuk sebadan." Matanya langsung memicing nggak yakin. Tapi begitu selesai mandi, dia langsung ngomong ke saya, "Beneran cuma setetes, Ma!" Hihihi.


Saya pribadi senanglah pokoknya dengan hadirnya Lifebuoy Clini-Shield10 ini karena cukup dengan satu tetes keluarga saya terlindungi dari kuman 10 kali lebih baik karena mengandung bahan alami Active Naturol Shield yang merupakan temuan terbaru ilmuwan Unilever untuk perlindungan kuman. Selain itu hemat, wangi dan praktis banget dibawa ke mana pun karena kemasannya yang gampang dibawa dan tidak mudah tumpah. Oh, by the way, Lifebuoy Clini-Shield10 ini tidak cocok untuk bayi, ya. Sabun gel konsentrat ini ditujukan untuk anak mulai usia 3 tahun sampai dewasa dengan dua varian wangi yang menyegarkan. Yang merah dengan wangi klasik sabun Lifebuoy dan yang hijau swear seger banget wanginya kayak parfum. Hmmm ....



Selesai mendengar sharing dari Mbak Indriani dan Echa, giliran Safina eksplore Superdrop area. Mulai dari main tembakan bubble untuk membunuh kuman nakal, mewarnai pahlawan Superdrop, bermain katapel menjatuhkan gamar kuman, bermain bowling dan memasukkan gelang cincin. Lumayan, tiap area itu Safina dapat satu stamp di passport Superdrop-nya, kemudian stamp itu ditukar dengan hadiah, deh. Hari itu, Mama Safina happy, Safina juga happy! Terima kasih, Lifebuoy! 

Mainan Anak Original Lengkap di Dotstoyland.com

$
0
0
Assalamu'alaikum.

Akhirnyaa, UTS (Ulangan Tengah Semester) selesai juga! Horee! Mamanya yang girang, hahaha. Gimana UTS anak-anak, mak? Alhamdulillaah, anak-anak saya, setelah melewati beberapa drama kena omel emaknya, berhasil juga menyelesaikan ujiannya di sekolah. Biasanya kalau baru selesai ujian di sekolah, aturan bermain di rumah agak longgar. Fadhil yang udah gede biasanya minta diijinin main komputer lebih lama. Kalau Safina hampir sama, sih. Cuma mungkin karena dia anak cewek, suka minta dibeliin sesuatu. Bawaan shopping, ketularan emaknya kayanya. -_-


Saya udah lumayan lama ninggalin mall untuk shopping mainan atau printilan buat anak-anak. Bukan apa-apa, kalau ke toko-toko di mall, niatnya mau beli satu, yang kebeli lima. Belum lagi ngadepin trik-trik bujuk rayu anak yang penuh tipu daya muslihat. Hahaha. Saya lebih suka belanja online sekarang. 

Tapi urusan belanja online juga harus pinter-pinter milih online shop yang terpercaya, aman dan pengirimannya nggak pakai lama. Kalau urusan beli-beli mainan dan keperluan untuk anak-anak, saya udah punya toko online langganan. Hahaha, online shop aja punya langganan. Yah, namanya juga Emak Gaoel. wkwkwk. Soalnya saya males ribet. Pengennya barangnya emang terjamin bagus dan menjual original item. Karena hari gini kan mainan merek-merek tertentu yang lagi trend di anak-anak itu banyak banget versi KW-nya dan susah banget dideteksi keasliannya lewat foto. Original item anak-anak di online shop langganan saya ini memang asli ori. Mainan ori kan mahal, mak? Don't worry, di sana sering ngasih diskon. 

Emangnya apaan sih online shopnya? Dulu saya udah pernah cerita lho soal online shop satu ini di sini. Heu euh, saya biasa beli mainan dan keperluan anak-anak di Dotstoyland.com. Untuk Toys Online Shop, di Dotstoyland bisa puas pilih-pilih mainan dan keperluan anak. Saya sih suka banget liat-liat alias window shopping dulu di Dotstoyland ini, karena selain pilihan mainannya banyak, diskonannya dan promonya juga berganti-ganti. 


Kemarin Safina pilih-pilih mainan di Dotstoyland dengan saya kasih budget. Tinggal pilih kategori harga aja yang sesuai budget, terus pilih kategori jenis mainan untuk anak perempuan, dan pilih range usia, pilihan langsung tersortir sesuai kebutuhan saya. Karena tampilan web-nya yang nggak ribet, jadi gampang pilih-pilih mainan di Dotstoyland. 



Pilihan Safina jatuh ke gelang Frozen dan Lego Friend's Name Sign dan Disney Frozen Rubber Bracelets ini. So far, saya senang karena lagi ada diskon di mainan pilihan Safina. Hihihi. Akhirnya saya order hari Sabtu. Senin siang kemarin pesanan saya sudah sampai di rumah. Ini yang saya suka juga dari Dotstoyland, karena pengirimannya yang cepat (fast shipping). Eh, ternyata sekarag packaging barang dari Dotstoyland pakai box khusus yang ada logo Dotstoyland-nya. 







Saya merekomendasikan toys online shop Dotstoyland.com ini ke ibu-ibu semua. Website-nya ramah, transaksinya aman dan cepat, barang-barangnya terjamin berkualitas, packagingnya rapi dan cantik, plus pengirimannya cepat. Sok atuh, moms, mumpung masih suasana habis UTS, kalau anak-anak minta mainan, coba intip Dotstoyland.com. ;)

Coloring Book Bisa Dikirim Jadi Post Card

$
0
0
Assalamu'alaikum.

Ini kabar terbaru lagi dari Mas Bambang Pribadi yang dua bulan lalu menerbitkan buku coloring book Mysterious Mandalas. Kali ini Mas Bambang menerbitkan seri buku mewarnai yang konsepnya beda banget. Saya langsung kayak anak kecil dapat mainan baru begitu buku itu ada di tangan. Safina juga suka banget, karena ukurannya travel size. Nggak terlalu besar, tapi nggak terlalu kecil juga.



Buku ini ukurannya sekitar 15 x 15 cm, berjudul Coloring Postcard. Sesuai judul, isinya gambar-gambar tangan Mas Bambang yang siap diwarnai. Mostly gambar bergaya doodling art atau semacam free style drawing kali ya. Gambarnya dilengkapi dengan quote-quote inspiratif yang sering kita temui. 


Tadinya saya agak ragu kalau lembaran buku ini layak untuk dicabut dan dikirim sebagai potscard. Tapi ternyata kertasnya memang tebal dan kaku, persis seperti postcard pada umumnya. Selain itu, di bagian belakang tiap gambar sudah ada tempat untuk menempelkan prangko dan menuliskan alamat serta pesan pendek.


Harga buku ini dibandrol Rp 55.000. Isinya terdiri dari 35 original designs oleh Mas Bambang. Bisa dibeli di beberapa toko-toko buku di Jakarta atau langsung ke Mas Bambang Pribadi. Safina dan saya masih belum selesai mewarnai semua gambar dalam buku ini. Karena ukurannya yang compact, biasanya suka saya masukin ke tas, dan bisa buat hiburan juga dalam perjalanan. 


Cara Mencuci Tangan yang Benar bersama Lifebuoy

$
0
0
Assalamu'alaikum.

Sesungguhnya saya ini bukan emak yang rajin banget bebersih. Please, don't judge me. Hiks. Kalau lagi nggak ada asisten rumah, nyapu dan ngepel cuma sanggup saya lakukan kalau badan belum keburu pegel abis antar jemput anak ke sekolah. Tapi, khusus untuk satu hal, saya lumayan bawel sama semua orang di rumah. CUCI TANGAN! Iyak, urusan cuci tangan ini kayak yang sepele banget, tapi sejak anak-anak kecil saya udah biasain banget mereka untuk selalu ingat mencuci tangan tiap baru dari luar, mau makan, sesudah makan dan sebelum tidur. Ya, gosok gigi dan mandi jugalah. Hihihi.



