Assalamu'alaikum.
Baca judul, kok songong amat nih postingan, yak? :v Tenang, ibu-ibuk. Jangan cepat emosi, itu kerutan di kening udah kayak kain katun nggak disetrika. *pake anti aging* Kita ngubrul santai aja, yuk yah?
Kan ceritanya blogger-blogger nih katanya lagi "naik daun", yaaa! Banyak diincer sama brand/perusahaan/agency untuk diajak kerja sama mengangkat campaign yang lagi mereka lakukan. Mostly, blogger diajak untuk kerja sama dalam bentuk sof selling berupa tulisan ala-ala user experience gitu. Jadi semacam testimoni-lah, tapi dibayar. Bhihihihi. Gak ada yang larang, kok. Sok aja, ateuh.
Saking banyaknya brand yang mulai ngincer blogger, sampai akhirnya blogger-nya yang kebanjiran tawaran kerja sama. Seneng, dong? Ya, iyalah seneng. Kan, dibayar? Tapi apa semua tawaran terus diterima aja, gitu? Mau produk-nya apaan aja, terima. Mau bayarannya berapa aja, terima. Mau yang nawarin siapa aja, terima. Mau perjanjiannya kayak gimana juga, terima. Pokoknya hajar, bleh! Hihihi, ya terserah blogger-nya, sih. Blog punya sendiri ini, bebas, dong! Duile, iya iya, gak usah sewot gitu, dong. :v
Intinya gini, beberapa blogger mungkin (MUNGKIN, yaa!) ada yang merasa jengah aja kalau isi blognya "jualan" semua. Apalagi yang dulunya bikin blog karena buat tempat curhat. Lah, kok jadi semacam bergeser gini tema dan topik yang dibahas? Akhirnya, beberapa blogger memasang rambu-rambu sesuai dengan keinginan masing-masing. Nggak semua tawaran kerja sama diterima. Sama. Saya juga punya rambu-rambu itu. Mungkin nggak sama dengan teman-teman lain, tapi ya bolehlah dibagi di sini. Buat apaan? Buat apa, kek! Terserah. :v
Di Blog Emak Gaoel, sejak awal saya udah pasang rambu dilarang masuk untuk kerja sama dengan brand/perusahaan rokok, minuman keras, judi online, asuransi dan susu bayi. Mungkin hampir sama dengan kebanyakan blogger juga untuk rambu yang ini. Karena blog saya ini menyandang nama "emak" di dalamnya, emang belum pernah masuk tawaran dari perusahaan rokok, miras dan judi online. Tapi beberapa kali masuk juga dari perusahaan asuransi dan susu bayi. Maaf, kita tidak berjodoh. Blog ini pernah kerja sama dengan produk susu anak (bukan susu bayi), itu pun bukan review produk melainkan meliput acara yang diadakan oleh brand susu anak tersebut. Kalau diminta untuk sharing experience saya nggak bisa terima karena anak-anak saya sejak umur 6 tahun sudah berhenti minum susu. Saya nggak mau bohong. Maksa bocah minum susu terus difoto. "Ayo, minum susunya! Kalo nggak mama nggak dibayar, nih!" Wakakakak. Kasian bener anak gue. :v
Khusus untuk review berbayar, saya selalu usahakan agar tidak ada produk sejenis dalam jangka waktu tertentu. Waktu yang saya tentukan biasanya minimal 3 bulan. Apa harus begitu? Ya, nggaklah. Ini kan buat blog saya. Ya kalau buat blog orang lain, atur aja sendiri enaknya gimana. Kecuali dalam perjanjian kerja sama memang ada ketentuan, tidak boleh bekerja sama dengan brand sejenis selama sekian lama, ya sebenarnya nggak masalah. Saya pernah juga kok menerima kerja sama dengan sebuah aplikasi, lalu 3 bulan kemudian aplikasi sejenis mengajak kerja sama, dan saya terima. Karena perjanjian dengan aplikasi yang pertama tidak mengikat dan masa tunggu yang saya tentukan sendiri sudah lewat (3 bulan).
Ini topik panas. Tidak semua orang punya pandangan yang sama dengan saya. Saya pernah tulis di sini, bahwa sesungguhnya bukan masalah jumlah nominalnya yang utama, melainkan kenyamanan proses kerja samanya. Saya pernah beberapa kali dibayar "seadanya", tapi karena saya suka dengan produknya dan pembicaraan yang terjalin sangat menyenangkan, tidak ada masalah. Yang saya bicarakan di sini adalah kerja sama dengan brand besar yang sudah established. Saat mereka meminta kriteria tertentu dalam tulisan saya, itu berarti ada ekstra kerja juga bagi saya. Dan ekstra kerja, berarti ekstra payment. Itu lumrah. Saya mata duitan? Nggak. Saya hanya minta kompensasi yang sesuai dengan effort yang sudah saya keluarkan.
Udahlah nggak boleh terima job dari brand kompetitornya, kita juga dilarang untuk menghapus tulisan selamanya dari blog, trus rate ditawar sampai separuhnya, dan baru dibayar setelah 3 bulan tulisan tayang di blog. Ini mau bikin gue nangis apa gimana? Wkwkwkwk. Itu tadi cuma ilustrasi aja ya tentang perjanjian yang berat sebelah. Sebenarnya nggak banyak kok agency atau brand yang bikin perjanjian semena-mena gitu. Kebanyakan agency dan brand yang pernah kerja sama dengan saya sangat kooperatif dan enak diajak kerja sama. Tapi ada aja beberapa yang bikin mata agak memicing dikit waktu baca surat kontrak. Eh, disuruh beli sendiri produknya? Harganya hampir separuh dari fee yang disetujui. Lah?