Kenapa deh saya riwil banget sama urusan cuci tangan ini? Karena kalau urusan tangan jorok itu melebarnya bisa ke mana-mana, neik! Termasuk bisa berujung masuk rumah sakit gara-gara sakit peyut. Ngik. Masalahnya kuman itu kan nggak bisa keliatan ya, kayanya tangan bersih, padahal mungkin ada ribuan bahkan jutaan kuman nempel di tangan. Terus, apa kabar  kalau makan pakai tangan berlumuran (((BERLUMURAN))) kuman begitu? Eaaa, ngeri ah. 


Sekitar 3 atau 4 tahun yang lalu, saya dan Safina lagi kontrol ke dokter. Di ruang tunggu diputar cara mencuci tangan yang benar lewat televisi. Safina nyimak serius banget. Karena tayangannya diulang-ulang, alhasil begitu sampai rumah, Safina yang waktu itu umurnya masih 4 tahun, udah hapal aja sama urutan gerakan mencuci tangan yang ada di tayangan itu. Jujur aja, saya juga baru tahu kalau mencuci tangan yang benar itu ada urutannya. Selama ini cuma tau, pake air sama sabun, gosok-gosok, lalu bilas. Kelar. Segitu kok bisa yakin tangan udah bebas kuman? Apalagi jaman sekarang, kuman itu udah berevolusi cepat dan kuat, ditandai dengan munculnya penyakit-penyakit baru yang jaman dulu saya kecil saya nggak pernah dengar. 


Sejak saat itu, kami di rumah selalu praktek mencuci tangan seperti dalam tayangan di rumah sakit itu. Kebanyakan sih Safina yang disiplin. Saya kadang masih suka lupa, karena sering maunya buru-buru aja. (Keplak!). 

Eh, mungkin Tuhan emang pengen ngeplak saya yang pemalas ini. Dua minggu lalu saya dan Safina hadir di peluncuran Lifebuoy Gel Concentrate Clini-Shield10. Bwahaha, udah gak ada alesan lagi untuk males mencuci tangan dengan benar. Karena sekarang udah ada sabun shower gel konsentrat yang irit banget, cukup satu tetes, tapi memberikan perlindungan 10 kali lebih baik dari sabun biasa. Hiyah, ini inovatif dan ekonomis sekali, sodara-sodara. Bisa buat mandi sekalian, pun. Ya sudahlah ya, nggak usah mikir lagi, Lifebuoy Clini-Shield10 ini langsung jadi sabun keluarga buat mandi dan cuci tangan. Udah lengkaplah, sabun anti kuman yang irit, praktis dan melindungi. 


Nah, biar kita sama-sama belajar, gimana sih cara mencuci tangan yang baik dan benar itu? Ternyata tayangan yang saya lihat di rumah sakit itu adalah cara mencuci tangan dari Depkes yang bersumber dari WHO. Safina bersedia menjadi model tangan untuk mendemonstrasikan tata caranya, nih. Jangan lupa, sabunnya pakai sabun Lifebuoy Clini-Shield10, ya. :)












Curhat Emak Anak Bilingual di Sekolah Negeri

$
0
0
Assalamu'alaikum.

Disclosure: Ini postingan curhat, nggak dibayar, apalagi disponsorin. Nulisnya aja males-malesan, karena gak ada bayarannya. (Ini disclosure macam apa?)

Masih ngikutin tulisan saya tentang membesarkan anak bilingual, gak? Ini ada cerita baru tentang Safina yang masih kelas 1 SD tiap menghadapi UTS dan UAS di sekolahnya yang bukan sekolah internasional alias sekolah negeri. 

Membesarkan anak bilingual merupakan tantangan, terutama kalau kita hidup di negara yang tidak bilingual. Apa tujuan saya membesarkan anak-anak saya dalam lingkungan dua bahasa (Indonesia dan Inggris)? Saya udah pernah cerita di sini. Tantangan kemudian berkembang ketika saya yang "sok-sok" membesarkan anak bilingual ternyata nggak mampu memasukkan anak-anak saya ke sekolah swasta apalagi sekolah internasional. Tapi apa gara-gara itu, saya nggak boleh membesarkan anak-anak saya untuk punya kemampuan berbahasa lebih dari satu bahasa? Buktinya sampai saat ini, dari rumah pun anak-anak saya terkondisi berkomunikasi dalam dua bahasa. Semua bisa diusahakan.


Yang jadi "masalah" adalah ketika mereka mau mengerjakan soal ujian tengah semester atau akhir semester, terutama buat Safina yang lebih aktif berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Kalau baca-baca artikel tentang anak bilingual, tiap anak memang punya kecenderungan lebih suka berkomunikasi dalam bahasa tertentu. Fadhil, abangnya, sekarang ini lebih nyaman untuk ngomong dalam bahasa Indonesia. Kemampuan bahasa Inggrisnya lebih pasif ketimbang Safina. Sedangkan Safina, praktis, kalau dia di rumah, dia sendiri yang memilih untuk berkomunikasi sepanjang hari dalam bahasa Inggris. Bahkan dengan abangnya yang selalu menanggapi dengan bahasa Indonesia. Begitu UTS dan UAS di sekolah yang menggunakan komunikasi sepenuhnya dalam bahasa Indonesia, Safina ternyata harus mengeluarkan usaha dua kali lebih besar ketimbang teman-temannya.

Sebagai orang tua, saya nggak pernah memberi target harus nilai bagus buat anak-anak saya. Yang paling penting buat saya adalah mereka berangkat ke sekolah dengan hati senang setiap hari. Masalahnya, walaupun guru-guru di sekolah sudah saya beritahu kondisi Safina yang agak tertinggal dalam berbahasa Indonesia dibanding teman-teman seusianya, saya nggak bisa berharap banyak para guru bisa memberikan perhatian khusus hanya untuk dia. Ada banyak murid lain yang juga butuh perhatian, dan namanya sekolah, perhatian guru tentu saja umumnya kolektif, alias semua kalau bisa disamaratakan saja. 


Saya harus maklum dengan kondisi di sekolah, maka artinya adalah saya harus ekstra kerja keras untuk membantu mereka dalam urusan tugas sekolah. Kenyinyiran muncul, "Lagian anak bilingual disekolahin ke sekolah negeri." Saya langsung gagal paham. Apa nggak boleh mereka yang tidak mampu menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah internasional membesarkan anak-anak mereka secara bilingual? Sedangkan untuk urusan itu orang tuanya mampu, hanya finansial aja yang tidak mendukung. Bukankah kita harus berjuang dengan apa yang kita miliki? Hayati sedih, bang. :(

Homeschooling juga sebenarnya masuk dalam wacana waktu anak-anak sudah masuk usia sekolah. Tapi sekali lagi, pertimbangan lain membuat kami memutuskan untuk tetap memasukkan mereka ke sekolah umum. Emaknya gak sanggup ngajarin sendiri. Wkwkwk. Tapi saya sadar sepenuhnya, tanggung jawab pendidikan anak kita ada di tangan kita sebagai orang tuanya. Gak masalah sekolahnya di mana, yang penting fondasi kuatnya sudah terbangun di rumah. Etsseddap. Lagian, coba itu yang mandang miring sekolah negeri, cek matanya, kenapa miring? Nnggg ....


Jadi sekarang ini, solusi paling sesuai sama kondisi anak-anak saya yang "sok bule" (baca: bilingual) tapi sekolah di sekolah negeri, tiap hari latihan dikte dan menulis. Ngobrol atau conversation tetap dalam bahasa Inggris, tapi untuk pembahasan seputar pelajaran di sekolah, sebisa mungkin pakai bahasa Indonesia. Tapi kejadiannya sama Safina justru seringnya semua pelajaran di sekolah dia minta ditranslate ke bahasa Inggris. Bisa ngebayang pelajaran PKN (Pendidikan Kewarganegaraan) diterjemahin ke Inggris? Aku mumet. -_- Tapi begitulah, cinta seorang ibu. #toyor

Udahlah, Inti postingan ini cuma curhat doang. Soalnya katanya blogger jaman sekarang udah jarang curhat, kebanyakan nerima job review. Bhihihik. Nih atuhlah, saya curhat. Mana pundaknya? Mau elap ingus. 

Jadilah Pengusaha dan Pembeli Kekinian bersama MyJNE

$
0
0
Assalamu'alaikum.

Sebelum lupa, kasih disclosure dulu, yak. Ini postingan ikut lomba, ya. Tapi isinya murni pengalaman pribadi, dan opini yang saya tulis adalah jujur adanya, kakaak! Apalagi, saya kalau ikut lomba pake feeling, kalau nggak click saya gak bakalan ikutan. Ya sudahlah, mak, disclosure kok panjang gini? 

(Handdrawed by yours truly)

So, kita ngomongin soal JNE. Siapakah dia? Sungguh terlalu kalau nggak tau. Jaman orang udah belanja lewat laptop sama smartphone gini? Closing deal, "Ini total sama ongkirnya ya, sis," udah jadi kalimat pamungkas sebagai tanda jadi. Di mana alamat lengkap dan nomor telepon adalah salah satu pertanda kalau transaksi sedang dalam proses selesai (selain pembayaran). Ya, keterlaluan kalau nggak kenal JNE. Udah, gitu aja.

Saya kenal JNE sejak beberapa tahun yang lalu waktu buku pertama saya terbit. Karena banyak teman yang memesan buku langsung ke saya, mau gak mau saya harus cari jasa pengiriman yang bisa jadi andalan. Bukan apa-apa, nggak enak sama fans yang udah bela-belain mesan langsung hanya demi buat dapetin tanda tangan saya di buku. #jambak. Hihihihi. Awalnya, saya masih suka pindah-pindah pakai jasa pengiriman yang mana ajalah, sama aja. Itu dulu, ya. Sampai kejadian nightmare banget, menjelang lebaran, saya mengirim sekitar 10 buah buku ke 10 alamat berbeda, tersebar di wilayah Indonesia. Lima kiriman nggak ada kabarnya sampai dua minggu lebih. Dan sampai hari ini, ada 2 buku yang entah apa kabarnya, mungkin udah jadi bungkus gorengan di suatu tempat. Hiks. Trauma. Nggak tau juga, kenapa waktu itu saya nggak pake JNE. Sudahlah, kalau nggak kejadian begitu, saya nggak bakalan jadi cinta mati sama JNE kayak sekarang ini.

Kenalkan, ini Joni, tempat kamu menyandarkan harapan di JNE (Handdrawed by yours truly)

Sejak kejadian traumatik itu, saya nggak pernah lagi gonta-ganti jasa pengiriman. Selalu ke JNE. Enaknya buat orang yang "mager" alias males gerak kayak saya ini, agen JNE ada di mana-mana. Di dalam komplek perumahan pun ada. Tinggal menclok dikit, gak usah ganti daster, kirim aja langsung. Kebiasaan saya sekarang malah, cuma naro barang doang sama ongkos kirim, abis itu langsung cusss. Lembar tanda bukti pengiriman (e-connote) bisa saya ambil belakangan. Heu euh, udah langganan. Mas-nya udah apal muka saya.

Bulan lalu, JNE akhirnya meluncurkan aplikasi untuk smartphone yang dikasih nama MyJNE. Saya yang JNE junkie gini ya happy banget. Sekarang ngecek ongkir gak perlu buka browser segala. Terus ngecek kiriman udah sampe atau belum, tinggal colek-colek layar smartphone android doang. Apalagi sekarang saya sedang merintis usaha online baru. Makin gencarlah kegiatan mondar-mandir saya ke agen JNE deket rumah. Sebenernya bisa aja, nanya ke agen berapa ongkir ke anu. Tapi kan gak praktis. Jadi, aplikasi myJNE ini memang beneran membantu banget. 

(Handdrawed by yours truly)

MyJNE adalah salah satu dari tujuh program baru yang diluncurkan oleh JNE Express bulan lalu yang disebut sebagai 7 Magnificent. Tujuh program dan layanan baru dari JNE Express itu adalah:
1, MyJNE application (for android)
2. JNE-Pop Box
3. @box prepaid
4. Promo JNE Super Speed
5. JNE International Shipment
6. Layanan CD Music
7. JNE Trucking

Mari kita kupas tuntas soal aplikasi MyJNE yang kekinian itu. Ini kaitannya sama pergeseran kebiasaan masyarakat urban (tsah) dalam berbelanja yang sekarang makin praktis. Online shopping udah bukan jadi sesuatu yang emejing banget sekarang, ya. Nggak, nggak canggihlah itu. Biasa aja. Makanya, jadi banyak bermunculan online shop demi untuk memenuhi kepentingan konsumen "males gerak" kayak kita-kita ini. (Kita? Elu aja kali, mak!). Intinya, jadi pengusaha atau pun pembeli online, berujung pada satu kebutuhan krusial yaitu jasa pengiriman barang. Dengan adanya aplikasi MyJNE ini, jelas banget kita sebagai pelaku online shopping terbantu banget. Kenapah? Emang bisa ngapain aja pake aplikasi MyJNE ituh?

Mencari Lokasi JNE Terdekat

(Handdrawed by yours truly)

Kalau pas lagi di daerah yang kita kurang familiar dan harus kirim barang, klik JNE Nearby di aplikasi MyJNE. Aktifkan GPS dulu tapi, yes. Kalo nggak, ya paling petanya muter-muter di Zimbabwe sampe lusa.

Cek Ongkos Kirim ke Seluruh Daerah di Indonesia
(Handdrawed by yours truly)

Ngapain buka browser dulu buat ngecek ongkir? Jadi penjual dan pembeli online, kudu sama-sama cek sendiri berapa ongkir barang, biar gak ada tipu-tipu antara kita. Pernah kejadian soalnya, saya cuma nebak-nebak alias kira-kira doang ongkir waktu mau kirim barang. Pas sampai agen JNE, ternyata ongkirnya empat kali lipat. Akyu ya manyiun, gak bisa minta lagi sama pembeli. Nggak propesyenel banget. Jadi kalau mau jadi pengusaha online yang propesyenel, install aplikasi MyJNE di smartphone-nya, ya.

Monitor Status Pengiriman
(Handdrawed by yours truly)

Gregetan ya pengen tau barang kita udah sampai mana? Nunggu dua tiga hari rasanya kelamaan. Pengennya tiap jam dapet laporan real time gitu, kiriman sempak dagangan udah di mana? Ya, jangan jadi orang serese itulah, nyah. Gak perlu laporan real time tiap jam juga kali. Minimal kita bisa lihat perjalanan paket kita dari satu kota ke kota lain hingga akhirnya sampai ke kota tujuan. Ya ampun, itu paket, kok enak bisa traveling. *sirik sama paketan sendiri* Tinggal masukkan nomor e-connote atau scan barcode yang ada di e-connote. Langsung terpampang nyata bukan fatamorgana manja, perjalanan paket tersebut.

Memeriksa History Data Pengiriman
(Handdrawed by yours truly)

Ini penting banget buat pelaku bisnis online untuk pendataan, lho. Di aplikasi MyJNE semua kiriman barang yang kita sambungkan dengan nomor telepon terdaftar di aplikasi MyJNE, akan otomatis tersimpan di bagian My Shipment. Enak kan, kayak punya sekretaris pribadi.

Pembayaran Praktis dan Aman dengan MyCOD
(Handdrawed by yours truly)

MyCOD adalah bentuk pelayanan baru dari JNE melalui aplikasi MyJNE untuk memfasilitasi penggunanya, baik itu penjual mau pun pembeli, agar tercipta rasa aman, sentosa, sejahtera dan gemah-ripah loh jinawi. Fokus, mak! Iya, maksudnya, dengan memakai COD (Cash On Digital), pembeli bisa merasa aman untuk bertransaksi sampai barang pesanan tiba, dan MyCOD menjadi media pembayaran ke penjual begitu memberi laporan jika barang telah diterima oleh pembeli. Sama-sama enak, ya.


Klik gambar ini juga bisa untuk download aplikasi MyJNE. Monggooo. 

Gimana caranya install aplikasi MyJNE? Ini serius masih nanya beginian? Cuss aja langsung ke Play Store, ketik MyJNE. Install udah! Ini deh linknya, buat yang males. Langsung daftarkan pakai nomor telepon kamu, biar semua transaksi yang tercatat memakai nomor telepon tersebut ada datanya dalam aplikasi MyJNE.