Ya, segitu aja, ya. Saya takut kepanjangan, bisa memancing kontroversi hati yang menghempas dunia dengan manja aduhai. Halah! Basically, I was just sharing my experience. It might not suit the way you blog, it's OK. We're still friends, right? #ngedip #kelilipansendal
Baca ini juga, ya.
Tanya Jawab Seputar Job Review
Suka Duka Job Review
Tujuh Tahun Membangun Brand Emak Gaoel
Intinya gini, beberapa blogger mungkin (MUNGKIN, yaa!) ada yang merasa jengah aja kalau isi blognya "jualan" semua. Apalagi yang dulunya bikin blog karena buat tempat curhat. Lah, kok jadi semacam bergeser gini tema dan topik yang dibahas? Akhirnya, beberapa blogger memasang rambu-rambu sesuai dengan keinginan masing-masing. Nggak semua tawaran kerja sama diterima. Sama. Saya juga punya rambu-rambu itu. Mungkin nggak sama dengan teman-teman lain, tapi ya bolehlah dibagi di sini. Buat apaan? Buat apa, kek! Terserah. :v
NO untuk Produk Tertentu
Di Blog Emak Gaoel, sejak awal saya udah pasang rambu dilarang masuk untuk kerja sama dengan brand/perusahaan rokok, minuman keras, judi online, asuransi dan susu bayi. Mungkin hampir sama dengan kebanyakan blogger juga untuk rambu yang ini. Karena blog saya ini menyandang nama "emak" di dalamnya, emang belum pernah masuk tawaran dari perusahaan rokok, miras dan judi online. Tapi beberapa kali masuk juga dari perusahaan asuransi dan susu bayi. Maaf, kita tidak berjodoh. Blog ini pernah kerja sama dengan produk susu anak (bukan susu bayi), itu pun bukan review produk melainkan meliput acara yang diadakan oleh brand susu anak tersebut. Kalau diminta untuk sharing experience saya nggak bisa terima karena anak-anak saya sejak umur 6 tahun sudah berhenti minum susu. Saya nggak mau bohong. Maksa bocah minum susu terus difoto. "Ayo, minum susunya! Kalo nggak mama nggak dibayar, nih!" Wakakakak. Kasian bener anak gue. :v
NO untuk Brand Sejenis dalam Waktu Dekat
Khusus untuk review berbayar, saya selalu usahakan agar tidak ada produk sejenis dalam jangka waktu tertentu. Waktu yang saya tentukan biasanya minimal 3 bulan. Apa harus begitu? Ya, nggaklah. Ini kan buat blog saya. Ya kalau buat blog orang lain, atur aja sendiri enaknya gimana. Kecuali dalam perjanjian kerja sama memang ada ketentuan, tidak boleh bekerja sama dengan brand sejenis selama sekian lama, ya sebenarnya nggak masalah. Saya pernah juga kok menerima kerja sama dengan sebuah aplikasi, lalu 3 bulan kemudian aplikasi sejenis mengajak kerja sama, dan saya terima. Karena perjanjian dengan aplikasi yang pertama tidak mengikat dan masa tunggu yang saya tentukan sendiri sudah lewat (3 bulan).
NO untuk Fee Jauh Di Bawah Standard Rate
Ini topik panas. Tidak semua orang punya pandangan yang sama dengan saya. Saya pernah tulis di sini, bahwa sesungguhnya bukan masalah jumlah nominalnya yang utama, melainkan kenyamanan proses kerja samanya. Saya pernah beberapa kali dibayar "seadanya", tapi karena saya suka dengan produknya dan pembicaraan yang terjalin sangat menyenangkan, tidak ada masalah. Yang saya bicarakan di sini adalah kerja sama dengan brand besar yang sudah established. Saat mereka meminta kriteria tertentu dalam tulisan saya, itu berarti ada ekstra kerja juga bagi saya. Dan ekstra kerja, berarti ekstra payment. Itu lumrah. Saya mata duitan? Nggak. Saya hanya minta kompensasi yang sesuai dengan effort yang sudah saya keluarkan.
NO untuk Perjanjian Berat Sebelah
Udahlah nggak boleh terima job dari brand kompetitornya, kita juga dilarang untuk menghapus tulisan selamanya dari blog, trus rate ditawar sampai separuhnya, dan baru dibayar setelah 3 bulan tulisan tayang di blog. Ini mau bikin gue nangis apa gimana? Wkwkwkwk. Itu tadi cuma ilustrasi aja ya tentang perjanjian yang berat sebelah. Sebenarnya nggak banyak kok agency atau brand yang bikin perjanjian semena-mena gitu. Kebanyakan agency dan brand yang pernah kerja sama dengan saya sangat kooperatif dan enak diajak kerja sama. Tapi ada aja beberapa yang bikin mata agak memicing dikit waktu baca surat kontrak. Eh, disuruh beli sendiri produknya? Harganya hampir separuh dari fee yang disetujui. Lah?
Ya, segitu aja, ya. Saya takut kepanjangan, bisa memancing kontroversi hati yang menghempas dunia dengan manja aduhai. Halah! Basically, I was just sharing my experience. It might not suit the way you blog, it's OK. We're still friends, right? #ngedip #kelilipansendal
Baca ini juga, ya.
Tanya Jawab Seputar Job Review
Suka Duka Job Review
Tujuh Tahun Membangun Brand Emak Gaoel