Biar lebih jelas cara pemakaian aplikasi MyJNE di smartphone atau tablet android kamu, simak video ini. By the way, entah kenapa, dalam video ini saya nyebut pulsa melulu, padahal maksudnya saldo. Ah, sudahlah, emang gak bakat jadi artis sinetron lu, mak! Ngadepin kamera aja grogi. -_-


Kalau kamu mau jadi pengusaha dan pembeli online yang kekinian, aplikasi ini wajib ada di smartphone kamu. Ini pesan serius dari Emak Gaoel. Sebagai penutup, ini testimoni saya sebagai pengguna aplikasi MyJNE, ya. Kalau ada pertanyaan terkait seputar pelayanan JNE, monggo jangan nanya saya. Langsung aja tanya ke si Joni di sini. Hihihihi. 

Kursus Bahasa Inggris Online Lewat WhatsApp/BBM

$
0
0
Assalamu'alaikum.

Alhamdulillaah, sebulan kemarin bisa nyicipin kursus bahasa Inggris online, via aplikasi chat WhatsApp. Iya, les bahasa Inggris lewat WhatsApp. Hihihi, enak banget, bisa sambil leyeh-leyeh di kamar belajarnya. 


Jadi ceritanya (sekalian disclosure), seseorang dari British English Class menawarkan kelas online gratis untuk saya coba selama sebulan untuk kemudian saya review hasilnya. Wah, ya dikasih kelas kursus bahasa Inggris sebulan gratis, masak ditolak? Insya Allah, review mah berimbanglah. Nanti sekalian saya kasih tips juga gimana supaya bisa maksimal menggunakan layanan kursus bahasa Inggris online ini.

Secara konsep, saya acung jempol buat British English Class karena ngena banget target pasarnya, untuk orang-orang yang mau belajar tapi waktunya udah banyak abis di luar rumah dan kebanyakan online lewat smartphone. Cucok banget buat banci smartphone kayak saya. Hihihi. Nilai tambah lain yang ditawarkan oleh British English Class adalah guru-guru yang kompeten yang kebanyakan bekerja atau sedang belajar di luar negeri. Untuk saat ini guru-guru masih orang Indonesia yang sedang tinggal di luar negeri. Untuk ke depannya tidak menutup kemungkinan akan adanya native speaker, menurut informasi yang saya dapat. Kursus online ini bisa dilakukan melalui WhatsApp atau BBM, lho. 


Guru saya, Alma, seorang mahasiswi yang sedang melakukan research di Musashino Art University, Tokyo, Jepang. Awal kursus, saya disapa duluan sama Alma untuk diskusi mengenai waktu kursus yang cocok untuk kami berdua. Kebetulan saya mengambil kelas Pertamax di British English Class ini. Kelas Pertamax ini 3 kali dalam seminggu, masing-masing 1 jam percakapan online via Whatsapp/BBM. Dan untuk 12 sesi fee-nya Rp 200.000. Eh. murah lho, ya ini. Serius!

Setelah kami sepakat waktu kursus, Alma juga menanyakan keperluan saya mengambil kursus bahasa Inggris ini untuk apa? Apakah untuk bekerja, untuk percakapan, atau untuk hal lain yang lebih spesifik. Langsung aja saya "todong" minta diajarkan untuk menambah kosa kata "gaul" dan memperbaiki grammar saya untuk keperluan menulis artikel bahasa Inggris di blog. Deal. Eh iya, untuk kelas Pertamax ini modelnya kursus privat ya. Satu murid, satu guru. Hwow!


Kursus pun berjalan lumayan lancar melalui WhatsApp. Yang enak, kalau misalnya di waktu yang sudah disepakati dengan guru, tiba-tiba kita berhalangan, bisa atur-atur waktu lain untuk menggantikannya. Jadi nggak ada alasan kita nggak bisa dapat 12 sesi penuh dalam satu bulan. Rugi, kan. Saya sempat beberapa kali "bolos" karena bulan lalu Safina sempat sakit, dan saya latah juga ikut-ikutan sakit. Tapi kelas yang missing itu diganti hari.

Karena saya request khusus seputar menambah vocabolary dan memperbaiki grammar, kelas saya kebanyakan memang membahas seputar itu. Saya banyak nanya soal kosa kata dalam bahasa Indonesia yang saya belum tahu bahasa Inggrisnya. Yah, itu mah tinggal lihat kamus aja kali, Mak? Ya, nggak gitu doang dong. Rugi amat, udah kursus cuma nanya arti kata doang? -_- Sekalian saya tanya contoh penggunaannya bagaimana. Lalu kami latihan beberapa kali untuk menggunakannya. Dan sepanjang chat di WA, Alma sering memberikan koreksi tata bahasa (grammar) saya yang kadang suka blibet ketuker-tuker. Hahaha!


Alhamdulillaah, setelah sebulan, saya merasakan banyak perkembangan seputar vocabulary dan grammar saya. Ada beberapa hal yang tadinya saya udah lupa, akhirnya ingat lagi dan tahu bagaimana cara penggunaannya dalam kalimat. Kalau gini caranya, saya udah nggak takut lagi dah ketinggalan sama Safina (anak saya yang riwil banget itu, yang sukanya ngoceh sok bule melulu di rumah). Cek video Safina yang terbaru di sini, ya.


Kursus online di British English Class ini sebenarnya lebih mantap lagi untuk mereka yang ingin meningkatkan sektor (((SEKTOR))) conversation sebenarnya. Apalagi kalau misalnya ambil kelas Premium dan Business yang menyediakan sesi oral, supaya bisa diajarin juga cara pengucapan atau pronounciaton. Pokoknya, kamu tinggal pilih, kelas mana yang paling diinginkan dan sesuai dengan kebutuhan.

Tips Kursus Bahasa Inggris Online di British English Class

- Tentukan waktu yang paling pas.
Jangan sampai pas kelas udah harus mulai, kamu masih sibuk nyuci piring dan nyetrika segunung. (Ini contohnya emak-emak banget emang). Atau dikira-kira, jam berapa biasanya udah santai di rumah. Atau mungkin malah pengennya mulainya pagi, sebelum keluar rumah? Atur aja sama gurunya.

- Pilih guru yang rasanya bakal cocok untuk belajar privat selama sebulan.
Di web British English Class udah ada profil semua guru yang bisa kamu pilih, lengkap dengan fotonya. Yah, emang sih, diskriminasi amat kalau milihnya cuma berdasarkan foto, ya. Milih guru apa cari jodoh? Hahaha. Jadi jangan sungkan nanya sama adminnya sebelum kamu menentukan pilihan. Misalnya, "Mbak, saya maunya gurunya yang galak. Soalnya saya galak. Nggak lucu kan kalau gurunya jiper sama saya?" Ntar dicariin guru yang galak, deh. Hahaha. Atau, "Mbak, suami saya cuma bolehin saya belajar sama guru perempuan." Nah, bisa banget itu. Ah, pokoknya fleksibel, deh.


- Jangan sungkan bertanya.
Ini mah saya banget. Dasarnya saya orangnya ogah rugi. Ya masak udah kursus privat, nggak dipakai kesempatan buat nanya-nanya? Gengsi? Takut keliatan begonya? Jiailah, kalo mau pencitraan, gak usah kursus, pasang status aja di FB. Eh. Pokoknya, jangan buang kesempatan emas untuk bertanya sebanyak-banyaknya. Kalau perlu, sebelum kelas dimulai, kamu udah nyiapin pertanyaan buat gurunya.

-Minta review sama gurunya.
Ini saran saya supaya kamu bisa tahu perkembanganmu selama kursus. Kalau Alma sih, kasih progress review saya cuma di kelas terakhir. Tapi bisa banget kok kamu minta review per minggu sama gurumu. Dan kalau kamu kerajinan, minta homework sama examination sekalian. Hahaha.

Yasudlah, tunggu apa lagi? Cuss, langsung ulik-ulik di British English Class atau nanya langsung di nomor 082110009343. Kalau kata pepatah, "Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina." Kalau kata Emak Gaoel, "Ngapain harus ke Cina, kalau kursus bahasa Inggris bisa dari kamar tidur." Nyahaha, pepatah apalah itu. :v 

Ada Apa di Balik Lettering Mug Emak Gaoel?

$
0
0
Assalamu'alaikum.

Semoga kamu sekalian nggak malu-maluin ya ngaku-ngaku sebagai fans Emak Gaoel. Harus udah tahu kalau Emak Gaoel sedang merintis bisnes baru. Harus, ya! HARUS! *songong, jambak aja sampe botak!*


Eeh, jangan kabur. Pliiizzz! Ntar nyesel, lho. *balik songong lagi* Saya kan udah hampir setengah tahun ini belajar hand lettering, yaa. Ceritanya di sini. Terus, saya iseng mengaplikasikan hasil hand lettering saya di atas mug. Alhamdulillaah, banyak teman-teman yang tertarik untuk beli. Horee! Karena kayanya laris, saya terusin aja modalin dikit-dikit supaya makin besar. Alhamdulillaah, dari yang tadinya ngirim pake kotak sepatu bekas, sekarang udah ada kotak khusus. Yang tadinya uwel-uwel pake kain perca, sekarang dimodalin pakai bubblewrap. Pokoknya, ini mau diseriusin ke depannya. Dan karena udah dua tahun terakhir ini saya aktif di Crafting for Charity, sekalian aja saya masukkan penjualan lettering mug ini untuk bisa jadi salah satu donatur kegiatan sosial. Seperti biasa, donasinya saya salurkan ke Komunitas Lebah yang sudah dua tahun ini menerima donasi dari Crafting for Charity.


Namanya juga barang handmade, ya. Harusnya sih udah pada paham kalau barang model beginian jangan sekali-kali dibandingkan harga dan kualitasnya dengan barang hasil produksi mesin. JANGAN! AKU BISA NANGIS! KEJER! HUAAA! Konon kabarnya, orang yang mau membeli barang kreasi handmade adalah orang yang memang mau dan mampu menghargai proses di balik pengerjaannya. Semacam, memilih beli kain batik tulis yang harganya jutaan ketimbang batik print pabrikan. Jadi, emang pasarnya segmented banget, tapi bukan berarti kecil, ya.


Sekarang coba ya, saya cerita dikit (banyak kayanya sih) apa dan bagaimana di balik proses pembuatan lettering mug saya itu. Semoga, mencerahkan untuk teman-teman. Yang tadinya gak suka beli barang handmade, jadi mau beli. Yang tadinya gak paham cara pembuatannya, jadi nambah pengetahuan. Yang paling penting, yang tadinya cuma mau beli satu karena gak enak udah temenan lama sama saya, jadinya mau beli selusin. Okesip!

Alat

1. Mug
Ya iya atuhlah, perlu mug-nya. Kalo gak, nulis letteringnya di mana, deh? Hihihi. Saya beli mug di satu toko perabotan rumah tangga dekat rumah saya. Harga? Tentu saja jauh lebih murah dari harga mug yang sudah saya dekorasi dengan hand lettering saya. Lah, itu pan mug polos. Jadi jangan bikin saya jadi singa ya dengan komentar, "Mahal amat! Mugnya aja paling cuma berapa harganya!" Ennggg, ke pantai aja sana, nyebur ke laut sekalian. -_- Emang jalan panas-panasan ke tokonya nggak diitung ongkos? Hiks.



2. Marker
Sebelum akhirnya saya menemukan marker yang cocok dan bagus untuk hand lettering mug saya, saya harus beli beberapa merek marker untuk diujicoba. Dimodalin buat trial dan error. Dan akhirnya menemukan yang hasilnya paling bagus. Dan, itu mahal. Wkwkwk. Tapi gapapa, daripada hasilnya jelek? Ya, kaaan? ;)


3. Oven
Heu euh, sis. Itu mug abis ditulisin, dibakar alias dipanggang dalam oven. Hahahaha! Abis itu tinggal dimakan, deh. Kebetulan saya pakai oven listrik. Mayan kena watt-nya gede. Kalau pakai oven kompor pun, minimal setengah jam pembakaran, gasnya juga boros.


4. Bubblewrap
Berhubung udah ngalamin mug pecah begitu sampai ke tujuan, saya akhirnya gak bisa percaya sama sekali dengan gulungan kain perca dan kertas koran bekas doang. Harus pakai bubblewrap. Di mana dapetinnya? Beli online! Wkwkwkwk.


5. Kotak
Berhubung toko tempat menjual mug-nya nggak nyediain kotak, terpaksa saya pesan ke sebuah percetakan kotak untuk tiap mug saya. Waktu awal saya malah pake kotak sepatu bekas. Tapi, lama-lama kotak sepatu di rumah abis, dong? Lah, sepatu juga punyanya cuma segitu doang. -_-


6. Cuka/alkohol
Bukan buat diminum atau bikin kuah mpek-mpek. Ini buat membersihkan permukaan mug sebelum ditulisi. Karena mug itu kan udah melewati perjalanan panjang sebelum sampai ke tangan saya. Residu-residu yang menempel di permukaannya bisa mengganggu kualitas tulisan di atas mug nantinya.

7. Tape/selotip besar
Ini borosss banget makenya. Karena parno takut pecah pas pengiriman. Hiks.

8. Koran bekas
Udah pake bubblewrap, masih pake koran bekas lagi? Iya atuuh, buat mengisi kekosongan hati ruang, suapaya mug gak goyang-goyang saat pengiriman.


Proses

1. Mencuci dan membersihkan mug
Mug dari toko itu kotornya astaga buseeet! Berdebu, banyak coretan spidol, dan siapa yang tau ada kotoran tikus atau nggak di situ. Huaaa! Tiap baru beli mug, saya harus cuci dulu sebersih mungkin, terus diolesi cuka atau alkohol, baru mugnya siap untuk dieksekusi.

2. Sketching
Kalau pemesan minta desain dan bentuk tulisan tertentu yang saya kurang PD untuk langsung gambar di mug, biasanya saya sketching dulu di kertas. Tapi kalau desainnya simple aja, biasanya bisa langsung tulis dan gambar di atas mug.

3. Menulis dan menggambar mug
Tadinya saya agak anggap remeh hend lettering di mug pasti sama aja kayak hand lettering di atas kertas. Bego, kan gue? Jelas-jelas itu permukaannya mblendung gitu, gimana bisa sama? Hahaha. Dan bener aja, deh. Ternyata butuh waktu lebih lama untuk hand lettering di atas mug, apalagi menggambar. Kalau tangan belok dikit aja, bentuknya langsung aneh. Dan karena marker yang saya pakai adalah marker permanent yang kuat banget daya tempelnya, kalau ada kesalahan, gak bisa lama-lama, harus langsung dicuci dan dihapus.


4. Minta persetujuan customer
Begitu tulisan dan gambar sudah jadi, biasanya saya foto dulu untuk minta persetujuan pemesan. Biasanya sih langsung OK, karena sejak awal saya udah wanti-wanti kalau nggak bisa nerima request gambar macem-macem. Artist-nya abal-abal soalnya, hahaha. Gak bisa gambar bagus. Kalau pemesannya menjawab agak lama, resiko deh, menghapusnya harus pakai usaha lebih karena tulisan dan gambarnya udah keburu nempel banget.

5. Pembakaran di oven
Bakar mug di oven beda banget sama bakar kue, lho ya. Oven harus dalam keadaan dingin saat mug dimasukkan dan harus dalam keadaan dingin juga saat mug akan dikeluarkan. Total lama waktu pembakaran bisa memakan waktu sampai tiga jam. Mana oven saya kecil, cuma muat maksimal 5 mug sekali pembakaran. Mayan juga nungguinnya, bisa sekalian manjangin rambut.


6. Pemotretan
Hahah! Iya, proses ini penting banget. Kan buat dokumentasi. Berhubung saya ini potograper ala-ala, bikin studio foto pun jadi ala kadarnya. Yang penting, tampilan di foto bisa kece, dah. Rumah ancur, tak mengapaaa! Udah biasaa! :v


7. Packaging
Dari keseluruhan proses, jujur proses ini paling bikin sebel dan stress. Lama banget dan boros selotip sama koran bekas. Yang bikin tambah asoy itu, kalau lagi packaging, keringet bercucuran dan tangan belepotan tinta koran. Kece banget, dah! Hahaha!


8. Pengiriman
Bismillaah, ya Allah, plis selamat sampai tujuan. Huaaa. Sampai saat ini, sudah sekitar 40-an mug yang saya kirim, dan "hanya" tiga di antaranya yang pecah, karena nggak pakai bubblewrap. Setres nungguin kabar dari pemesan mug. Hihihi. Soalnya kalau pecah, saya harus ganti, karena saya lagi pencitraan sebagai penjual yang propeseyenel. Halah. Ya, tanggung jawab aja sih, masa saya mau masa bodo aja, gitu? Siapa tau ke depannya malah yang mesen mau pesan dalam jumlah banyak buat souvenir nikahan atau ultah. Ya, kan? #kode #banget


Nah, yang mau pesan lettering mug Emak Gaoel yang ngehits itu (digetok), ini price list-nya ya.

Price List: 
Mug Putih
1 sisi, hitam putih, Rp 60.000
2 sisi, hitam putih, Rp 70.000
1 sisi, warna, Rp 70.000
2 sisi, warna, Rp 80.000

Mug Warna
Rp 85.000 (hanya tulisan dan gambar tidak berwarna, karena warnanya tidak keluar kalau di mug warna).

Kamu bebas mau pesan tulisan atau quote atau doa untuk ditulis di mug. Tulis tangan, niih. Asal isi tulisannya nggak aneh-aneh aja, ya. Hihihihi. Kemarin malah ada yang pesan cuplikan lirik lagu. Ada juga yang cuplikan ayat do'a. Pernah juga ucapan ulang tahun untuk keponakan. Malah ada yang simple banget, cuma mau ditulisin hashtag khas miliknya di atas mug. Udah gitu, doang. Bisa banget pesan dalam jumlah banyak, misalnya untuk semua anggota keluarga. Atau buat souvenir arisan, ulang tahun, nikahan. Asal ya itu, dari jauh-jauh hari. Bikin 5 mug aja makan waktu 5 jam-an. Dan berhubung ini masih skala kecil, pemesanan lebih dari satu mug harus PO (Pre Order) ya, sis. Transfer dulu, baru dibikin. :D


Kira-kira begitulah kisah lettering mug Emak Gaoel. Semoga abis ini, nggak ada lagi yang tega nawarnya, yaa. Itu di atas saya nggak bahas biaya desain dan pembuatan letteringnya, lho. Jujur, mau dihargai berapa itu? Kalau mau dihitung jadi rupiah, saya juga bingung merupiahkan waktu belajar lettering saya selama beberapa bulan ini. Terus berapa banyak gelas dan marker dan tinta yang jadi kelinci percobaan. Tapi ya sudahlah, intinya, barang kreasi handmade memang punya pasarnya sendiri. Gak semua bisa memahami sepanjang apa proses pembuatan yang dilakukan secara manual itu. Semoga lewat tulisan ini, yang tadinya nggak ngerti kenapa harganya bisa jadi segitu, jadi manggut-manggut dan tergerak hatinya untuk pesan dalam jumlah besar. Hiyah. Hahaha. Kalau mau lihat foto-foto mug yang sudah jadi, selengkapnya bisa dilihat di album foto ini, ya. Ditunggu lho, mas bro dan mba sis, pesenannya. Ehm, buat hadiah giveaway blog juga kece banget, lho! Kebetulan kemarin saya mensponsori dua GA teman blogger saya. Terima kasih, yaa. :*


When My Mom and Dad Re-Creating Their Wedding

$
0
0
Assalamu'alaikum.

April 21st is a special day in our family. It was the day my Mom and Dad got married, back in 1972. This year, it's their 44th anniversary. I don't know the whole story of their love journey, but like most parents do, they shared it sometimes with us, their five children.



From their story, I know how they met for the first time. How my Dad purposed my Mom, and how their marriage life before I was born (I'm the second child in the family). After I was born and grow up, I witnessed most of their important moments in life. My Dad was at least had two major heart attack and kidney problem. My Mom at least had been through three or four major surgeries.



I was 25 years old when I left home because I got married and live in different house. My twenty five years living with my parents, I never EVER see them fighting in front of me and my siblings. Yes, they arguing sometimes, which is normal. But never had I seen them fighting over each other, blaming one another, never. My Mom respects my Dad so much. And My Dad would give anything for my Mom, including his life. *I literally started teary right now*


Three years ago was an unforgettable moment for our family and the exact moment when I really realized how much they love each other. My Mom had an implant heart valve surgery. The surgery went very well. Her heart is fully recovered. But what we didn't expect was she got a post surgery traumatic syndrome. She had somekind of anxiety disorder. She started to melt down within days. I can't even remember how many time she got panic attack and screaming for taking her to the hospital. Days or night. It was a really gloomy days for our family. It was heart breaking seeing my Mom couldn't control herself like that.


Her condition like that went for like a year. During that time, once I caught My Dad cried so hard thinking about my Mom. It's another heart breaking moment for me. I would never know how he felt that time. It must be harder for him than it was for me. But never, not even once, I saw him giving up or being upset to my Mom. He's the most patient person I ever know my whole life. Sometimes I think, maybe my Dad is an angel. It was not easier for my Mom either. She knew that there was something wrong inside her, but she couldn't control it. And she knew that she made our family, especially my Dad, in deep stress. But, there was nothing she could do. This fact made her even more depressed. She needed help.


Thank God, we found help for her. We took her to a psychiatrist. Slowly she got better. But it was my Dad who is always beside her and my Mom's determination to get better. It was hard, for both of them. If they don't love each other, they won't be still together today. It was love that cured her.

This year, on 21st April, was their 44th anniversary. Five children, eight grand children and countless places they've been traveled to together. Last week they traveled to West Sumatera, their homeland. And just yesterday, they sent us pictures that immediately made me want to laugh and cry at the same time. They went to Istana Pagaruyuang (Pagaruyung Palace) and wore traditional bride and groom's costume, the similar one they wore when they got married 44 years ago. In fact, I and my husband also wore the same type of wedding costume too. They re-creating their wedding, after 44 years, after so many things they've been through together, after so many places they've been traveled together, after so many tears and laugh they've shared together.



All I can say in my heart is just, "Alhamdulillah." Thank you, Allah. You still give them a chance to live their life full of love until now. I wish them well and the best 'till the end. I wish I can have the same chance they get. I wish all of us can experience love like them. I should stop now, because now I'm crying. :')



Ketika Laut Penuh dengan Istri yang Tidak Bisa Masak

$
0
0
Assalamu'alaikum.

Ini judul udah cukup mengundang, belom? Huahaha. Berawal dari sebuah meme yang lewat di timeline saya, kegelisahan langsung menghinggapi hati yang lembut dan sensitif ini. Halah.

Punya istri nggak bisa masak? Tenggelamkan! (Seolah-olah) kata Bu Menteri Susi begitu. Saya nggak tau siapa yang buat meme-nya. Nggak mungkin Bu Susi, ah! Beliau kan istri dan ibu yang rock n roll, idola para mamak keren kayak saya. Hihihi. Satu dua kali, meme yang sama lewat. Ketika akhirnya sudah lebih dari sepuluh kali meme itu lewat, dengan beragam caption saya mulai gerah. *buka jilbab, tanduk nongol*



Semua orang tahu, saya nggak bisa masak. Dih, semua orang? Situ seleb? Yeah, maksupnya, orang yang kenal sehari-hari saya tahu kalau saya nggak bisa masak, punya mertua jago masak dan owner catering, dan suami hobi eksperimen di dapur. Warbiyasak, ya? Melihat kenyataan itu, minimal udah tiga kali harusnya saya ditenggelemin ke laut. -_-

Biar pun udah gerah, saya masih bertahan untuk gak urun komen. Males ribut-ribut soal beginian. Ini kayak memancing keramaian lain yang gak ada ujungnya. Entah nanti bisa jadi mom war antara yang bisa masak sama yang nggak bisa/nggak sempat masak buat keluarga. Atau bisa melebar ke masalah poligami alias nambah istri. Huahahaha, social media is a cruel world.

Adalah takdir Tuhan (tsah!) yang membuat saya melihat status Mbak Latree Manohara di Facebook dan akhirnya tahu dari mana meme itu berasal. Berikut screen capture asal muasal status yang ternyata milik dokter (yang katanya) ganteng itu. By the way, saya pernah ketemu sama beliau di satu acara seminar kesehatan anak. Info gak penting aja, hahaha.


"Okelah anggap kita kaya, hidup serba ada dan duit gak pernah kurang.. Tapi apa iya setiap saat belanja di luar.. Setiap saat yang dibeli itu itu juga.. Bosan juga.. Males juga kalo mau makan harus keluar dan keluar.. Mau makan saja susah harus nyari dulu.. Gak ada "khas"nya.. Kalo laper jam 2 malam masa iya harus keliaran kayak jailangkung nyari orang jualan mie tek tek."

Punya duit banyak, jajan melulu di luar buat sarapan, makan siang dan makan malam? Errrgh, mungkin cara mikir yang punya status begitu. Tapi percayalah, berjuta perempuan yang cukup beruntung memiliki suami kaya atau memang punya penghasilan sendiri cukup pandai untuk mencari asisten rumah tangga yang bisa masak. Kalau laper jam 2 malem? Tiap malem laper jam 2 malem? Kalau cuma sekali-sekali doang, I suggest you to order online ke resto 24  hour. Kan duitnya banyak? Beres gak usah repot keluar rumah.

"Kenapa istri harus bisa masak enak?? Masakan istri itu adalah simbol pelampiasan emosi kedua pasangan. Istri lagi marah masaknya dibanyakin cabe same "uyah".. Sesuai susasana hati sang istri.. Suami pun mikir, wah ini kode keras."

Saya rada gak mudeng kalau dibilang masakan istri adalah simbol pelampiasan emosi kedua pasangan. Yang masak cuma si istri, berarti emosi si istri doang atuhlah yang tersimbolkan. Istri lagi marah, boro-boro mau masak. Hahaha! Yah, katakanlah istri ini tetap mau masak pas lagi marahan sama suaminya. Mau pedes, mau gak enak, tetep nggak puas, cuy kalo belom nyerocos. Mending langsung ngomong aja. Pake kode-kode, emang alamat pake kode pos?

"Masakan itu adalah perekat, enak apa enggak, asin manis dan hambar akan jadi bahan untuk saling bercanda.. Gak enak bisa kita "boong" enak, kan mesra banget ngibulin istri padahal nyatanya gak enak blassss.."

Pastinya! Siapa yang nggak doyan makan masakan yang enak? Soal itu jadi perekat, coba dilihat lebih jauh lagi. Masakan enak, tapi makan sendiri, atau masakan beli atau dimasakin asisten tapi makannya bareng, sepiring berdua. Aish. Masakan istri bisa jadi bahan becandaan, bahan buat white lie, nyenengin istri. Selain hal yang kedengeran terlalu dicari-cari itu, masih ada sejuta dua ratus tujuh puluh delapan ribu bahan becandaan lain dengan istri. Bukan cuma gara-gara satu bahan becandaan itu doang, terus istri harus ditenggelamkan! Btw, ngibulin istri, bilang masakannya enak padahal nggak, itu jahat sih kata saya. Ntar gara-gara dikibulin dibilang masakannya enak, besok-besok istri PD masak yang sama buat tamu, apa kabaaaarrr? :p

"Masakan istri selalu ada rasa dan aroma khas, yang selalu bikin kangen suami saat jauh dari rumah.. Dua hari gak makan masakan rumah rasanya kok ada yang beda, dari satu sisi saja sudah menang selangkah."

Iya, sama halnya dengan aroma tubuhnya, caranya tertawa, omelan-omelannya, caranya berbisik, caranya menyentuh (eh), semua bikin kangen deh, kalo emang cinta istri apa adanya. Jangankan dua hari, sejam aja jauh dari istri, rasanya pengen naik ke tempat tidur lagi barengan (eh lagi). Intinya, banyak hal yang bikin kangen istri, aroma khas masakan istri salah satunya. Kalau istri gak bisa atau nggak pernah masak, bukan berarti gak ada hal lain darinya yang dikangenin. Kan cinta?

"Masak sendiri, bisa lebih hemat.. Ini sudah pasti lah.. Gak usah diulas.. Yang jelas lebih higienis.. Gak kebanyakan "micin".. Bebas pengawet dan bebas sianida pastinya."

Eenng, maap nih, buat yang satu ini justru perlu diulas lebih jauh, perlu diadakan penelitian yang lebih mendalam. Ini pengalaman pribadi saya, ya. Nggak tau kalau yang lain. Belanja sendiri buat masak di rumah habis Rp 100.000 untuk dua hari. Itu di luar beli beras, minyak goreng dan buah. Baru sebulan yang lalu saya memutuskan untuk beli lauk sudah jadi di warung makan milik tetangga saya (yang saya sudah tahu kebersihannya), ternyata saya bisa berhemat banyak. Itu kalau saya ya, nggak tau kalau Mas Anang. -_-

"Memasak, dari semua hard skill dan soft skill yang ada di check list skill yang puaaling njelimet. Kan.. gak keren kalo mau makan cuma dimasakin telor dadar diulek pake bawang & cabe.
Lebih gak keren lagi, pas ada tamu atau mertua pas ditanya masakannya kok enak?? Dijawab iya itu masakan Padang di rumah makan seberang jalan... Apa terus yg dibanggain."

Tuuh kaan, gak konsisteen. Tadi katanya kalau masakan istri keasinan, keaseman, gak enak, bisa jadi bahan becandaan. Sekarang malah bilang istri gak keren karena cuma dimasakin telor dadar diulek pake bawang dan cabe? Ngajak becanda apa ngajak berantem? Mertua dateng, masakannya beli di warung Padang? "Iya, Mah! Tadi seharian antar anak-anak sekolah dan les. Terus si bibik cuti. Terus saya dikejar deadline kerjaan. Aku inget Mamah suka banget masakan Padang, jadi beli deh biar Mamah seneng." Menantu yang baik tahu mertuanya doyan makan apa. Mamah mertua yang sayang menantu pasti ngerti keadaan menantunya yang cantik dan punya banyak keahlian selain memasak. Toh, datengnya nggak tiap hari, ya Maah? (Btw, I miss my mom in law. May she rest in peace. She never gave bad comment about her daughter in law who can't cook. She never ever judged me, not even once! And for that, I love her dearly!)

Jadi apa terus yang bisa dibanggain kalo nggak bisa masak? Hah? Hah? Perlu saya jawab juga yang ini? Dengan kenyataan yang terpampang nyata bukan fatamorgana, di mana-mana bertaburan (meses kalik) perempuan-perempuan hebat di negara ini? Termasuk Bu Susi yang dijadiin bahan meme itu.


Jadi, ketika nanti pada akhirnya lautan penuh dengan istri-istri yang gak bisa masak, jangan khawatir! Karena di sana akan berkumpul perempuan-perempuan yang memiliki ketrampilan lain selain memasak, yang bisa membantu mereka untuk survive. Terus, kalo mau makan gimana? Aduh, ya bisa hire chef cowok (yang ganteng) dong, buat apa ada istri yang gak bisa masak tapi terampil berbisnis? Hihihihi.

Saya mengutip statusnya Mbak Latree aja yang sejalan sama pemikiran saya:

"Iya bener kok. masak sendiri itu lebih hemat dan sehat. bener kok, ndak ada orang ga bisa masak, asal mau belajar. bener kok, resep dan bumbu siap pakai sekarang bertebaran. bener kok, biar awal nikah masak nasi pun ga bisa, pasti dengan kemauan lama-lama bisa masak walau mungkin yang sederhana. bener kok, anak dan suami pasti menghargai masakan ibu/istri. YANG GA BENER ITU AJAKAN UNTUK MENENGGELAMKAN ISTRI YANG GA BISA MASAK."

Ketika nanti istri yang nggak bisa masak harus ditenggelamkan, saran saya: belajar berenang. Biar gak tenggelam! Bisa masak atau tidak, bukan satu-satunya hal yang membuatmu jadi istri yang baik. Good for you jika memang hobi dan jago masak. Bagus juga kalau yang nggak bisa masak tapi pengen belajar, go for it! Tapi jangan "tenggelamkan" potensi istri yang lain ketika memasak bukanlah salah satu keahlian atau minatnya. Banyak suami modern jaman sekarang yang ikhlas mengambil alih peran masak-memasak di rumah. Suami saya salah satunya. Buat saya, suami yang mau ikut terlibat urusan domestik rumah tangga jauh lebih keren ketimbang suami yang pengen nenggelemin istrinya cuma karena istri gak bisa masak. 

Share Your Knowledge Vlog Competition Berhadiah 10 Gadget 4G LTE dari Smartfren!

$
0
0
Assalamu'alaikum.

Hayati lelah banget ditanya-tanya melulu kapan ngadain lomba bareng Smartfren lagi. Kalau Hayati bagi-bagi smartphone keren melulu, kapan Hayati punya buat sendiri? Ah, Hayati sedih. -_-

Udeh, lupain aja si Hayati. Emak Gaoel mah nggak bakalan lelah ngadain lomba blog bareng Smartfren. (Sambil berdoa semoga Smartfren-nya juga nggak lelah sama Emak Gaoel). Tahun ini, Blog Emak Gaoel bakal banjir produuk 4G LTE terbaru dari Smartfren! Cuuss, siapa yang mau? 

"Share Your Knowledge" Vlog Competition

"Yah, Mak! Lomba vlog? Bikin video, dong? Mundur, deh."



Yah, ke laut aja gih mundurnya. Baru ditantangin segitu doang udah manyun. Hih! Mending baca dulu keterangan lengkapnya. Terus kepoin dulu, apa aja hadiahnya. Emang pernah gitu Emak Gaoel nyusahin kamyu-kamyu? Nggak, khaaan? *nanya manja* *gelendotan* Lagian, hadiahnya banyak gini! Kesempatan menang lebih besar tahun ini, shay!

Menangkan 10 produk 4G LTE dari Smartfren!


Tema "Share Your Knowledge" ini sengaja banget saya angkat, supaya kita lebih sering upload hal-hal yang bermanfaat ke dunia maya. Ish, misinya keren banget sih, Mak! Pasti Emak Gaoel semedi lima minggu ya buat dapetin konsepnya? *lama-lama bikin eneg gaya lo, Mak!* Di lomba kali ini, kamu bebas upload video yang intinya berbagi ilmu. Bisa berupa tutorial, tips dan trik. Tentang apa aja, Mak? Apa aja! Kamu traveler? Share dong tips-tips traveling kamu. Kamu food blogger? Share dong tutorial foto-foto makanan biar kece. Kamu cooking mama? Share resep masakannya, dong! Kamu otomotif blogger? Share dong tips kamu biar menang balapan *halah. Kamu beauty blogger? Aih, share dong video make up tutorialnya. Kamu fashion blogger? Kasih tau kita dong lewat video tips mix and match baju. Kamu hobi crafting? Weh, bisa banget bikin video tutorial DIY, kan? Atau kamu ... ah, intinya, lomba ini BISA BANGET diikuti oleh siapa aja! 

Caranya:

1. Buat satu video "Share Your Knowledge" kamu (durasi 2-5 menit). Upload ke Youtube. 
2. Masukkan video Youtube kamu ke dalam satu postingan di blog. Tuliskan apa aja sesuka kamu tentang isi videomu itu. (minimalnya terserah, maksimalnya 500 kata).

Syaratnya:

1. Video bisa berupa tutorial, tips dan trik dengan atau tanpa wajah dan suara. Dibuat sekreatif mungkin. Misalnya tidak nyaman menampilkan wajah, bisa dengan memasukkan infografis atau tulisan sebagai pengganti. Atau bisa juga pakai jasa teman, saudara, anak untuk jadi presenter. Ahelah, pokoknya yang kreatif ajalah. Intinya mah berbagi ilmu. Narasi dalam bahasa Indonesia, ya.

2. Masukkan unsur Smartfren ke dalam video. Bisa berupa logo, tulisan, atau gambar. Pokoknya kelihatan. 

3. Buat satu tulisan di blog yang menyertakan link video kamu di Youtube. Berikan penjelasan tentang isi video tersebut. 

4. Sertakan link Smartfren dan Blog Emak Gaoel dalam tulisan.

5. Pasang banner lomba di bawah ini dengan menyertakan link ke Blog Emak Gaoel.


6. Twit info lomba ini dengan format:"Ikutan #ShareYourKnowledge bareng @smartfrenworld dan @windakrisnadefa di (link tulisan ini) #AndromaxE2"

7. Daftarkan link blog post kamu ke daftar komentar postingan ini dengan format: Nama, akun Twitter, Link URL.

8. Boleh mengirim lebih dari satu video, asalkan, satu video untuk satu blog post.

9. Lomba ini berlangsung mulai tanggal 26 April - 31 Mei 2016.

10. DON'T's : video bukan berupa review produk apa pun, dan tidak mennyebutkan merek produk apa pun.

Udah? Gitu, doang? Hadiahnya apa?

1 Pemenang Utama
Andromax R2 4G LTE


4 Pemenang selanjutnya, masing-masing mendapat
Andromax E2 4G LTE


5 Pemenang selanjutnya, masing-masing mendapat
Mifi M2Y


4 Pemenang hiburan, masing-masing mendapat
Pulsa Smartfren @Rp 50.000


FAQ (list ini akan terus di-update apabila nanti muncul pertanyaan lain yang nggak bikin emosi)

1. "Mak, boleh video lama, gak?" 
Sebenernya sih boleh aja, tapi gimana caranya masukin unsur Smartfren ke dalamnya? Kalau kamu bisa edit dan upload ulang, silakan. 

2. "Mak, aku malu ah tampil di kamera!" 
Itu masalah L. Hahahaha! Ya, kalau malu, suaranya aja. Atau pakai orang lain, pacar kek gitu. Apa? Jomblo? Itu masalah L lagi. (lama-lama digampar gue)

3. "Mak, gimana caranya masukin unsur Smartfren ke dalam video?"
Bebas aja. Kreatif. Bisa nongolin brosur Smarfren dalam video, atau logonya ditempel jadi background. Lebih bagus lagi kalau bisa jadi kayak logo televisi gitu di pojok video. Ini contoh sederhananya.


4. "Mak, penilaiannya berdasarkan apa?" 
Yang penting mah sharing knowledge-nya dapet, kreatifitas dalam pengemasan video dan tulisan dapet, dan berdasarkan mood dewan juri. (Abaikan yang terakhir)

5. "Mak, jurinya siapa?" 
Motawaja apa motawbanget? Seperti lomba yang udah-udah, jurinya anonim, untuk menghindari konflik kepentingan *halah* Yang jelas, ada 3 orang juri. 

6. "Mak, boleh bentuknya stop motion atau gambar bergerak gak videonya?" 
Pan udah gue bilang, kreatif ajalah. Bebas!

7. "Mak, gak salah itu, abis bikin video, terus ditulis lagi?"
Ya, nulisnya juga bebas, kok. Mau itu cuma bilang, ini video tentang cara makan sambel yang bener, gapapa juga, kok. Yang penting ada persyaratan lain yang diminta (link sponsor). Jumlah 500 kata itu maksimal, minimalnya terserah. :v

8. "Mak, durasinya gak bisa dipanjangin dikit?"
Yaa, ada tolerasi-nya deeh. Lebih dikit atau kurang dikit dari 2-5 menit gapapa. Asal jangan sampe 2 jam aja lebihnya. :v

9. "Mak, punya duit sepuluh milyar, gak?" 
KAGAAAK! 

Beberapa contoh video yang bisa dijadikan rujukan (tapi perhatikan durasi, bahasa pengantar, menampilkan unsur Smartfren dan jangan berupa product review, ya). Ini cuma contoh doang. ;)







Tunggu apa? Tunggu saya cium? Buruan sanah! *elap-elap kotak henpon* 

Lomba ini didukung oleh Smartfren dan Warung Blogger. 


Viewing all 152 articles
Browse latest View live